Sejak akhir bulan Maret lalu, film sci-fi "Ready Player One" yang dibintangi oleh aktor muda Tye Sheridan dan Olivia Cooke telah resmi dirilis di Indonesia (baca review dari Flick Magazine untuk film ini di sini). Film ini digarap oleh sutradara sci-fi legendaris, Steven Spielberg, setelah terakhir menggarap film thriller politik "The Post" pada tahun 2017 dan adaptasi novel Roald Dahl, "The BFG" di tahun 2016.
"Ready Player One" diadaptasi dari novel Ernest Cline dengan judul yang sama. Menceritakan tentang Wade Watts (Sheridan), seorang remaja yang aktif bergabung dalam sebuah program virtual reality bernama OASIS (Ontologically Anthropocentric Sensory Immersive Simulation) milik seorang pengusaha kaya bernama James Halliday (Mark Rylance). Banyak orang bergabung dalam program virtual reality tersebut sebagai bentuk 'pelarian diri' dari kondisi bumi yang sudah tidak layak huni. Dengan setting tahun 2045, bumi digambarkan menjadi sangat kumuh, disebabkan oleh populasi yang tidak terkontrol, perubahan iklim, dan juga korupsi yang merajalela.
Dalam OASIS, para pemain menggunakan avatar untuk melakukan berbagai macam aktivitas selayaknya dalam kehidupan nyata. Suatu hari, para pemain OASIS menemukan sebuah permainan tersembunyi bernama "Anorak's Quest", yang dibuat oleh Halliday untuk mencari penerus perusahaan setelah kematiannya. Siapapun yang bisa memecahkan game tersebut akan diberikan kepemilikan penuh atas OASIS. Wade merupakan salah satu dari Gunters (egg hunters) yang berpartisipasi dalam permainan tersebut.
Di sisi lain, terdapat perusahaan video game lain bernama IOI (Innovative Online Industries), di bawah pimpinan CEO Nolan Sorrento (Ben Mendelshon), yang juga ingin mengambil alih kepemilikan OASIS. Namun, pemenang dari tantangan pertama dalam game tersembunyi tersebut bukanlah tim pemain elite dari IOI, melainkan Wade dan teman-temannya; Samantha (Cooke), Helen (Lena Waithe), Sho (Philip Zhao), dan Daito (Win Morisaki). Wade mendapatkan akses khusus untuk melangkah ke tahap selanjutnya.
Kemenangan tim Wade inilah yang menjadi pemantik konflik dalam alur cerita, di mana IOI berusaha melacak identitas asli mereka dan mengubah permainan tersebut menjadi sesuatu yang mematikan.
Genre sci-fi dengan setting futuristik merupakan salah satu yang terpopuler dalam industri film. Berikut adalah daftar dari beberapa film sci-fi dengan tema serupa virtual reality, yang sebelumnya pernah dirilis.
Salah satu film action yang melibatkan setting virtual reality adalah Surrogates yang disutradari oleh Jonathan Mostow yang sebelumnya menggarap "Terminator 3: Rise of the Machines" di tahun 2003. Di masa depan, hampir semua penduduk memilih untuk duduk diam di dalam rumah namun aktif dalam program surrogate atau 'pengganti', sebuah virtual reality di mana mereka hidup dengan penampilan fisik dan perekonomian yang serba ideal, sesuai dengan keinginan masing-masing. Para manusia merasa nyaman dalam dunia tersebut karena kriminalitas dan hal-hal buruk lainnya, seperti masalah kesehatan, tidak pernah terjadi. Suatu hari, terjadi sebuah kasus pembunuhan untuk pertama kalinya dalam virtual reality tersebut. Tom Greer (Bruce Willis), seorang agen FBI yang menginvestigasi kasus tersebut, menemukan sebuah konspirasi di balik program surrogate yang membahayakan hampir setiap orang di dunia nyata, termasuk istrinya, Maggie (Rosamund Pike), yang menghabiskan hampir setiap waktunya di dalam program surrogate.
Trilogi hasil karya Wachowski bersaudara ini pasti tidak asing lagi. Dibintangi Keanu Reeves, Carrie-Anne Moss, dan Laurence Fishburne, "The Matrix"menceritakan tentang dunia yang dikuasai oleh artificial intelligence (AI) yang memberontak melawan para manusia. Para AI mencoba untuk mengambil sumber energi panas dan bioelektrik dari manusia, dengan menanamkan alat yang menghubungkan mereka dengan sebuah simulated reality bernama Matrix. Seorang peretas bernama Thomas Anderson, atau lebih dikenal dengan alias 'Neo' (Reeves) merupakan salah seorang yang lahir dan tumbuh dalam simulasi Matrix tersebut. Ia direkrut oleh Morpheus (Fisburne) dan Trinity (Moss) untuk memberontak melawan para AI yang dipimpin oleh Agent Smith (Hugo Weaving). Film pertama, The Matrix dirilis pada tahun 1999, sedangkan dua sekuelnya, "The Matrix Reloaded" dan "The Matrix Revolution" dirilis pada tahun yang sama, 2003.
Film pertama, "Tron", dirilis pada tahun 1982 dan dibintangi oleh Jeff Bridges. Bridges memerankan Kevin Flynn, seorang peretas dengan alias Clu, yang diculik ke dalam dunia digital bernama Grid. Di sana ia dipaksa untuk bergabung dalam permainan mematikan yang dibuat oleh Master Control (David Warner). Clu berhasil membuka sebuah program bernama Tron, yang membantunya keluar dari dunia digital tersebut. Dalam "Tron: Legacy" yang dirilis 28 tahun kemudian, petualangan dalam Grid dilanjutkan oleh putra dari Clu, Sam Flynn (Garret Hedlund). Sam mendapatkan pesan dari ayahnya untuk bergabung ke dalam Grid, di mana terdapat versi lain dari Clu yang kejam dan memiliki ambisi untuk hidup di dunia nyata. Sam mendapatkan bantuan dari Quorra (Olivia Wilde), sebuah algoritma yang mempertemukannya dengan sang ayah yang lama bersembunyi dalam virtual reality tersebut dan juga Tron. Film ketiga dari serial Tron yang merupakan sebuah reboot dikabarkan sedang dalam proses, yang dikonfirmasi melibatkan aktor Jared Leto. Namun sampai saat ini belum ada kabar lebih lanjut mengenai film tersebut.
Film sci-fi yang diadaptasi dari salah satu rangkaian novel karya Orson Scott Card ini disutradarai oleh Gavin Hood, yang sebelumnya menyutradari "X-Men Origins: Wolverine". Dibintangi oleh Asa Butterfield, Hailee Steinfeld, Harrison Ford, Ben Kingsley, dan Viola Davis, film ini melibatkan setting simulated reality yang digunakan sebagai tempat berlatih para anak-anak anggota militer untuk menghadapi serangan ras alien bernama Formics di bumi. Ender Wiggins (Butterfield) merupakan salah satu murid yang paling brilian dalam akademi militer tersebut, yang pada akhirnya dipilih menjadi kapten pasukan. Namun, Ender tidak sepenuhnya paham jika pelatihan militer yang dipimpin oleh Kolonel Graff (Ford) tersebut secara perlahan membuatnya meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan. Walau belum ada informasi lebih lanjut karena keterbatasan dana, Lionsgate dikabarkan sedang mengembangkan sekuel dari film ini, yang akan diadaptasi dari buku Ender's Shadow.