Dalam beberapa tahun terakhir, film-film yang bercerita tentang sekelompok orang tak dikenal yang kemudian menyelundup masuk ke dalam sebuah rumah dan meneror orang-orang yang berada di dalam rumah tersebut telah cukup banyak mewarnai layar sinema dunia: Funny Games (1997, 2007), Panic Room (2002), The Strangers (2008), Cherry Tree Lane (2010), dan versi remake dari Mother’s Day (2010) cukup mampu untuk mencuri perhatian peminat film dunia. Kidnapped, sebuah film yang menjadi debut penyutradaraan bagi Miguel Ángel Vivas yang kemudian berhasil memenangkan kategori Best Horror Film di Fantastic Fest 2010, mungkin terlihat sebagai salah satu film yang bernada sama. Berkisah mengenai nasib buruk yang dialami sebuah keluarga dalam malam pertama di rumah baru mereka, Vivas mampu menyajikan Kidnapped sebagai sebuah sajian yang cukup mampu untuk mengejutkan penonton filmnya. Cukup mengejutkan hingga Kidnapped seharusnya tidak ditonton oleh mereka yang berjantung lemah. Serius.
Kidnapped dibuka dengan adegan seorang pria yang baru saja tersadar dari pingsannya dengan tangan yang terikat dan kesulitan bernafas yang diakibatkan karena kepalanya ditutupi dan diikat dengan sebuah plastik. Setelah beberapa lama berjalan, ia kemudian mendapatkan pertolongan dari seorang pengemudi mobil yang baru saja menabraknya. Tergesa-gesa, sang pria kemudian meminta sang pengemudi mobil untuk menghubungi nomor telepon anaknya. Ia berencana untuk memperingatkan sang anak untuk tidak segera menelepon polisi dan tidak membiarkan seorangpun masuk ke dalam rumahnya. Terlambat. Ketika telepon diangkat, sang anak hanya menjawab bahwa “mereka” telah berada di dalam rumah dan telah menembak sang ibu.
Kidnapped kemudian berlanjut pada sebuah kisah yang sama sekali tidak memiliki koneksi apapun dengan potongan adegan diatas. Namun, penonton sepertinya telah mendapatkan peringatan mengenai tayangan apa yang akan hadir di hadapan mereka. Tiga orang karakter yang memiliki hubungan keluarga kemudian dihadirkan: seorang ayah, Jaime (Fernando Cayo), ibu, Marta (Ana Wagener), dan putri mereka satu-satunya, Isa (Manuella Vellés), yang baru saja dikisahkan pindah di sebuah perumahan mewah di kota Madrid, Spanyol. Malam itu seharusnya menjadi malam pertama mereka bertiga menikmati rumah baru mereka. Namun, sebelum hal itu dapat terjadi, tiga orang asing menyeruak masuk ke dalam rumah tersebut dan memulai rangkaian teror mereka terhadap ketiga anggota keluarga tersebut.
Tidak banyak hal baru yang dapat ditemukan dalam Kidnapped. Rentetan adegan yang terjadi di sepanjang film kebanyakan telah dieksplorasi sebelumnya oleh banyak sineas dunia lewat film-film yang bertema sama. Pun begitu, Vivas sepertinya tahu bahwa cara yang paling efektif untuk menghadirkan Kidnapped terhadap penonton adalah dengan terus menerus menawarkan teror tanpa henti. Walau sejenak. Karenanya, di menit ketiga karakter asing memasuki rumah korbannya, di saat itu pula rentetan teror dimulai dan disajikan tanpa henti. Ketiga karakter yang menjadi korban memang digambarkan sebagai tiga karakter yang simpatik. Penonton akan mengharapkan mereka mampu meloloskan diri dari cengkeraman teror yang menghadang mereka – Vivas bahkan menghadirkan beberapa kesempatan dimana ketiga karakter tersebut dapat membalaskan dendam mereka – namun dengan rentetan teror yang hadir, penonton juga dibuat tidak mampu berharap banyak pada keselamatan ketiga karakter tersebut.
Kidnapped mencapai puncaknya pada 30 menit akhir dari durasi film ini, dimana Vivas menghadirkan rangkaian teror secara total yang hampir tidak menyisakan tempat bagi penontonnya untuk mengambil nafas. Vivas menyajikannya dengan begitu kompleks, padat dan penuh dengan adegan yang brutal. Vivas merangkai adegan-adegan tersebut dalam jalinan gambar yang diambil secara long take. Beberapa adegan bahkan berlangsung selama lebih dari 10 menit namun tak satupun dari adegan tersebut akan terasa menjemukan karena Vivas dan sinematografer, Pedro J. Márquez, menyajikannya dengan tata pengambilan gambar yang begitu memikat.
Film-film yang seirama dengan Kidnapped memang bukanlah sebuah film yang mampu menjadi medium bagi para aktornya untuk menunjukkan kemampuan drama mereka dengan sempurna. Meskipun begitu, jajaran pemeran Kidnapped mampu menghadirkan sebuah permainan akting yang sangat meyakinkan. Tiga pemeran pria asing memang dapat digantikan oleh aktor mana saja – mengingat mereka hadir dalam balutan topeng hampir di sepanjang film – namun tiga pemeran anggota keluarga korban, khususnya pemeran Isa, Manuella Vellés, mampu menampilkan akting yang sangat meyakinkan.
Kidnapped adalah sebuah film yang mungkin telah banyak disajikan sebelumnya, namun mampu tampil mengejutkan Anda karena dihadirkan dengan teknik penceritaan yang sederhana namun begitu padat. Sutradara, Miguel Ángel Vivas, menghadirkan jalan cerita film ini dengan begitu lantang dan penuh kebrutalan, khususnya pada 30 menit terakhir film yang sangat menegangkan, dan mengakhirinya dengan sebuah kesimpulan yang cukup mengejutkan siapa saja yang menontonnya. Menakutkan dan menyakitkan adalah dua kata yang akan muncul setelah Anda menyaksikan Kidnapped seiring dengan merasuknya berbagai adegan brutal tersebut ke jalan pemikiran Anda yang tidak menghilang begitu saja di menit ketika film ini mencapai titik akhirnya. Cerdas!
Rating :