Review

Info
Studio : After Dark Films
Genre : Horror
Director : Jim Mickle
Producer : Victor Assante, Rene Bastian, Adam Folk, Tim House, Linda Moran
Starring : Nick Damici, Ron Brice, Kim Blair, Bo Corre, Javier Picayo

Selasa, 12 April 2011 - 21:25:30 WIB
Flick Review : Contamination
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2511 kali


Well… krisis akibat kisruh pajak impor film yang terjadi antara pemerintah dengan para distributor film asing di Indonesia ternyata masih terus berlangsung hingga saat ini. Tidak heran jika setelah The Gravedancers (2006), kini layar bioskop Indonesia kembali diisi dengan sebuah film horor asing yang diproduksi dengan bujet minimal dan sebenarnya telah dirilis di negeri asalnya, Amerika Serikat, semenjak tahun 2007 lalu. Walau sama sekali bukanlah karya yang terlalu istimewa untuk ditayangkan bagi penonton negeri ini, Contamination (yang di Amerika Serikat dirilis dengan judul Mulberry Street dan dirilis di Inggris dengan judul Zombie Virus on Mulberry Street) adalah sebuah film yang mampu tergarap dengan cukup rapi baik sisi produksi dan akting, terlepas dari berbagai special effect yang begitu sederhana dan kadang terlihat kurang meyakinkan.

Walau memiliki plot cerita mengenai sebuah kota yang terserang sebuah virus dan kemudian mengubah masyarakat kota tersebut menjadi seorang… errr… zombie, sutradara, Jim Mickle, hampir menghabiskan separuh dari 85 menit total durasi film ini untuk melakukan pengenalan dan penceritaan mengenai kehidupan sehari-hari karakter-karakter utama di film ini: seorang mantan petinju Clutch (Nick Damici), yang bersama tetangganya, Coco (Ron Brice), bersiap untuk menyambut kepulangan puteri Clutch, Casey (Kim Blair), dari perang Irak; seorang imigran Polandia, Kay (Bo Corre), dan putera remajanya, Otto (Javier Picayo), dua pria lanjut usia, Charlie (Larry Fleischman) dan Frank (Larry Medich), serta seorang pengawas apartemen tempat mereka tinggal, Ross (Tim House).

Sejak film ini dimulai, Mickle kemudian membangun setiap karakter tersebut lewat interaksi yang mereka lakukan, hubungan Clutch dengan tetangganya Coco dan puterinya, hubungan Kay dengan puteranya, rasa suka yang terbentuk antara Clutch dengan Kay serta beberapa interaksi lainnya yang terjadi antara karakter-karakter tersebut dengan karakter-karakter lainnya. Di sela-sela penggambaran Mickle mengenai kehidupan sehari-hari karakternyalah kemudian ia memasukkan masalah utama yang siap untuk mengambil alih cerita di paruh kedua film: hama tikus dengan jumlah yang membludak dan saat tersebut sering ditemukan menyerang para manusia. Tentu, tikus-tikus tersebut bukanlah spesies biasa yang ketika menggigit hanya menyebabkan serangan penyakit. Tikus-tikus tersebut adalah tikus menakutkan yang ketika menggigit manusia akan mengubah mereka menjadi… zombie, manusia tikus tepatnya.

Plot cerita mengenai tikus yang menyerang manusia disusun Mickle secara perlahan untuk kemudian menjadi cerita utama di paruh kedua Contamination dimana Mickle menggambarkan segala kehancuran yang terjadi akibat serangan tikus-tikus ini secara cepat. Di bagian ini pula Contamination sangat terlihat sebagai sebuah film horor yang dibuat dengan bujet rendah. Tidak ada special effect yang terlalu mewah: para manusia yang telah menjadi zombie digambarkan lewat tata make-up yang terkadang kurang meyakinkan. Walau begitu, Mickle masih mampu menutupi kekuranga tersebut lewat deretan gambar dengan tone warna yang gelap mencekam serta efek kamera yang shaky sehingga membuat atmosfer horor Contamination mampu bekerja dengan baik.

Jalan cerita Contamination sendiri, harus diakui, tersusun tidak hanya berdasarkan kisah penyerangan zombie belaka. Walau hingga akhir cerita penonton sepertinya tidak akan dapat menemukan mengapa tikus-tikus tersebut dapat menyebabkan masalah sebesar tersebut, namun Mickle dengan cerdas memasukkan berbagai metafora yang berhubungan dengan kritikan terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang diberlakukan pada masyarakat luas, khususnya cara pemerintahan dalam menangani krisis yang melanda rakyatnya. Bagian-bagian inilah yang kemudian menjadi highlight tersendiri bagi Contamination yang bekerja lebih baik jika dibandingkan dengan bagian dimana film ini menggambarkan serangan-serangan  tikus terhadap manusia.

Jajaran pemeran film ini juga tampil cukup memuaskan, sederhana namun mampu bekerja dengan efektif. Nick Damici terlihat sangat meyakinkan sebagai karakter utama yang mampu memegang control cerita film ini. Para pemeran pendukung lainnya, mulai dari Ron Brice, Kim Blair hingga Bo Corre juga mampu tampil dengan baik. Bagian terlemah dari departemen akting Contamination berasal dari aktor muda Javier Picayo, yang berperan sebagai Otto. Picayo, dengan karakternya yang sebenarnya terbatas, seringkali terlihat dengan ekspresi wajah yang sangat datar dan tidak meyakinkan.

Secara keseluruhan, Contamination adalah film horor sederhana yang bergerak dengan cukup dinamis. Didukung dengan departemen akting serta tata produksi yang cukup berhasil, Contamination mampu menjadi sebuah tayangan yang menghibur dan sesekali dapat menonjolkan kekelaman ceritanya. Tidak selalu berhasil, sayangnya, ketika Jim Mickle gagal menghadirkan sebuah jalan cerita dengan daya tarik yang istimewa. Walau begitu, keberhasilan Mickle dalam menghadirkan interaksi antar deretan karakter yang menarik serta eksekusi jalan cerita yang cukup memuaskan, Contamination mampu menjadi sebuah tampilan horor yang tidak mengecewakan.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.