Beberapa orang wanita memiliki pilihan yang sangat buruk ketika berhadapan dengan pria yang akan mendampingi mereka dalam memasuki lembaga pernikahan. Beberapa lagi, seperti Susanna Anna-Marie Johannes (Priyanka Chopra), malah harus menderita seumur hidup karenanya. Bukan menderita karena telah salah memilih seorang calon suami, namun di sepanjang hidupnya, Susanna harus menderita karena telah enam kali salah memilih seorang calon suami. Sepertinya, dewi cinta memang sama sekali tidak berniat untuk melindungi wanita cantik ini.
Diangkat dari sebuah cerita pendek berjudul Susanna’s Seven Husbands yang ditulis oleh novelis asal India, Ruskin Bond, 7 Khoon Maaf (baca: Saat Khoon Maaf – Seven Murders Forgiven) akan mengisahkan pada penontonnya mengenai petualangan cinta Susanna berdasarkan penuturan Arun Kumar (Vivaan Shah), seorang mantan pembantu Susanna yang ketika kecil ia sekolahkan dan kini telah sukses menjadi seorang dokter. Arun memang semenjak lama mengagumi kecantikan Susanna, dan di sepanjang masa pertumbuhannya menjadi seorang lelaki dewasa, Arun juga secara diam-diam memendam rasa suka terhadap Susanna.
Bahkan tanpa kehadiran Arun, kehidupan Susanna telah dikelilingi oleh banyak pria yang mengagumi dirinya. Sayangnya, tak satupun lelaki tersebut mampu menjaga rasa kekagumannya pada diri Susanna setelah mereka menikahi wanita itu. Suami pertamanya, Major Edwin Rodriques (Neil Nitin Mukesh), adalah seorang yang obsesif dan sangat pencemburu terhadap Susanna. Suami keduanya, Jimmy Stetson (John Abraham), malah lebih mencintai narkotika dari pada diri Susanna. Walau seorang penyair yang handal serta umat beragama yang taat, suami ketiga Susanna, Wasiullah Khan (Irrfan Khan), ternyata adalah seorang pria yang gemar melakukan kekerasan ketika sedang bercinta. Tak lebih baik dari itu, suami keempat Susanna, Nicolai Vronsky (Aleksandr Dyachenko), adalah seorang mata-mata Rusia yang memanfaatkan Susanna sekaligus menjadikannya sebagai seorang istri kedua secara rahasia. Keempat suami Susanna tersebut kemudian tewas secara mengenaskan, yang kemudian memberikan kecurigaan pada pihak kepolisian bahwa Susanna berada di balik kematian keempat orang tersebut.
Mengaku telah mendapati cukup bukti untuk menjerat Susanna, Inspector Keemat Lal (Annu Kapoor) kemudian menjadikan Susanna pelampiasan nafsu seksualnya dan memaksa Susanna untuk menikahinya. Keemat tak lama menyusul ajal kelima mantan suami Susanna. Di tengah-tengah sakit hatinya, Susanna kemudian bertemu dengan Dr. Modhusudhon Tarafdar (Naseeruddin Shah), yang mau merawat dan mencintai Susanna dengan sepenuh hati… hingga akhirnya diketahui bahwa ia hendak membunuh Susanna.
Disutradarai oleh Visal Bhardwaj (Ishqiya, 2010), 7 Khoon Maaf tampaknya hanya akan efektif sebagai sebuah bacaan pendek daripada sebagai sebuah film. Kisah petualangan cinta yang dialami karakter Susanna terasa sekali begitu repetitif dan mudah ditebak. Setelah apa yang terjadi dengan dua karakter suami pertama Susanna, penonton dengan mudah mengetahui bahwa setiap pria yang akan dinikahi Susanna akan mengalami nasib yang sama. Penonton hanya disajikan mengenai apa kesalahan setiap pria tersebut dan bagaimana cara mereka menemui ajalnya.
Walau diperankan oleh nama-nama aktor kelas atas Bollywood, mulai dari Neil Nitin Mukesh, John Abraham hingga Naseeruddin Shah, hampir tidak ada satu pun karakter pria di film ini yang mampu tampil istimewa akibat kurangnya pendalaman terhadap karakter mereka. Mungkin hanya Neil Nitin Mukesh dan Irrfan Khan yang diberikan kesempatan untuk memberikan akting mendalam terhadap seorang karakter yang cukup rumit. Selain mereka, para pria di film ini tampak hanya sebagai seorang target pembunuhan daripada karakter yang dapat mengisi cerita.
Untungnya, karakter Susanna yang diperankan oleh Priyanka Chopra mampu mengisi setiap adegan dengan sangat sempurna. Chopra adalah sumber aliran emosi utama dalam film ini ketika karakternya diceritakan terus mengalami siklus berulang: jatuh cinta, bahagia, menikah dan merasa tersiksa hingga akhirnya menjelang penghujung cerita, sang karakter diceritakan mulai kehilangan kewarasannya. Dan Chopra melakukan tugasnya dengan sangat baik, terlepas dari rasa jenuh penonton yang telah terlebih dahulu merasa bahwa kisah yang ia hantarkan hanyalah merupakan pengulangan kisah belaka.
Dari sisi teknikal, 7 Khoon Maaf menghadirkan kualitas yang tidak mengecewakan. Beberapa tampilan sinematografi film ini ditampilkan dengan cukup indah dengan warna-warna cenderung kelam yang disesuaikan dengan warna jalan cerita film ini. Tata make-up juga berperan cukup besar ketika 7 Khoon Maaf mulai mengisahkan karakter utamanya mencapai usia lanjut. Walau tidak menghadirkan deretan lagu layaknya sebuah film produksi Bollywood, namun tata musik film ini cukup berhasil memberikan tambahan emosi yang dibutuhkan pada beberapa adegan.
Premis yang ditawarkan 7 Khoon Maaf sebenarnya cukup menarik untuk didengar. Namun nyatanya, lewat arahan sutradara Visal Bhardwaj, premis tersebut ternyata memang hanya layak untuk didengar daripada dieksekusi secara panjang lewat tampilan sebuah film. Memiliki plot cerita yang terus berulang dan mudah ditebak, dengan beberapa sub plot yang tak berkembang dan karakter-karakter yang tak mampu dipoles dengan baik, 7 Khoon Maaf berakhir menjadi sebuah film drama thriller mengecewakan yang dihadirkan lewat durasi kelewat panjang untuk sebuah kisah yang seharusnya tampil lebih padat dan berisi.
Rating :