Review

Info
Studio : MVP Pictures
Genre : Horror
Director : Rizal Mantovan
Producer : Raam Punjabi
Starring : Nicole Rossi, Andryan Bima, Ali Fikry, Nena Rosier, Sara Wijayanto, Wafda Saifan, Nafa Urbach, Amink

Selasa, 17 Mei 2022 - 21:55:34 WIB
Flick Review : Kuntilanak 3
Review oleh : Haris Fadli Pasaribu (@oldeuboi) - Dibaca: 804 kali


Reboot franchise Kuntilanak pun akhirnya sampai ke film ketiganya, Kuntilanak 3, setelah film sebelumnya, Kuntilanak 2, hadir untuk memeriahkan libur Lebaran di tahun 2019 lalu. Di film ketiganya ini, nuansa fantasi semakin dominan ketimbang horor murni saja, meski tetap disajikan sebagai petualangan dengan tokoh utama anak-anak.

Dikisahkan, selepas peristiwa di Kuntilanak 2, kekuatan supernatural Dinda (Nicole Rossi, menggantikan Sandrinna Michelle) semakin meninggkat meski ia kesulitan untuk mengkontrolnya.

Atas persetujuan Mama Dona (Nena Rosier), Dinda memilih bersekolah di Sekolah Mata Hati, sebuah sekolah khusus untuk “anak-anak berbakat”. Bayangkan Xavier’s School for Gifted Youngsters seperti di serial X-Men yang berpadu dengan Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry dari franchise Harry Potter. Tapi, alih-alih kekuatan super ala mutant atau kekuatan sihir, anak-anak dibekali dengan berbagai kekuatan ghaib yang sakti.

Dinda pun melatih bakatnya dengan bimbingan dari para guru seperti Adela (Nafa Urbach) dan Bejo (Amink). Sementara itu, saudara-saudara Dinda, Miko (Ali Fikry) dan Kresna (Andryan Bima), mencurigai jika Sekolah Mata Hati memiliki hubungan dengan kasus menghilangnya secara misterius beberapa siswanya sehingga memutuskan untuk menyusul Dinda.

Sementara itu, sang kepala sekolah, Baskara (Wafda Saifan), merasakan keistimewaan Dinda, dan begitu juga dengan sang pendiri sekolah, Eyang Suka (Sara Wijayanto). Ternyata kasus menghilangnya anak-anak tadi ada hubungannya dengan sosok Kuntilanak dan juga klan misterius Mangkujiwo.

Sebenarnya upaya Kuntilanak 3 untuk menghadirkan pendekatan berbeda di banding kisah-kisah sebelumnya cukup layak diapresiasi. Apalagi niatan dengan menghadirkan elemen fantasi yang kuat didasari dengan konsep yang cukup menarik, sehingga rasa-rasanya bisa ditebak jika upaya ini adalah guna mengangkat franchise-nya menjadi sesuatu yang… magis.

Namun demikian, niat saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan eksekusi yang matang dan tertata rapi. Kuntilanak 3 mengalami kesulitan untuk mengtransformasi tema horor bernuansa keluarganya menjadi fantasi yang memikat.

Alur ceritanya setipis kertas dan sangat tertebak dengan dinamika yang cenderung datar. Ditambah lagi dengan penggarapan dari Rizal Mantovani, yang sebagaimana biasanya, kurang memiliki energi dalam mengeksekusi konsepnya menjadi lebih hidup dan meyakinkan.

Sebenarnya alurnya cukup enak diikuti, hanya saja terlalu banyak kekonyolan yang terjadi disepanjang durasi, yang rasa-rasanya sama sekali tidak diniatkan untuk begitu, namun karena eksekusi setengah jadi maka demikianlah yang terjadi.

Sulit untuk memercayai jika film ini sebenarnya bukan parodi dari film lain bertema sejenis yang hadir dengan meyakinkan. Unsur horornya kurang tergali, sementara sisi fantasi tersaji secara kurang matang.

Pada akhirnya, walau memiliki potensi untuk menjadi lebih, Kuntilanak 3 lebih cenderung tampil menggelikan ketimbang memukau.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.