Review

Info
Studio : Miramax/Blumhouse Productions/Trancas International Films/Rough House Pictures
Genre : Horror, Thriller
Director : David Gordon Green
Producer : Malek Akkad, Jason Blum, Bill Block
Starring : Jamie Lee Curtis, Judy Greer, Andi Matichak, Haluk Bilginer, Will Patton

Kamis, 18 Oktober 2018 - 19:49:12 WIB
Flick Review : Halloween
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 1388 kali


Di tahun 1963, seorang anak laki-laki berusia enam tahun bernama Michael Myers ditangkap dan kemudian dimasukkan ke rumah sakit jiwa setelah ia membunuh kakaknya, Judith, di malam menjelang perayaan Halloween. Lima belas tahun kemudian, satu hari sebelum perayaan Halloween pada 30 Oktober 1978, Michael Myers melarikan diri dari rumah sakit jiwa tempat ia dirawat dan dengan menggunakan mobil yang ia curi dari dokter yang merawatnya kemudian memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Haddonfield, Illinois, Amerika Serikat. Keesokan harinya, pada perayaan Halloween, Michael Myers membunuh tiga remaja yang ia temui sebelum langkahnya dihentikan oleh seorang gadis bernama Laurie Strode. Ya, jalinan kisah tersebut merupakan bagian dari plot cerita yang ditulis oleh John Carpenter dan Debra Hill untuk film Halloween arahan Carpenter yang meraih sukses besar ketika dirilis pada tahun 1978. Kesuksesan besar yang kemudian diikuti sembilan film lainnya – baik yang ditujukan sebagai sekuel maupun buat ulang dari Halloween – dengan pendapatan komersial sebesar lebih dari US$360 juta dari perilisannya di seluruh dunia semenjak tahun 1978 hingga tahun 2009. 

Namun, Anda tidak perlu mengetahui banyak tentang sembilan film Halloween lainnya untuk dapat menikmati versi terbaru dari Halloween arahan sutradara David Gordon Green (Stronger, 2017). Walau Halloween II (Rick Rosenthal, 1981) dahulu dihadirkan sebagai sekuel langsung bagi Halloween dan Halloween (Rob Zombie, 2007) awalnya diniatkan sebagai versi buat ulang dari film orisinal Halloween, Halloween arahan Green disajikan dalam linimasa pengisahan yang menghapus secara penuh seluruh penceritaan yang telah dihadirkan oleh film-film lanjutan Halloween sebelumnya untuk kemudian tampil sebagai presentasi sekuel langsung bagi Halloween dengan latarbelakang waktu pengisahan yang berada pada masa 40 tahun setelah berakhirnya konflik dalam film arahan Carpenter tersebut. Lalu, dengan seri film yang telah berjalan selama empat dekade dan menghasilkan sembilan film, apa yang dapat ditawarkan oleh Halloween versi Green? Tidak banyak, sayangnya.

Kembali menghadirkan Jamie Lee Curtis untuk memerankan karakter Laurie Strode – yang dikisahkan memiliki hubungan yang bermasalah dengan puteri tunggalnya, Karen (Judy Greer), dan cucunya, Allyson (Andi Matichak) – serta Nick Castle dan Tony Moran untuk berperan sebagai karakter Michael Myers, naskah cerita Halloween yang digarap Green bersama dengan Danny McBride (Your Highness, 2011) dan Jeff Fradley memang sangat kental dengan nuansa nostalgia akan alur kisah yang dahulu dihadirkan Carpenter dalam Halloween. Bahkan, begitu familiarnya plot pengisahan Halloween versi terbaru ini – yang juga mencakup penceritaan tentang karakter Michael Myers yang melarikan diri dari rumah sakit jiwa, seorang dokter yang terus mengikuti keberadaan dirinya, hingga pembunuhan seorang pengasuh anak dan kekasihnya – batasan antara kesan tribut terhadap versi klasik dari Halloween dengan kemalasan para penulis naskah film ini untuk memberikan pengembangan kisah yang lebih segar seringkali terasa kabur. Jelas mengecewakan mengingat Halloween harusnya dapat dihadirkan dengan pengisahan yang lebih maju dan berkembang daripada terus menerus bertahan pada elemen-elemen pengisahan dari masa lalunya – terlebih jika mengingat film ini melibatkan Jason Blum yang telah menghasilkan deretan film-film horor modern seperti Paranormal Activity (Oren Peli, 2009), Insidious (James Wan, 2011), Sinister (Scott Derrickson, 2012), The Purge (James DeMonaco, 2013), dan Get Out (Jordan Peele, 2017)

Pengarahan Green untuk filmnya sendiri sebenarnya tampil tidak mengecewakan. Terlepas dari naskah cerita yang seringkali menghalangi Green untuk menghadirkan lebih banyak momen yang mengikat dan menegangkan (serta membuat durasi film yang sepanjang 105 menit terasa berjalan lebih lama), Halloween mampu bertutur dengan lancar dalam bercerita – baik untuk memberikan kilas balik tentang berbagai konflik dari masa lampau, memperkenalkan karakter-karakter baru, hingga deretan perseteruan yang ingin disampaikan oleh film ini. Paruh ketiga penceritaan film ini, yang menghadirkan tiga karakter utama film ini berhadapan langsung dengan karakter Michael Myers, menjadi puncak kekuatan cerita Halloween sebagai sebuah presentasi horor ketika Green berhasil mengolahnya dengan seksama. Tidak lupa, penggunaan tata musik dari film orisinal Halloween karya Carpenter – yang diselipkan di banyak bagian film ini – turut menambah kuat elemen ketegangan film.

Departemen akting Halloween juga hadir solid. Greer, Matichak, Will Patton, dan Haluk Bilginer tampil meyakinkan dalam menghidupkan karakter-karakter yang mereka perankan. Tetap saja, tak satupun penampilan tersebut mampu menyaingi kharisma dan kekuatan penampilan Curtis yang kembali menjelma sebagai karakter Laurie Strode. Sosok Laurie Strode yang digambarkan sebagai sosok ibu/nenek yang paranoid akan kehadiran sosok kelam dari masa lalunya mampu disajikan Curtis secara meyakinkan. Ketangguhan Laurie Strode dalam menghadapi karakter Michael Myers secara fisik juga dengan mudah kembali dibawakan oleh Curtis. Halloween versi terbaru ini jelas akan tampil dengan kualitas penceritaan yang lebih buruk jika tanpa kehadiran penampilan Curtis.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.