Review

Info
Studio : Warner Bros. Pictures
Genre : Horror, Mystery, Thriller
Director : Corin Hardy
Producer : Peter Safran, James Wan
Starring : Demin Bichir, Taissa Farmiga, Jonas Bloquet, Charlotte Hope, Ingrid Bisu, Bonnie Aarons

Jumat, 07 September 2018 - 00:53:45 WIB
Flick Review : The Nun
Review oleh : Haris Fadli Pasaribu (@oldeuboi) - Dibaca: 1990 kali


Keberhasilan Annabelle (2014) dan sekuelnya, Annabelle: Creation (2017) tentu saja memuluskan jalanThe Nunspin-off terbaru dari seri The Conjuring dan menjadi film kelima dalam semesta horor kreasi James Wan ini. Ditambah Valak, karakter yang kini menjadi sentranya, pun sukses mencuri perhatian dalam The Conjuring 2 (2016). 

Meski boleh dikatakan tampil sekilas (dan faktanya merupakan penambahan mendadak dalam naskah The Conjuring 2), ternyata Valak memiliki kharisma tersendiri sehingga menjadi sosok hantu populer masa kini. Oleh karenanya, jangan heran jika ide spin-off dalam The Nun ini mencoba mengeksplorasi muasalnya.

Berseting di tahun 1952, The Nun berkisah tentang Romo Burke (Demián Bichir, Alien: Covenant) diminta Vatikan untuk menyelidiki kematian seorang suster di sebuah biara di pedalaman Rumania. Ia dibantu oleh seorang suster muda berpikiran progresif, Suster Irene (Taissa Farmiga, American Horror Story) – yang walau sampai film berakhir tidak diketahui benar mengapa sang suster dianggap penting untuk membantu sang romo.

Atas bantuan seorang pria Prancis-Kanada bernama Maurice (Jonas Bloquet, Elle), akhirnya mereka sampai di biara terpencil tersebut. Tidak butuh waktu lama, Romo Burke dan Suster Irene (dan bahkan Maurice) segera mengalami peristiwa supernatural meresahkan yang berhubungan dengan sosok suster misterius.

The Nun mungkin diniatkan untuk menjelaskan apa dan siapa itu Valak atau darimana ia berasal. Tapi apa sebenarnya yang diinginkan sang mahluk tidak pernah jelas, sebagaimana banyaknya ketidakjelasan yang menghinggapi naskah tulisan Gary Dauberman.

Terlalu banyak hal menggantung, bahkan lubang menganga, dalam naskah yang menghalangi The Nunhadir dalam plot koheren, mengingat ia disusun hanya menjadi semacam wahana untuk rangkaian jump-scares yang mendominasi nyaris dari awal sampai akhir. Diperparah dengan barisan dialog eksposisi yang disuarakan oleh karakter-karakter yang tidak utuh. Mereka hadir hanya sebagai penggerak plot ketimbang menjadi sosok yang riil.

Penggarapan Corin Hardy (The Hallow) sendiri penuh gaya, lengkap dengan nuansa gotik yang coba dibangun. Ada pengaruh gaya film-film horor ala Hammer di dalamnya. Bahkan ada satu adegan yang mengingatkan Suspiria dari Dario Argento. Hanya saja ia tidak begitu mumpuni dalam membangun atmosfer.

The Nun sedap dipandang namun nyaris steril. Bangunan kengerian-nya terlalu tertebak sehingga tidak menyimpan banyak kejutan apalagi mengundang rasa mencekam seperti selayaknya sebuah film horor atmosferik seperti ini. Ritme yang disajikan Hardy terlalu formulatis untuk bisa memberi kejutan organis apalagi intens.

Tentu saja The Nun tidak bisa disandingkan dengan The Nun milik Jacques Rivette misalnya. Tidak ada pula harapan muluk dirinya tampil subversif, meski memiliki potensi untuk itu. The Nun sangat sadar ia adalah sebuah film komersil, sehingga hanya ingin memuaskan selera pasar (penonton awam). Sama sekali tidak ada salahnya. Yang menjadi masalah adalah tidak adanya niatan untuk menggali dirinya menjadi lebih dari sekedar film “jualan”. Secara esensi sangat hampa.

Beruntung The Nun dibekali aktor seperti Bichir, Farmiga dan Bloquet yang tampil dengan kompeten, terlepas dari betapa satu dimensi-nya karakter mereka. Performa trio inilah yang membuat The Nun masih betah untuk disimak dari awal sampai akhir sebagai sebuah tontonan – yang secara relatif – masih bisa menghibur. Paling tidak The Nun tidak semembosankan layaknya Annabelle.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.