Review

Info
Studio : Playtone/Littlestar Productions/Legendary Entertainment
Genre : Comedy, Drama, Musical
Director : Ol Parker
Producer : Judy Craymer, Gary Goetzman
Starring : Amanda Seyfried, Lily James, Christine Baranski, Julie Walters, Meryl Streep

Sabtu, 21 Juli 2018 - 18:24:54 WIB
Flick Review : Mamma Mia! Here We Go Again
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 1728 kali


Lily James dan Amanda Seyfried adalah Vito Corleone dan Michael Corleone – karakter yang diperankan oleh Robert de Niro dan Al Pacino pada film The Godfather Part II (Francis Ford Coppola, 1974) – dalam Mamma Mia! Here We Go Again. Wellmaybe not. Namun, naskah cerita Mamma Mia! Here We Go Again yang ditulis oleh sutradara film ini, Ol Parker (Now is Good, 2012), berdasarkan konsep cerita garapan Catherine Johnson dan Richard Curtis, memang mengikuti pola pengisahan The Godfather Part II yang mengeksplorasi kisah masa muda dari karakter sentral dalam film sebelumnya, The Godfather (Coppola, 1972), dan di saat yang bersamaan turut berkisah mengenai bagaimana anak dari sang karakter sentral berusaha untuk meneruskan usaha maupun cita-cita dari sang karakter sentral tersebut. Dan, mengingat kita sedang berada dalam semesta pengisahan Mamma Mia!, deretan lagu-lagu milik grup vokal asal Swedia, ABBA, siap untuk turut menemani pada setiap adegannya. Menyenangkan? Tentu saja. Tapi apakah Mamma Mia! Here We Go Again mampu menggapai tingkatan kesenangan yang dahulu pernah dihantarkan oleh Mamma Mia! The Movie (Phyllida Lloyd, 2008)? 

Dengan pengisahan yang berlatar belakang lima tahun setelah penceritaan Mamma Mia! The Movie, Mamma Mia! Here We Go Again bercerita mengenai Sophie Sheridan (Seyfried) dan usahanya untuk meneruskan bisnis hotel yang dimiliki oleh sang ibu, Donna Sheridan (Meryl Streep), yang berlokasi di Kepulauan Kalokairi, Yunani. Bukan sebuah usaha yang mudah. Setelah melalui serangkaian proses renovasi, Sophie Sheridan masih diharuskan untuk menemukan cara yang tepat untuk dapat mempromosikan hotel tersebut guna mendatangkan banyak pengunjung. Hubungan Sophie Sheridan dengan sang suami, Sky (Dominic Cooper), juga sedang berada di ujung tanduk semenjak Sky memutuskan untuk menerima pekerjaan di kota New York, Amerika Serikat. Beruntung, Sophie Sheridan masih mendapatkan dukungan moral dari dua sahabat baik ibunya, Tanya Chesham-Leigh (Christine Baranski) dan Rosie Mulligan (Julie Walters), serta ketiga “ayahnya,” Sam Carmichael (Pierce Brosnan), Bill Anderson (Stellan Skarsgård), dan Harry Bright (Colin Firth).

 

Ketika dirilis pada tahun 2008, banyak kritikus film dunia yang menggelari Mamma Mia! The Movie sebagai sebuah film yang menjadi ajang karaoke yang menyenangkan bagi para pemerannya namun memberikan perhatian yang terlalu minimalis pada pengembangan ceritanya. Parker sepertinya cukup mengerti dengan kelemahan-kelemahan yang terdapat pada Mamma Mia! The Movie. Memang, alur pengisahan Mamma Mia! Here We Go Again masih bertumpu pada jalan cerita yang terkandung dalam lirik-lirik lagu yang pernah dinyanyikan dan dipopulerkan oleh ABBA.  Namun, jika dibandingkan dengan naskah cerita Mamma Mia! The Movie, naskah cerita film ini berhasil disajikan dalam ikatan pengisahan yang lebih kuat antara satu cerita dengan yang lain. Hasilnya, daripada terasa sebagai kumpulan video musik versi terbaru milik ABBA yang dipadupadankan secara bersamaan, jalan cerita Mamma Mia! Here We Go Again cukup mampu tampil lebih mengalir dan bercerita lebih dinamis – walau dengan durasi pengisahan yang sedikit terlalu panjang jika dibandingkan dengan kualitas cerita yang ingin disampaikan oleh film ini.

Di saat yang bersamaan, minimalisnya porsi cerita dari karakter Donna Sheridan yang diperankan oleh Streep, harus diakui memberikan pengaruh yang cukup besar bagi aliran emosional pengisahan film. Terlepas dari kelemahan kualitas penulisan naskahnya, Mamma Mia! The Movie mampu mencuri hati jutaan penikmat film dunia melalui tata pengisahannya yang lepas, spontan, dan bebas yang seluruhnya tergambarkan melalui karakter Donna Sheridan. Tidak mengherankan, ketika karakter Donna Sheridan disajikan dengan porsi yang minimalis, kespontanitasan cerita tersebut kemudian menghilang dan berganti dengan tutur bicara drama musikal yang lebih terstruktur – dan cukup jauh dari sentuhan emosional. Bukan berarti hal yang buruk. Namun jelas merupakan arah sekaligus pendekatan yang berbeda jika dibandingkan dengan film sebelumnya.

Parker juga memberikan perbaikan yang cukup mumpuni pada kualitas produksi film. Tata sinematografi film ini hadir lebih tajam dalam menangkap setiap gerakan karakter maupun keindahan alam sekitar tempat karakter-karakter itu berada. Pada sajian lagu-lagu yang membutuhkan penampilan tari, tata koreografi Mamma Mia! Here We Go Again juga hadir dengan penataan yang lebih atraktif. Dan jika beberapa kritikus menilai beberapa pengisi departemen akting Mamma Mia! The Movie memiliki kemampuan vokal yang terlalu lemah untuk menampilkan sebuah lagu, maka Parker berhasil memilihkan barisan pemeran muda dengan kemampuan vokal yang kuat untuk menghadirkan tampilan lagu yang lebih berkualitas. Penampilan vokal para pemeran baru, mulai dari James, Jessica Keenan Wynn, Alexa Davies, Jeremy Irvine, Hugh Skinner, hingga Josh Dylan – yang masing-masing memerankan versi muda dari karakter Donna Sheridan, Tanya Chesham-Leigh, Rosie Mulligan, Sam Carmichael, Harry Bright, dan Bill Anderson, turut memberikan warna yang lebih variatif bagi presentasi setiap lagu-lagu ABBA yang disajikan di sepanjang presentasi film ini.

Berbicara mengenai lagu-lagu yang disajikan dalam Mamma Mia! Here We Go Again, harus diakui, deretan lagu yang berada dalam film ini memang terkesan “kalah pamor” dengan deretan lagu yang disajikan pada Mamma Mia! The Movie. Tidak mengherankan, mengingat Mamma Mia! The Movie tidak pernah dirancang untuk memiliki sebuah sekuel yang kemudian membuat seluruh lagu terbaik dan terpopular milik ABBA dihadirkan dalam film tersebut. Lagu-lagu seperti Dancing Queen, Mamma Mia (tentu saja), The Name of the Game, Super Trouper, dan I Have a Dream yang sebelumnya telah ditampilkan pada Mamma Mia! The Movie kembali dinyanyikan dalam varian komposisi musik yang sedikit berbeda. Tapi, adalah lagu-lagu “baru” dalam Mamma Mia! Here We Go Again yang seringkali hadir mencuri perhatian. Dengan komposisi arahan Benny Anderson dan Björn Ulvaeus – yang merupakan pencipta dari mayoritas lagu milik ABBA, lagu-lagu seperti When  Kissed the Teacher, One of Us, Andante, Andante, Knowing Me, Knowing You, dan Angel Eyes disajikan dengan apik. My Love, My Life yang dinyanyikan bersama antara Seyfried, James, dan Streep menjadi sajian lagu dengan sentuhan emosional paling kuat dalam film ini.

Para pemeran muda Mamma Mia! Here We Go Again memang berhasil hadir dengan penampilan akting yang mengimbangi para pemain lama – khususnya James yang berhasil hadir dengan semangat dan daya tarik yang sama dengan Streep. Meskipun begitu, harus diakui film ini hadir dalam momen-momen terbaiknya ketika para pemain lama hadir dengan jalan pengisahan mereka. Baranski dan Walters banyak menyumbangkan sentuhan komedi yang sukses tampil begitu menghibur bagi Mamma Mia! Here We Go Again. Seyfried juga hadir dengan penampilan solid. Chemistry akting dan vokalnya dengan Streep – yang hadir singkat namun mampu mencuri perhatian dalam skala maksimal – juga berhasil menghadirkan satu momen emosional besar yang akan mampu menyentuh hati mereka yang bahkan bukan merupakan penggemar seri film Mamma Mia!. Kehadiran Cher di paruh akhir cerita juga cukup berhasil memberikan tambahan kesenangan bagi atmosfer pengisahan film ini.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.