Review

Info
Studio : Warner Bros. Pictures/Village Roadshow Pictures/Smoke House Pictures/Larger Than Life Productions
Genre : Action, Comedy, Crime
Director : Gary Ross
Producer : Steven Soderbergh, Susan Ekins
Starring : Sandra Bullock, Cate Blanchett, Anne Hathaway, Mindy Kaling, Sarah Paulson, Awkwafina, Rihanna, Hele

Senin, 11 Juni 2018 - 16:11:37 WIB
Flick Review : Oceans 8
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 1696 kali


Bayangkan memiliki barisan talenta akting seperti Sandra Bullock, Cate Blanchett, Anne Hathaway, Sarah Paulson, hingga Helena Bonham Carter namun gagal untuk menyajikan sebuah presentasi pengisahan film yang menarik. Sayangnya, hal itulah yang terjadi pada Ocean’s 8 yang digarap oleh Gary Ross (The Hunger Games, 2012). Ocean’s 8 sendiri merupakan film lepasan dari trilogi Ocean’s (2001 – 2007) garapan Steven Soderbergh yang film pemulanya, Ocean’s Eleven (2001), adalah buat ulang dari film klasik Ocean’s 11 (1960) yang digarap oleh Lewis Milestone. Berbeda dengan tiga film pendahulunya yang departemen aktingnya didominasi oleh para pemeran pria, Ocean’s 8 menghadirkan jajaran aktris papan atas Hollywood untuk memerankan barisan karakter yang berada di dalam jalan ceritanya. Sayangnya, kehadiran para aktris tersebut terasa tidak begitu berarti bagi naskah cerita film yang digarap oleh Ross bersama dengan Olivia Milch. Daripada menjadikan Ocean’s 8 sebagai sebuah heist movie dengan identitas baru yang sesuai dengan karakteristik para pemerannya, Ross justru mengikuti dengan patuh berbagai pola yang telah diterapkan sebelumnya oleh trilogi Ocean’s yang, tentu saja, menjadikan pengisahan Ocean’s 8 menjadi begitu mudah ditebak. 

Ocean’s 8 dimulai dengan pengisahan Debbie Ocean (Bullock) yang setelah menghabiskan waktunya di dalam penjara selama lima tahun, delapan bulan, dan dua belas hari, kemudian merancang sebuah aksi pencurian bersama teman dekatnya, Lou (Blanchett). Tidak main-main. Debbie Ocean dan Lou berencana untuk melakukan aksi pencuriannya pada salah satu pagelaran fashion paling terkenal di dunia, Met Gala, yang akan berlangsung di kota New York, Amerika Serikat. Untuk kesuksesan rencana tersebut, Debbie Ocean dan Lou kemudian merekrut lima orang lain dengan keahlian mereka masing-masing yang dapat dimanfaatkan: Amita (Mindy Kaling), Rose Weil (Carter), Tammy (Paulson), Constance (Awkwafina), dan Leslie alias Nine Ball (Rihanna). Tugas mereka adalah untuk mendekati aktris Daphne Kluger (Hathaway) agar mereka dapat mencuri kalung berlian yang akan dikenakan sang aktris di acara Met Gala yang diperkirakan berharga lebih dari US$150 juta.

Ocean’s 8 sendiri sebenarnya memulai pengisahannya dengan cukup memuaskan ketika film ini memperkenalkan karakter utamanya, Debbie Ocean, yang kemudian dilanjutkan dengan kisah pertemuan dan persahabatannya dengan karakter Lou. Penampilan Bullock dan Blanchett yang meskipun tampil cukup santai namun hadir dengan chemistry yang begitu erat antara satu dengan yang lain membuat kisah hubungan keduanya menjadi begitu menghibur. Perjalanan Ocean’s 8 mulai menemui kerikil-kerikil pengisahan ketika film ini beralih fokus pada konflik utama film yaitu mengenai eksekusi dari rencana pencurian yang telah disusun oleh karakter Debbie Ocean dan Lou. Tatanan pengisahan yang dihadirkan Ross terasa begitu monoton: mulai dari memperkenalkan para karakter-karakter pendukung – yang berjalan begitu lama dan tampil begitu membosankan, tahapan aksi yang akan dilakukan oleh Debbie Ocean dan rekan-rekannya – meskipun masih menghadirkan beberapa momen yang cukup menyenangkan, hingga kehadiran sebuah pelintiran kisah atas motif dan aksi pencurian yang direncanakan oleh Debbie Ocean tersebut – para penikmat trilogi Ocean’s jelas dapat merasakan hal ini dari kejauhan.

Keputusan Ross untuk sekedar menggantikan posisi George Clooney, Matt Damon, Brad Pitt dan para aktor lain dari trilogi Ocean’s dengan para aktris-aktris yang berada di jajaran departemen akting Ocean’s 8 tanpa pernah mau ataupun mampu memanfaatkan keistimewaan dari setiap aktris tersebut dalam jalan cerita film jelas merupakan sebuah pilihan yang cukup fatal. Tidak mengherankan jika kemudian ritme penceritaan Ocean’s 8 terasa malas-malasan dengan deretan plot dan konflik yang lebih sering membuat jenuh daripada menghasilkan elemen hiburan yang kuat, dan bergantung sepenuhnya pada penampilan para pemerannya. Meskipun begitu, Ocean’s 8 setidaknya masih mampu membungkus filmnya dengan kualitas produksi yang tidak mengecewakan. Desain produksi film, khususnya pada penataan kostum, sinematografi, dan musik, cukup mampu memberikan energi kuat pada film yang sebenarnya dapat saja berakhir dengan kualitas yang lebih buruk lagi.

Chemistry yang tercipta antara Bullock dan Blanchett memang menjadi santapan utama – dan terbaik – dari presentasi cerita film ini. Namun, hal yang sama juga dapat dirasakan dari hubungan yang tercipta antara barisan pemeran di film ini. Delapan aktris utama dalam film ini hadir dengan chemistry yang begitu mengikat, menjadikan karakter mereka begitu mudah untuk disukai, dan, bahkan, mampu menutupi kualitas penggarapan cerita yang tampil seadanya. Berdiri tegak diantara penampilan-penampilan akting dari Bullock, Blanchett, Carter, maupun Paulson, adalah penampilan Hathaway yang sekali lagi membuktikan bahwa dirinya adalah seorang aktris dengan insting komedi yang benar-benar tajam. Kehadiran Hathaway dalam banyak adegan film begitu mampu mencuri perhatian. Sedikit kritik mungkin layak disematkan pada penampilan Rihanna yang tampil begitu pasif dan seakan tidak benar-benar ingin tampil dalam film ini. Yikes. Cukup disayangkan jika kehadiran penampilan akting barisan aktris ini kemudian terasa tidak termanfaatkan dengan baik akibat pengarahan dan penggarapan cerita yang begitu dangkal.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.