Review

Info
Studio : K5 International Sierra/Affinity Road Pictures/Scythia Films, Inc./Cutting Edge Group/K5 Film/Sky Ci
Genre : Sci-Fi, Thriller
Director : Andrew Niccol
Producer : Daniel Baur, Andrew Niccol, Oliver Simon
Starring : Clive Owen, Amanda Seyfried, Colm Feore, Sonya Walger, Mark O’Brien

Rabu, 23 Mei 2018 - 22:22:50 WIB
Flick Review : Anon
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 1377 kali


Andrew Niccol (Good Kill, 2015) membawa penontonnya ke masa depan lewat film terbarunya, Anon. Di masa tersebut, setiap manusia memiliki implan yang ditanamkan ke retina mata yang menyebabkan setiap orang dapat mendapatkan informasi yang mereka butuhkan mengenai seseorang atau sesuatu yang mereka jumpai secara cepat dan tepat. Tidak hanya itu, setiap detil tindakan atau perkataan juga dapat terekam dan tersimpan dengan baik – suatu hal yang jelas kemudian memudahkan pihak kepolisian untuk meneliti setiap kasus kejahatan kriminal yang mereka tangani dengan hanya memutar ulang kembali rekaman ingatan setiap orang yang mereka jadikan sebagai tersangka. Tetap saja, hal tersebut tidak menghentikan langkah beberapa pelaku kriminal untuk dapat menjalankan aksi mereka. Dalam sebuah kasus terbaru, seorang pembunuh meretas sistem informasi penglihatan para korbannya sehingga mata mereka tidak dapat melihat siapa pembunuh mereka dan justru menyaksikan sendiri bagaimana mereka terbunuh. Cukup sadis. 

Setelah melalui serangkaian penyelidikan, Detective Sal Frieland (Clive Owen) dan rekannya, Detective Charles Gattis (Colm Feore), kemudian menetapkan seorang peretas perempuan yang hanya dikenal dengan sebutan Anon (Amanda Seyfried) sebagai tersangka mereka. Sebagai seorang peretas, Anon memiliki kemampuan handal yang seringkali membuat penyelidikan dari pihak kepolisian menemui jalan buntu. Tidak kehilangan akal, Detective Sal Frieland lantas menyusun sebuah skenario agar Anon mau datang untuk menemuinya. Dan berhasil. Namun, siapa sangka pertemuan tersebut kemudian justru meninggalkan kesan yang begitu mendalam pada Detective Sal Frieland. Kesan yang lantas membuat pria tersebut terus berusaha untuk mencari tahu siapa identitas Anon sebenarnya dan secara perlahan menjebaknya dalam sebuah situasi yang dapat membahayakan jiwanya.

Seperti yang ditunjukkannya dalam Gattaca (1997), S1M0NE (2002), dan In Time (2011), ketertarikan Niccol pada genre fiksi ilmiah memang mendorongnya untuk menghasilkan deretan premis cerita yang cukup menarik. Sayangnya, di masa ketika serial televisi Black Mirror (2011) telah merilis sebuah episode berjudul The Entire History of You yang memiliki ide cerita yang hampir serupa, garapan dan pengembangan kisah yang diberikan Niccol pada Anon tidak mampu untuk tampil dengan warna penceritaan yang lebih kuat. Kisah misteri pembunuhan yang sebenarnya (baca: seharusnya) menjadi poin penting bagi film ini hadir secara dangkal dan secara perlahan tenggelam oleh pengembangan plot kisah mengenai hubungan antara karakter Detective Sal Frieland dengan sang peretas perempuan misterius. Plot misteri pembunuhan tersebut akhirnya hadir sia-sia dan hanya dapat menjadi plot device belaka.

Di saat yang bersamaan, kisah hubungan antara karakter Detective Sal Frieland dengan karakter Anon juga tidak begitu berhasil untuk bercerita secara istimewa. Sama seperti kualitas pengembangan setiap konflik yang tersaji dalam film ini, kedua karakter yang diperankan Owen dan Seyfried juga hadir begitu dangkal. Keputusan Niccol untuk menghadirkan kedua karakter utama filmnya sebagai sosok yang dingin juga tidak membantu penonton untuk dapat menghasilkan ikatan emosional pada kisah yang mereka jalani. Usaha Niccol untuk memberikan warna thriller erotis pada beberapa sudut pengisahan Anon juga lebih sering terasa sebagai sebuah usaha yang setengah hati atau medioker daripada mampu memberikan peningkatan kualitas pada presentasi cerita.

Owen, Seyfried, dan jajaran pengisi departemen akting film ini setidaknya telah berusaha untuk memberikan penampilan akting terbaik untuk menghidupkan setiap karakter yang mereka perankan. Namun, tetap saja, karakter yang begitu dangkal dan menjemukan membuat penampilan mereka terasa tenggelam dan tidak memberikan pengaruh positif apapun. Anon berakhir sebagai sebuah sajian yang buruk. Dengan segala kehambaran pengisahan tersebut, tidak mengherankan jika kemudian 100 menit durasi pengisahan Anon terasa jauh berjalan lebih lama, lamban, dan cukup menyiksa.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.