Review

Info
Studio : Marvel Entertainment/Kinberg Genre/The Donners’ Company
Genre : Action, Adventure, Comedy
Director : David Leitch
Producer : Simon Kinberg, Ryan Reynolds, Lauren Shuler Donner
Starring : Ryan Reynolds, Josh Brolin, Morena Baccarin, Julian Dennison, Zazie Beetz

Minggu, 20 Mei 2018 - 21:45:49 WIB
Flick Review : Deadpool 2
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 1910 kali


Merupakan salah satu dari beberapa karakter milik Marvel Comics yang masih belum diikutsertakan dalam jalinan kisah Marvel Cinematic Universe, perilisan Deadpool (Tim Miller, 2016) jelas memberikan kejutan yang sangat menyenangkan baik bagi Marvel Studios maupun 20th Century Fox. Bagaimana tidak. Setelah melalui proses pengembangan yang telah berjalan hampir selama dua dekade dan terus dianggap sebagai sebuah proyek yang tidak terlalu diunggulkan, film yang dibuat dengan biaya produksi “hanya” sejumlah US$58 juta tersebut kemudian berhasil meraih kesuksesan komersial dengan raihan pendapatan sebesar lebih dari US$780 juta di sepanjang masa rilisnya sekaligus mendapatkan pujian luas dari para kritikus film dunia. Kesuksesan tersebut kini berusaha diulangi kembali lewat sekuelnya, Deadpool 2, yang menjanjikan formula pengisahan yang memiliki rating dewasa seperti film pendahulunya namun dengan porsi yang lebih dimaksimalkan lagi.

Dengan naskah cerita yang digarap oleh Ryan Reynolds bersama dengan duo penulis naskah film sebelumnya, Rhett Reese dan Paul Wernick, Deadpool 2 mengambil latar belakang waktu pengisahannya dua tahun semenjak deretan kisah yang disajikan dalam Deadpool. Kini, Wade Wilson/Deadpool (Reynolds) harus berhadapan dengan seorang prajurit bernama Cable (Josh Brolin) yang datang dari masa depan untuk membunuh seorang mutan bernama Russell Collins/Firefist (Julian Dennison) untuk mencegah sebuah kejahatan brutal yang akan dilakukan Russell Collins/Firefist di masa yang akan datang. Sadar bahwa kekuatan yang ia miliki dengan bantuan dari dua orang mutan, Negasonic Teenage Warhead (Brianna Hildebrand) dan Colossus (Stefan Kapičić), tidak akan cukup untuk melawan Cable, Wade Wilson/Cable akhirnya memutuskan untuk membentuk sebuah tim yang terdiri dari lima orang mutan, Domino (Zazie Beetz), Bedlam (Terry Crews), Shatterstar (Lewis Tan), Zeitgeist (Bill Skarsgård), Vanisher (Brad Pitt – dalam sebuah penampilan yang benar-benar singkat), dan seorang manusia bernama Peter (Rob Delaney), yang ia sebut dengan X-Force dan bersama siap untuk menghalangi niat Cable untuk membunuh Russell Collins/Firefist.

Ketika film-film bertemakan pahlawan super didominasi oleh film-film dari Marvel Cinematic Universe yang hadir dengan tatanan pengisahan yang begitu family friendly atau film-film pahlawan super dari barisan DC Extended Universe yang tampil dengan warna pengisahan yang cenderung kelam, Deadpool berhasil mencuri perhatian dengan jalinan cerita yang berani untuk bersikap nyeleneh dan melabrak seluruh pola pengisahan pahlawan super modern yang ada: dialog yang dipenuhi kata-kata sumpah serapah yang kasar, referensi terhadap elemen-elemen pop culture populer, adegan-adegan brutal berdarah yang dipenuhi dengan gambaran potongan-potongan tubuh, hingga – elemen paling khas dari presentasi cerita Deadpool – kemampuan karakter Wade Wilson/Deadpool untuk menjalin dialog langsung dengan para penontonnya – atau dikenal dengan istilah breaking the fourth wall. Tampilan yang membuat Deadpool lebih terasa sebagai parodi dari film-film bertemakan pahlawan super daripada sebagai sebuah film pahlawan super itu sendiri. Di saat yang bersamaan, keluwesan Reese dan Wernick dalam menyajikan Deadpool sebagai sebuah komedi itulah yang memberikan sentuhan kesegaran yang sangat menyenangkan bagi para peminat film ini.

Dalam Deadpool 2, elemen-elemen komikal yang tadinya hadir sebagai sebuah kejutan kini menjadi elemen pengisahan yang familiar dalam semesta pengisahan Deadpool. Reynolds, Reese, dan Wernick mampu mengolah formula tersebut secara apik dan bahkan meningkatkan dosis dan porsi kehadirannya menjadi lebih maksimal. Menyenangkan, meskipun beberapa guyonan sering terasa dipaksakan atau diulang beberapa kali dan penataan unsur komedi dalam film ini seringkali mendistraksi pengisahan plot cerita yang sedang berjalan. Meskipun begitu, Deadpool 2 tidak lantas melupakan bagian-bagian lain dalam pengisahannya. Jika dibandingkan dengan film pendahulunya, Deadpool 2 mampu hadir dengan ikatan emosional yang tertata dengan lebih baik. Kisah mengenai hubungan romansa antara karakter Wade Wilson/Deadpool dengan kekasihnya, Vanessa (Morena Baccarin), atau penggalian kisah yang cukup mendalam pada beberapa karakter seperti Cable maupun Russell Collins/Firefist mampu menumbuhkan sentuhan emosional yang cukup mengikat. Tidak mengecewakan.

Garapan penceritaan yang kini berada di bawah kendali David Leitch (Atomic Blonde, 2017) juga terasa tampil lebih dinamis. Pengalaman Leitch dalam menggarap film-film aksi yang mengandalkan adegan pertarungan bela diri atau tampilan efek visual yang megah jelas memberikan keuntungan tersendiri bagi film ini dalam mengolah adegan-adegan aksinya. Deadpool 2 – yang kini diproduksi dengan biaya sebesar US$110 juta yang jauh lebih besar dari film pendahulunya – juga berhasil disajikan dengan tampilan yang lebih mewah sekaligus meyakinkan. Departemen akting film ini juga hadir dengan kualitas yang solid. Penampilan Reynolds kini semakin tidak terpisahkan dari karakter Wade Wilson/Deadpool. Penampilannya prima dan tetap mampu memberikan banyak sentuhan baru yang menyegarkan meskipun telah memerankan karakter tersebut semenjak X-Men Origins: Wolverine (Gavin Hood, 2009). Deretan pemeran baru film ini juga tampil dengan kualitas akting yang benar-benar kuat. Brolin dan Dennison menjadikan karakter-karakter yang mereka perankan terasa begitu mengikat. Namun, jelas adalah Beetz yang memberikan penampilan yang begitu mencuri perhatian. Sebagai sosok karakter wanita dengan porsi penampilan paling maksimal, Beetz berhasil hadir dengan penampilan solid dalam setiap adegan yang melibatkan karakternya.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.