Review

Info
Studio : Marvel Studios
Genre : Action, Adventure, Fantasy
Director : Anthony Russo, Joe Russo
Producer : Kevin Feige
Starring : Robert Downey Jr., Chris Hemsworth, Mark Ruffalo, Chris Evans, Josh Brolin

Kamis, 26 April 2018 - 13:39:51 WIB
Flick Review : Avengers: Infinity War
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2191 kali


Bayangkan beban yang harus diemban oleh Anthony Russo dan Joe Russo. Tidak hanya mereka harus menggantikan posisi Joss Whedon yang telah sukses mengarahkan The Avengers (2012) dan Avengers: Age of Ultron (2015), tugas mereka dalam menyutradarai Avengers: Infinity War juga akan menjadi penanda bagi sepuluh tahun perjalanan Marvel Studios semenjak memulai perjalanan Marvel Cinematic Universe ketika merilis Iron Man (Jon Favreau, 2008) sekaligus menjadi film kesembilan belas dalam semesta penceritaan film tersebut. Bukan sebuah tugas yang mudah, tentu saja, khususnya ketika mengingat The Russo Brothers juga harus bertugas untuk mengarahkan seluruh (!) karakter pahlawan super yang berada dalam Marvel Cinematic Universe dalam satu linimasa yang sama. Namun, The Russo Brothers sendiri bukanlah sosok yang baru bagi seri film ini. Dengan pengalaman mereka dalam mengarahkan Captain America: The Winter Soldier (2014), dan Captain America: Civil War (2016), keduanya telah memiliki modal yang lebih dari cukup untuk menjadikan Avengers: Infinity War menjadi sebuah presentasi kisah pahlawan super yang mampu tampil mengesankan.

Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Christopher Markus dan Stephen McFeely (Captain America: The First Avenger, 2011), Avengers: Infinity War memulai penceritaannya dengan melanjutkan pengisahan Thor: Ragnarok (Taika Waititi, 2017) dimana kapal luar angkasa yang memuat Thor (Chris Hemsworth) dan seluruh warga Asgard yang berusaha menyelamatkan diri setelah kerajaan mereka dihancurkan didatangi oleh kapal luar angkasa lain yang dikendalikan oleh Thanos (Josh Brolin) dan pasukannya. Kedatangan Thanos ke kapal luar angkasa milik Thor bertujuan untuk merebut salah satu bagian Infinity Stones yang dimiliki oleh Kerajaan Asgard. Walau telah berusaha melawan, Thor akhirnya berhasil dikalahkan oleh Thanos yang lantas melanjutkan perjalanannya ke Bumi untuk mencari bagian lain dari Infinity Stones. Kedatangan Thanos ke Bumi jelas menimbulkan kekacauan. Tony Stark (Robert Downey, Jr.) dan Stephen Strange (Benedict Cumberbatch) yang pertama kali menghadapi kedatangan pasukan Thanos di Bumi dengan segera mengingatkan para anggota The Avengers lainnya untuk bersiap memberikan perlawanan agar Thanos gagal mewujudkan mimpinya untuk mengumpulkan seluruh bagian Infinity Stones.

Dengan keberadaan seluruh karakter sentral dari Marvel Cinematic Universe – mulai dari Tony Stark/Iron Man, Bruce Banner/Hulk (Mark Ruffalo), Steve Rogers/Captain America (Chris Evans) hingga pasukan Guardians of the Galaxy dan T’Challa/Black Panther (Chadwick Boseman) yang film dengan arahan Ryan Coogler baru dirilis beberapa bulan yang lalu – adalah suatu hal yang pasti bahwa Avengers: Infinity War akan menjelma menjadi sebuah presentasi cerita yang dipenuhi (terlalu) banyak karakter. Beruntung, seluruh karakter yang hadir dalam film ini telah memiliki latarbelakang pengisahan yang kuat dari film-film Marvel Cinematic Universe yang telah dirilis sebelumnya. Fokus penuh yang diberikan Markus dan McFeely pada konflik pengejaran karakter Thanos akhirnya berhasil tergarap tanpa distraksi yang berarti. Tentu, terdapat beberapa inkonsistensi pada beberapa kisah dan karakter. Namun sama sekali bukanlah gangguan fatal yang merusak kualitas penceritaan secara keseluruhan.

Tema maupun jalan cerita garapan Markus dan McFeely untuk Avengers: Infinity War sebenarnya tidak menawarkan sebuah pola yang baru jika dibandingkan film-film yang sebelumnya dirilis dalam seri Marvel Cinematic Universe. Tetap saja, naskah cerita Avengers: Infinity War mampu tergarap dengan rapi untuk memuaskan setiap penggemar seri Marvel Cinematic Universe, mulai dari dialog yang masih sering dibungkus oleh komedi segar hingga konflik yang berpotensi untuk menghadirkan adegan aksi yang memukau. Markus dan McFeely bahkan berhasil menempatkan sentuhan tragedi a la kisah-kisah garapan William Shakespeare dalam alur Avengers: Infinity War yang tergarap dengan baik sehingga mampu menghadirkan beberapa momen paling emosional yang dapat dirasakan penonton dari sebuah film dalam seri Marvel Cinematic Universe.

Namun, kesuksesan besar Avengers: Infinity War jelas berasal dari kemampuan The Russo Brothers untuk menangani pengisahan film yang mengandung begitu banyak intrik dari karakter-karakternya. Pengarahan The Russo Brothers berhasil memberikan setiap karakter peluang untuk tampil dengan pengisahan mereka masing-masing. Jelas, fokus yang terus berganti antar setiap karakter kadang membuat Avengers: Infinity War terasa sebagai paduan dari sketsa-sketsa pengisahan para pahlawan super. Meskipun begitu, The Russo Brothers berhasil menjaga ritme penceritaan dengan sangat baik. Peralihan fokus antar karakter maupun konflik melalui penataan gambar film tersaji dengan mulus. Perhatian The Russo Brothers pada setiap detil produksi juga tampil berkelas. Mulai dari tata koreografi aksi, tata rias dan busana, sinematografi, hingga musik yang mengiringi setiap adegan ditampilkan begitu memikat.  Jelas menjadikan film ini sebagai salah satu seri terbaik dalam Marvel Cinematic Universe.

Dengan banyaknya karakter yang dimuat jalan cerita film ini, tidak mengherankan jika para karakter pahlawan super tidak mendapatkan begitu banyak kesempatan untuk hadir dengan porsi pengisahan yang maksimal. Meskipun begitu, dengan kehandalan The Russo Brothers dalam memberikan setiap karakter kesempatan untuk tampil, masing-masing karakter pahlawan super tetap mampu hadir dengan daya tarik maupun kharisma masing-masing yang kuat. Dan, yang paling utama, seluruh jajaran pengisi departemen akting film ini tetap berhasil hadir dalam balutan chemistry yang benar-benar terasa hangat dan nyata – sebuah elemen yang harus diakui belum berhasil dimanfaatkan dengan maksimal oleh para pesaing Marvel Studios.

Kredit khusus juga rasanya layak disematkan pada keberadaan karakter Thanos. Berbeda dengan kebanyakan karakter villain yang dihadirkan dalam semesta penceritaan Marvel, karakter Thanos mampu digambarkan (hampir) secara utuh dan bukan hanya sekedar sosok karakter yang dihadirkan untuk menjadi musuh para anggota The Avengers atau menghancurkan dunia yang berada di sekitarnya. Jalinan kisah dari karakter tersebut yang membuka guratan masa lalu dan hubungannya dengan karakter Gamora (Zoe Saldana) terpapar dengan baik. Kekuatan kehadiran Thanos juga semakin diperkokoh dengan penampilan solid Brolin. Brolin, yang selain memberikan sumbangan vokal juga menampilkan kemampuan aktingnya melalui teknik motion capture, mampu memberikan kedalaman karakter dan emosional pada karakter Thanos. Salah satu karakter villain terbaik milik Marvel Cinematic Universe.

Meskipun telah menjadi pakem yang selalu berusaha dihadirkan dalam setiap film-filmnya, Avengers: Infinity War tetap merupakan sebuah sajian yang ambisius bagi Marvel Studios. Kolosal, penuh dengan karakter-karakter kuat dan ikonik, serta sajian pengisahan yang berukuran raksasa. Avengers: Infinity War beruntung memiliki The Russo Brothers yang tidak hanya mampu mengendalikan sekaligus menggarapnya secara maksimal, namun juga sukses meningkatkan kualitas filmnya menjadi sebuah presentasi hiburan dengan banyak momen emosional yang belum mampu dieksplorasi oleh film-film dalam seri Marvel Cinematic Universe sebelumnya. Epik. 

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.