Ketika George Clooney terakhir kali menemukan namanya berada dalam daftar nominasi Best Actor in a Leading Role di ajang Academy Awards, Clooney melakukan hal tersebut berkat penampilannya yang cemerlang di Up in the Air (2009) sebagai Ryan Bingham, seorang karyawan sebuah perusahaan swasta yang disewa oleh banyak perusahaan untuk melakukan pemecatan terhadap karyawan mereka. Bingham adalah seorang yang mendedikasikan hidupnya secara penuh terhadap pekerjaan yang ia lakukan – suatu hal yang kemudian secara perlahan berubah ketika dirinya mengenal cinta. Di The American, Clooney kembali memerankan karakter seorang pria yang memiliki kisah hidup yang hampir menyerupai karakter Ryan Bingham. Hanya saja, pekerjaan yang harus diperankan oleh Clooney kali ini adalah sebagai seorang pembunuh bayaran.
Mendasarkan kisahnya pada novel A Very Private Gentleman (1990) karya penulis asal Inggris, Martin Booth, The American menjadi film layar lebar kedua karya sutradara video musik veteran, Anton Corbijn, setelah sukses secara kritikal lewat film Control, sebuah film biografi dari vokalis Joy Division, Ian Curtis, yang dirilis pada tahun 2007. Lewat bantuan sinematografer, Martin Ruhe, Corbijn sekali lagi membuktikan bahwa dirinya adalah seorang sutradara yang sangat dapat diandalkan dalam menghasilkan gambar-gambar yang begitu indah dan eksotis untuk dipandang mata. Namun, tentu saja, visual bukanlah segalanya dalam sebuah film. The American menghadapi masalah yang cukup fatal ketika film ini berjalan dengan ritme yang terlalu datar serta jalinan emosional yang sangat minimal dari para karakternya.
Karakter utama film berdurasi 103 menit ini adalah Jack – atau Edward bagi beberapa orang atau Mr Butterfly untuk beberapa orang lainnya – seorang pembunuh bayaran berdarah dingin yang diperankan oleh George Clooney. Ketika jalan cerita film ini mulai bergulir, Jack baru saja melakukan sebuah kesalahan fatal yang menyebabkan dirinya kemudian harus berdiam diri di sebuah kota kecil di Italia. Di kota tersebut, Jack kemudian mendapatkan sebuah tugas baru dari rekannya, Pavel (Johan Leysen), yang selalu berhubungan dengannya ketika menyangkut masalah pekerjaan. Semenjak awal, Pavel telah memperingatkan Jack untuk tidak melakukan kesalahan yang sama: berhubungan dan menjalin persahabatan dengan orang lain yang ditemuinya. Suatu hal yang kemudian terus menjadi sumber masalah Jack dalam melakukan pekerjaannya.
Jack berkenalan dengan Father Benedetto (Paolo Bonacelli), yang mengajarkannya banyak prinsip-prinsip kehidupan di luar apa yang selama ini selalu ia pegang. Jack juga menjalin sebuah hubungan asmara yang cukup mendalam dengan seorang pekerja seks komersial bernama Clara (Violante Placido). Di luar dari itu, Jack kini sedang menyelesaikan sebuah senjata yang dipesan oleh seorang pembunuh bayaran lain bernama Mathilde (Thekla Reuten). Ketika sebuah insiden yang hampir merenggut nyawanya terjadi, Jack tahu bahwa keberadaannya di kota itu sudah tidak aman lagi. Instingnya sendiri kemudian mengarahkan Jack untuk tidak mempercayai siapapun yang berada di sekitarnya, termasuk Clara, yang secara perlahan mulai memasuki kehidupan pribadi dan hati Jack lebih mendalam.
Siapapun yang melihat premis dan poster film ini untuk kemudian mengharapkan Clooney bermain dalam sebuah film action yang berjalan layaknya sebuah film dalam deretan seri petualangan agen rahasia James Bond, sebaiknya harus berhati-hati. Daripada menghadirkan rangkaian adegan penuh kekerasan, seks dan darah dengan ritme yang melaju kencang, The American justru merupakan sebuah film moody yang berjalan seperti kehidupan sang karakter utamanya: tenang, penuh dengan detil yang terkadang melelahkan dan emosi yang bergerak stagnan. Faktor ini sebenarnya dapat saja menjadi sebuah faktor kualitas pendukung yang kuat bila berada di tangan sutradara yang tepat. Sayangnya, Corbijn bukanlah sosok yang mampu mengeksplorasi hal tersebut ketika jalan cerita film ini justru lebih banyak terasa sebagai rangkaian cerita kosong yang hadir tanpa adanya sisi emosional yang mengikat.
Kecuali pada beberapa menit menjelang durasi film ini berakhir, The American hampir berjalan tanpa hadirnya intensitas cerita yang meningkat. Film ini datang seperti layaknya sebuah pembelajaran sifat-sifat sang karakter utamanya, yang sayangnya juga tidak begitu berhasil untuk dilakukan dan kemudian membuat The American tampil seperti sebuah film yang sama sekali tidak menawarkan apapun pada penontonnya: penonton sama sekali tidak mengetahui siapa Jack sebenarnya, siapa yang selalu mengarahkannya, siapa yang berusaha untuk membunuhnya serta menjadi saksi akhir cerita yang tak jelas mengapa bisa sampai terjadi. Mereka yang mampu menikmati gambar-gambar indah akan pemandangan alam Italia cukup dapat terhibur dengan visual yang ada… karena The American tidak dapat menawarkan lebih dari itu.
Di sisi lain, The American berhasil menjadi sebuah film yang mampu mengeksplorasi kemampuan akting para pemerannya. Apa yang dilakukan Clooney terhadap karakternya, Jack, mungkin merupakan salah satu akting terbaik yang pernah ia lakukan dalam karirnya. Ia dengan baik menghadirkan seorang karakter yang begitu dingin dan begitu terisolasi dalam pemikirannya sendiri untuk kemudian secara perlahan mulai mencair setelah mengenal karakter-karakter lain di sekitarnya – seperti Ryan Bingham di Up in the Air namun dengan tingkat keseriusan yang jauh lebih tinggi. Tiga karakter wanita yang hadir di sepanjang cerita – diperankan oleh Irina Björklund, Thekla Reuten dan Violante Placido — mampu memberikan tiga warna yang berbeda terhadap datarnya kehidupan Jack. Paolo Bonacelli yang memerankan Father Benedetto juga mampu tampil menandingi dinginnya emosi karakter Jack yang diperankan Clooney.
Corbijn mungkin memaksudkan agar The American terkesan sebagai sebuah film thriller arthouse Eropa: berjalan perlahan dengan rangkaian gambar-gambar indah yang hadir di sepanjang jalan cerita. Namun minimnya ketegangan yang dihadirkan di dalam film ini malah membuat The American hadir tanpa kehidupan yang mampu menarik perhatian penontonnya. Fokus yang hadir seutuhnya pada sang karakter utama juga tidak mampu dihadirkan dengan baik ketika penonton malah ditinggalkan banyak pertanyaan mengenai siapa karakter utama tersebut dan apa yang sebenarnya terjadi dalam kehidupannya. Gambar-gambar indah yang dihadirkan Corbijn serta kemampuan akting mendalam yang dilakukan Clooney dan mendapat dukungan jajaran pemeran lainnya merupakan sedikit hal positif yang dapat diperoleh dari film ini. Selebihnya, The American hadir layaknya sebuah rasa kesepian yang terasa memakan waktu begitu lama untuk berlalu.
Rating :