Review

Info
Studio : Bullitt Entertainment/Diamond Pictures/Imagination Design Works
Genre : Biography, Fantasy, Horror
Director : The Spierig Brothers
Producer : Tim McGahan, Brett Tomberlin
Starring : Helen Mirren, Jason Clarke, Sarah Snook, Finn Scicluna-O’Prey, Angus Sampson

Minggu, 18 Maret 2018 - 15:38:00 WIB
Flick Review : Winchester
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 1861 kali


Dengan jalan cerita yang terinspirasi dari sebuah kisah nyata, Winchester berkisah mengenai seorang wanita, Sarah Winchester (Helen Mirren), yang dirundung duka mendalam setelah kematian suami dan puterinya. Paduan rasa duka dan berbagai kejadian aneh yang menghampiri dirinya kemudian meyakinkan Sarah Winchester bahwa dirinya telah dikutuk oleh para arwah penasaran orang-orang yang tewas dikarenakan oleh senjata api buatan Winchester Repeating Arms Company – perusahaan yang dimiliki oleh sang suami dan kini sebagian kepemilikannya telah berpindah ke tangan Sarah Winchester. Atas saran seorang penasehat spiritual, Sarah Winchester kemudian melakukan renovasi besar-besaran secara terus menerus kepada rumahnya untuk membangun kamar-kamar baru yang nantinya akan ditempati arwah-arwah penasaran yang mengusik kehidupannya. Tentu saja, tindakan aneh Sarah Winchester tersebut membuat para pemegang saham Winchester Repeating Arms Company merasa khawatir akan kesehatan mentalnyaa. Mereka akhirnya mengirimkan seorang dokter, Eric Price (Jason Clarke), yang ditugaskan untuk bermalam di rumah Sarah Winchester dan menganalisa kesehatan mentalnya.

Terlepas dari latar belakang pengisahan yang didasarkan pada sebuah kisah nyata yang cukup menarik – bangunan rumah megah milik Sarah Winchester yang terletak di wilayah San Jose, California, Amerika Serikat, kini telah menjadi sebuah atraksi wisata bernama Winchester Mystery House yang popular akan berbagai peristiwa supranatural yang dikabarkan sering terjadi di dalamnya – Winchester, sayangnya, tidak memiliki struktur pengisahan yang cukup untuk tampil menarik. Daripada berusaha untuk mengulik mengenai urban legend mengenai Winchester Mystery House dan orang-orang yang berada di dalamnya, Winchester terasa lebih sering mengarahkan fokus pengisahannya pada karakter Eric Price dan usaha karakter tersebut untuk mempercayai berbagai elemen supranatural yang sebenarnya sedang berlangsung di sekitarnya. Bukan sebuah pilihan yang salah. Sayangnya, karakter Eric Price sendiri tidak mampu dihadirkan dengan pendalaman karakter yang kuat. Alih-alih karakter tersebut dapat menarik perhatian penonton, karakter Eric Price justru terlihat mengganggu dan disajikan dengan pengisahan yang bertele-tele.

Winchester baru mulai menemukan dinamika penceritaan yang cukup baik ketika karakter Eric Price digambarkan mulai menerima fakta bahwa dirinya memang sedang menghadapi sebuah kekuatan supranatural dan kemudian bekerjasama dengan karakter Sarah Winchester. Hubungan yang awalnya terasa canggung secara perlahan mulai mencair dan bahkan akan sedikit mengingatkan penonton pada duo Ed dan Lorraine Warren dari film The Conjuring (James Wan, 2013). Kisah-kisah personal dari masa lalu karakter Eric Price dan Sarah Winchester juga cukup mampu mendorong Winchester untuk tampil lebih baik pada paruh-paruh akhir pengisahannya. Memang, terasa sedikit datang terlambat setelah berbagai kejenuhan yang harus dilalui penonton terlebih dahulu. Namun, setidaknya, perbaikan tersebut mampu mendorong Winchester untuk tidak terjerembab lebih jauh dalam keterpurukan kualitas pengisahannya.

Terlepas dari kelemahan kualitas naskah ceritanya, penampilan Mirren dan Clarke memberikan sentuhan akting yang memadai untuk menjadikan penonton masih merasakan peduli pada karakter-karakter yang mereka perankan. Well… harus diakui, terlepas dari kuatnya penampilan Mirren, Clarke, Sarah Snook, Angus Sampson, dan deretan pengisi departemen akting film ini, tidak banyak hal yang dapat dilakukan mereka atas pengembangan karakter yang memang harus diakui begitu terbatas tersebut. The Spierig Brothers (Jigsaw, 2017) sendiri mampu menawarkan kualitas tatanan produksi yang maksimal untuk memperkuat atmosfer horor yang ingin disampaikan oleh film mereka. Tidak begitu istimewa namun setidaknya masih mampu memberikan hiburan ringan bagi para penggemar horor dan penikmat film lainnya.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.