Review

Info
Studio : Gotham Group/Temple Hill Entertainment/Oddball Entertainment
Genre : Action, Sci-Fi, Thriller
Director : Wes Ball
Producer : Ellen Goldsmith-Vein, Wyck Godfrey, Marty Bowen, Joe Hartwick Jr., Wes Ball, Lee Stollman
Starring : Dylan O’Brien, Kaya Scodelario, Thomas Brodie-Sangster, Dexter Darden, Nathalie Emmanuel

Sabtu, 27 Januari 2018 - 17:24:44 WIB
Flick Review : Maze Runner: The Death Cure
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 1980 kali


Maze Runner: The Death Cure adalah film ketiga dari seri film Maze Runner yang diadaptasi dari seri buku berjudul sama karya James Dashner. Berdasarkan naskah cerita yang masih ditulis oleh penulis naskah The Maze Runner (2014) dan Maze Runner: The Scorch Trials (2015), T. S. Nowlin, Maze Runner: The Death Cure melanjutkan perjalanan kisah karakter-karakternya tepat dimana pengisahan film sebelumnya berakhir. Thomas (Dylan O’Brien), Newt (Thomas Brodie-Sangster), dan Frypan (Dexter Darden) berusaha untuk mencari dan menemukan teman mereka, Minho (Ki Hong Lee) yang diculik dan dijadikan kelinci percobaan oleh kelompok WCKD pimpinan Ava Paige (Patricia Clarkson). Usaha tersebut sempat menemui jalan buntu dan hampir mengambil nyawa ketiganya jika mereka tidak bertemu dengan Jorge (Giancarlo Esposito) dan Brenda (Rosa Salazar) yang menyelamatkan dan kemudian bergabung dengan perjalanan mereka. Tantangan tidak bertambah mudah namun Thomas dan teman-temannya telah bertekad untuk menyelamatkan Minho sekaligus meruntuhkan kekuasaan WCKD.

Semula akan dirilis pada awal tahun 2017 namun kemudian mengalami beberapa kali penundaan masa rilis akibat kecelakaan fatal yang dialami O’Brien pada masa pengambilan gambar film ini, Maze Runner: The Death Cure masih mampu menghadirkan beberapa momen drama aksi yang kuat untuk menghibur para penontonnya. Jika dibandingkan dengan dua film sebelumnya, pengarahan Wes Ball juga harus diakui tampil lebih cermat dalam menjaga ritme sekaligus intensitas penceritaan film. Ditambah dengan dukungan tata produksi yang meyakinkan, banyak momen dalam Maze Runner: The Death Cure yang jelas tampil memuaskan – terlebih bagi mereka yang telah menggemari seri film ini sebelumnya.

Sayangnya, terlepas dari kekuatan kualitas pengarahan dan produksinya, naskah cerita garapan Nowlin seringkali hadir dengan kapasitas yang seadanya. Untuk film yang hadir dengan durasi pengisahan sepanjang 142 menit, Maze Runner: The Death Cure nyaris terasa hampa dengan pengisahan yang mumpuni, khususnya pada dua paruh awal penceritaannya. Untuk sebuah film yang direncanakan menjadi film terakhir dalam seri film Maze Runner, dua paruh awal Maze Runner: The Death Cure hadir dengan pengisahan tentang usaha untuk mencari karakter Minho yang tampil monoton. Jalan cerita film baru benar-benar hadir dengan konflik yang lebih menguat pada paruh akhir cerita. Cukup terlambat mengingat banyak penonton yang kemungkinan besar telah merasa jenuh terlebih dahulu akibat terlalu lamanya pergerakan pengembangan jalan cerita film. Eksekusi cerita pada paruh akhir film juga tidak terasa begitu istimewa. Deretan konflik dan karakter antagonis yang telah dihadirkan pada dua film sebelumnya kini disajikan dengan penyelesaian masalah yang terasa “begitu saja.” Presentasi yang jelas akan membuat film ini mudah dilupakan para penontonnya tidak lama setelah mereka selesai menyaksikannya.

O’Brien sendiri masih tampil kuat sebagai pemeran karakter utama, Thomas. Dan meskipun hadir dengan porsi pengisahan yang (terlalu) minimalis, deretan pemeran pendukung dari pengisi departemen akting Maze Runner: The Death Cure juga hadir tidak mengecewakan, khususnya Brodie-Sangster dan Will Poulter yang cukup mampu hadir mencuri perhatian diantara banyaknya karakter yang hadir di sepanjang pengisahan film ini. Secara keseluruhan, Maze Runner: The Death Cure memang tidak akan mampu meningkatkan performa kelas seri film ini jika dibandingkan dengan deretan seri film hasil adaptasi novel bertema serupa lainnya. Beberapa momen aksi menyenangkan namun selebihnya terasa sebagai sebuah presentasi yang medioker.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.