Review

Info
Studio : Lionsgate/Mandeville Films/Participant Media/Walden Media/TIK Films
Genre : Drama, Family
Director : Stephen Chbosky
Producer : Michael Beugg, Dan Clark, David Hoberman, Todd Lieberman
Starring : Julia Roberts, Owen Wilson, Jacob Tremblay, Izabela Vidovic, Mandy Patinkin

Minggu, 10 Desember 2017 - 20:02:12 WIB
Flick Review : Wonder
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2159 kali


Diarahkan oleh Stephen Chbosky (The Perks of Being a Wallflower, 2012), Wonder berkisah mengenai seorang anak laki-laki bernama August Pullman (Jacob Tremblay), atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Auggie, yang semenjak lahir menderita kelainan bentuk wajah yang sangat langka yang membuatnya belum pernah benar-benar bersosialisasi dengan dunia luar. Namun, setelah beberapa tahun menjalani homeschooling, kedua orangtuanya, Nate (Owen Wilson) dan Isabel Pullman (Julia Roberts), memutuskan sudah saatnya bagi Auggie untuk mendapatkan pendidikannya di sekolah umum. Meskipun menyadari bahwa dunia luar dapat menjadi sebuah tempat yang begitu kejam bagi seorang anak dengan kelainan seperti yang dimiliki oleh Auggie, kedua orangtua Auggie dan kakaknya, Via (Izabela Vidovic), memberikan dukungan penuh agar Auggie dapat tumbuh menjadi sosok yang lebih dewasa dan percaya diri.

Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Chbosky, Jack Thorne (A Long Way Down, 2014), dan Steven Conrad (Patriot, 2015) berdasarkan novel berjudul sama karya R.J. Palacio, Wonder harus diakui memang merupakan sebuah drama keluarga yang tidak ragu-ragu menggunakan berbagai formula pengisahan drama sentimental untuk mendapatkan reaksi emosional dari para penontonnya. Wonder bahkan tidak ragu untuk menggunakan formula sentimental tersebut secara berulang kali di sepanjang 113 menit durasi pengisahan film ini. Dalam pengarahan yang berkualitas medioker, penggunaan deretan formula familiar tersebut dapat saja menjebak sebuah film sehingga menjadi tampil dangkal dan cenderung menjauh dari kualitas pengisahan drama yang solid. Beruntung, Wonder memiliki berbagai elemen pengisahan lain yang membuatnya berhasil tampil sebagai drama yang menyentuh.

Modal utama bagi penceritaan Wonder jelas didapatkan dari kualitas penulisan cerita yang dimiliki oleh novel garapan Palacio. Dengan jalan cerita yang tampil begitu humanis dalam menggambarkan bagaimana setiap individu merupakan sosok yang unik dan berbeda satu dengan yang lain – serta bagaimana usaha setiap individu tersebut berusaha untuk mencari tempatnya di dalam sebuah lingkungan, Wonder hadir secara universal dan dengan mudah dapat terhubung pada setiap penontonnya. Naskah cerita garapan Chbosky, Thorne, dan Conrad juga cukup mampu menangkap seluruh esensi pengisahan yang dimiliki oleh novel Palacio. Meskipun tidak pernah terasa sebagai sebuah jalan cerita yang benar-benar segar maupun istimewa namun kefamiliaran dan kehangatan yang dimiliki oleh Wonder membuatnya mampu menjadi sebuah narasi yang kuat.

Tantangan paling besar dalam pengarahan yang diberikan Chbosky bagi Wonder berasal dari banyaknya deretan karakter yang mengisi linimasa penceritaan film ini. Meski awalnya Wonder memberikan fokus yang utuh pada karakter Auggie, secara perlahan, film ini mulai mengubah sudut pandangnya dari arah sudut pandang beberapa karakter lain, seperti karakter Via, karakter Jack Will (Noah Jupe) yang menjadi sahabat dari karakter Auggie, serta karakter bagi sahabat Via, Miranda (Danielle Rose Russell). Sudut pandang yang berbeda namun dengan benang merah yang serupa. Perubahan fokus tersebut seringkali membuat Wonder terasa bagaikan kumpulan sketsa cerita daripada sebagai sebuah pengisahan yang utuh. Jalan cerita yang menjauh dari karakter Auggie – meskipun akhirnya tetap membentuk sebuah koneksi cerita pada karakter tersebut – juga membuat pengisahan karakter Auggie mengalami distraksi. Bukan sebuah kesalahan fatal namun cukup mengurangi kesolidan pengisahan film secara keseluruhan.

Chbosky sendiri mendapatkan kualitas penampilan yang benar-benar meyakinkan dari para pengisi departemen akting filmnya. Nama-nama seperti Roberts, Wilson, Sonia Braga, hingga Mandy Patinkin mampu menghadirkan penampilan terbaik mereka. Namun, adalah kemampuan Chbosky untuk mengarahkan penampilan para pemeran mudanya yang membuat Wonder tampil semakin dinamis. Tremblay – seperti yang ditunjukkan pada Room (Lenny Abrahamson, 2015) – tampil dengan penampilan yang sangat meyakinkan dan emosional. Chemistry yang ia bentuk dengan para pemeran lainnya, khususnya dengan Roberts, Wilson, Vidovic, dan Jupe yang berperan sebagai karakter-karakter yang paling dekat dengan karakternya, hadir begitu hangat dan meyakinkan. Kualitas yang semakin mendorong Wonder untuk menjadi sebuah presentasi drama keluarga yang berkelas dan mampu tampil begitu menyentuh.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.