Review

Info
Studio : Skydance Media/Electric Entertainment
Genre : Action, Sci-Fi, Thriller
Director : Dean Devlin
Producer : David Ellison, Dean Devlin, Dana Goldberg
Starring : Gerard Butler, Jim Sturgess, Abbie Cornish, Ed Harris, Andy GarcĂ­a

Senin, 16 Oktober 2017 - 22:40:28 WIB
Flick Review : Geostorm
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2211 kali


Merupakan film yang menjadi debut pengarahan bagi Dean Devlin, Geostorm adalah sebuah disaster movie yang patuh dalam mengikuti seluruh aturan film-film sejenis yang sering diproduksi Hollywood. Kisahnya sendiri bermula di tahun 2019 dimana setelah terjadinya serangkaian bencana alam di berbagai belahan dunia, 18 negara kemudian saling bekerjasama untuk membangun sebuah satelit yang dapat memberikan perlindungan bagi Bumi dari berbagai bencana alam. Tiga tahun kemudian, setelah terjadinya sebuah anomali cuaca yang menewaskan seluruh penduduk pada sebuah desa di Afghanistan, para peneliti menilai telah terjadi sebuah malafungsi pada satelit tersebut. Tidak ingin peristiwa tersebut diketahui oleh masyarakat dunia, Presiden Amerika Serikat, Andrew Palma (Andy García), kemudian menugaskan arsitek perancang satelit, Jake Lawson (Gerard Butler), untuk kembali ke angkasa luar dan meneliti apa yang menyebabkan terjadinya malafungsi. Meski awalnya menilai tidak mungkin terjadi kerusakan pada satelit yang telah dirancangnya, Jake Lawson akhirnya menemukan sebuah konspirasi yang berniat untuk mengambil alih satelit tersebut dan kemudian menggunakannya untuk menghancurkan dunia.

Dengan pengalamannya sebagai penulis naskah sekaligus produser bagi dua film bencana arahan Roland Emmerich, Independence Day (1996) dan Independence Day: Resurgence (2016), serta pengaruh dari beberapa film sejenis lainnya – mulai dari film bencana arahan Emmerich lainnya, 2012 (2009), hingga San Andreas (Brad Peyton, 2015) – Devlin sepertinya telah begitu memahami apa yang harus dilakukannya guna memuaskan para penggemar film-film dari genre ini. Tidak mengherankan bila kemudian Geostorm diisi dengan rangkaian konflik atau karakter yang terasa begitu familiar – konflik keluarga, aksi heroik, pengkhianatan, teori kospirasi, hingga Bumi yang berada dalam ancaman menit-menit kehancurannya. Sama sekali tidak ada yang istimewa meskipun harus diakui usaha Devlin dan penulis naskah Paul Guyot dalam menyelipkan beberapa sentilan pada sikap politik Amerika Serikat belakangan ini cukup mampu memberikan beberapa momen segar pada pengisahan Geostorm. Pengarahan Devlin sendiri hadir cukup matang. Dengan menyajikan filmnya dalam ritme penceritaan yang cepat dan penuh ketegangan, Geostorm mampu melapisi kelemahan-kelemahan naskah ceritanya yang hadir di beberapa bagian.

Tentu saja, selayaknya sebuah film bencana, Geostorm berusaha untuk tampil maksimal dalam penyajian tata efek visualnya. Sayangnya, bahkan sebagai sebuah presentasi yang mengutamakan polesan efek visual diatas elemen-elemen pengisahan lainnya, Geostorm seringkali tampil medioker daripada berhasil menghadirkan tontonan yang mampu menerapkan standar tampilan yang lebih atau sama kuat jika dibandingkan dengan film-film sepantarannya. Devlin memang cukup handal dalam mengemas deretan adegan kehancuran kota-kota di dunia untuk semakin menambah unsur ketegangan Geostorm. Namun, dalam beberapa bagian, adegan-adegan tersebut terasa tergarap seadanya. Lihat saja adegan yang berlatarbelakang di angkasa luar atau adegan kehancuran kota Rio de Janeiro, Brazil, dimana tata visual efeknya terasa begitu kasar. Untungnya kualitas departemen produksi lain dalam film ini tampil unggul sehingga masih cukup berhasil mendampingi sekaligus menutupi kelemahan tersebut.

Kekuatan terbesar dari presentasi Geostorm justru datang dari kualitas penampilan departemen aktingnya. Pemilihan Butler sebagai karakter utama dengan didampingi Jim Sturgess yang berperan sebagai saudara kandungnya mungkin terasa sedikit aneh. Meskipun begitu, kedua aktor mampy menghadirkan akting terbaik mereka. Nama-nama pemeran lain seperti Ed Harris, Alexandra Maria Lara, dan Daniel Wu tampil cukup menonjol. Kredit khusus sepertinya layak disematkan pada Abbie Cornish dan aktris cilik Talitha Bateman. Walau keduanya hadir dalam porsi pengisahan yang begitu terbatas namun Cornish dan Bateman mampu mencuri perhatian setiap kali karakter yang mereka perankan tampil di dalam jalan cerita. Kualitas departemen akting yang cukup solid. Secara keseluruhan, Geostorm memang tidak akan bertahan lama dalam ingatan para penontonnya. Namun, tidak dapat disangkal, Devlin mampu menggarap film arahannya untuk tidak menjadi sebuah presentasi yang begitu membosankan.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.