Diarahkan oleh Martin Campbell yang pernah mengarahkan dua film dari seri film James Bond dan dibintangi oleh Pierce Brosnan yang sempat membintangi empat film dari seri film James Bond serta Jackie Chan yang sama sekali belum pernah terlibat dalam seri film James Bond manapun, The Foreigner adalah sebuah film drama aksi yang diadaptasi dari novel berjudul The Chinaman karya Stephen Leather. Dengan naskah cerita yang ditulis oleh David Marconi (Collision, 2013), The Foreigner berkisah mengenai usaha seorang ayah, Quan Ngoc Minh (Chan), untuk menemukan pelaku peristiwa pemboman di kota London, Inggris, yang telah menewaskan putrinya, Fan (Katie Leung). Pencarian Quan Ngoc Minh sendiri kemudian berujung pada perkenalannya dengan seorang pejabat pemerintahan Inggris, Liam Hennessy (Brosnan), yang ternyata memiliki masa lalu yang berkaitan dengan peristiwa pemboman tersebut. Merasa bahwa Liam Hennessy sama sekali tidak memberikan bantuan yang ia butuhkan, Quan Ngoc Minh akhirnya memilih untuk menggunakan caranya sendiri guna membalaskan rasa kepedihan hatinya.

Selain berpengalaman dalam menggarap film-film dengan nuansa aksi yang kental seperti yang pernah ia tunjukkan dalam GoldenEye(1995), Casino Royale (2006) atau Green Lantern (2011), Campbell sendiri pernah mengarahkan Edge of Darkness (2010) yang dibintangi Mel Gibson serta memiliki tema cerita yang hampir serupa. Tidak mengherankan jika kemudian Campbell mampu menggarap elemen drama dan aksi dalam The Foreigner dengan kualitas pengisahan yang cukup memuaskan. Berkat kehandalan pengarahannya, The Foreigner berjalan dengan seksama, tidak pernah terasa terburu-buru atau malah terlalu lamban dalam berkisah sehingga intensitas penceritaan di banyak adegannya dapat terjaga dengan baik. Campbell mungkin dapat membuang beberapa pengembangan plot yang kurang esensial – dan menyebabkan durasi pengisahan film ini mencapai 113 menit – namun, secara keseluruhan, pengarahan Campbell berhasil menjadikan The Foreigner tampil menyenangkan.

Jalan cerita garapan Marconi untuk The Foreigner sebenarnya terbilang cukup sederhana. Terlepas dari sentuhan beberapa isu politik mengenai kaum imigran dan sejarah kelam antara pemerintahan Inggris dengan Irlandia Utara, The Foreigner berkisah layaknya film-film dengan tema usaha-balas-dendam-seorang-ayah-atas-kematian-anaknya kebanyakan. Cukup disayangkan memang melihat Marconi gagal untuk mewarnai pengisahan The Foreignerdengan balutan unsur politik yang lebih kental. Beberapa plot dan karakter yang tampil dalam jalan cerita film juga kurang mampu untuk mendapatkan pengembangan penceritaan yang lebih berarti – bahkan dua karakter utamanya juga terkadang terasa terlalu kaku untuk dapat membentuk ikatan emosional dengan penonton. Lemahnya beberapa elemen penceritaan – termasuk kehadiran beberapa intrik atau kejutan pengisahan yang coba dihadirkan – itulah yang kemudian menghalangi The Foreigner untuk menjadi sebuah sajian yang lebih istimewa lagi.

Chan sendiri jelas menjadi bintang utama dari film ini. Meskipun karakternya tampil serba terbatas – baik dari pengembangan kisah maupun  dialog yang diberikan – Chan mampu mengendalikan setiap adegan yang menghadirkan karakternya dengan daya pikatnya yang khas. Chan mampu membuat karakter Quan Ngoc Minh terlihat menjadi sosok ayah yang menyedihkan akibat rasa duka yang ia alami sekaligus menjadikan karakter tersebut sebagai sosok pahlawan yang tangguh ketika terlibat dalam deretan adegan aksi. Brosnan juga tidak mengecewakan. Walau aksen Irlandia yang ia gunakan kadang-kadang menghilang di banyak adegan namun Brosnan mampu menjadikan karakter politikusnya begitu misterius sekaligus menarik. Tidak banyak penampilan lain yang mampu hadir menonjol berkat minimalisnya peran dari karakter-karakter lain dalam jalan cerita The Foreigner. 

Rating :