Review

Info
Studio : Pixar Animated Studios
Genre : Animation, Adventure, Comedy
Director : Brian Fee
Producer : Kevin Reher
Starring : Owen Wilson, Armie Hammer, Cristela Alonzo, Bonnie Hunt, Chris Cooper

Minggu, 20 Agustus 2017 - 12:06:04 WIB
Flick Review : Cars 3
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 1905 kali


Do we need another Cars movie? No, really. Do we need another one? Walaupun dilahirkan dari keluarga besar Pixar Animated Studios, seri film Cars (2006 – 2011) seringkali dipandang sebagai produk terlemah (kurang difavoritkan?) dalam barisan film-film yang dihasilkan oleh rumah produksi film animasi milik Walt Disney Pictures tersebut. Meskipun begitu, tidak dapat disangkal, dua film Cars – serta dua film sempalannya, Planes (Klay Hall, 2013) dan Planes: Fires and Rescue (Roberts Gannaway, 2014) – berhasil memberikan kesuksesan komersial yang cukup besar. Tercatat, dari empat film yang berada dalam seri film Cars dan dibuat dengan total biaya produksi “hanya” sebesar US$420 juta, Pixar Animated Studios dan Walt Disney Pictures berhasil meraup raihan komersial sebesar lebih dari US$1,3 milyar dari perilisannya di seluruh dunia – dan pendapatan tersebut masih belum termasuk dari penjualan merchandise dari seri film ini yang dilaporkan bahkan telah mencapai lebih dari US$10 milyar. So do we need another Cars movie? Bagaimanapun pendapat Anda, Pixar Animated Studios dan Walt Disney Pictures adalah sebuah usaha bisnis yang jelas tidak akan melepaskan sebuah kesempatan untuk mendapatkan keuntungan begitu saja.

Now that we get that out of the wayCars 3 is actually a decent movie. Dengan kritikan tajam yang menyasar pada Cars 2 (John Lasseter, 2011) dan dua film sempalannya, Pixar Animated Studios jelas memberikan usaha lebih agar Cars 3 masih mampu untuk menarik perhatian penonton dari kalangan luas sekaligus mempertahankan citra baik mereka sebagai rumah produksi film animasi Hollywood terbaik hingga saat ini. Lasseter yang duduk di kursi penyutradaraan di dua film sebelumnya kini digantikan oleh sutradara debutan, Brian Fee. Naskah cerita yang pada seri sebelumnya lebih berfokus pada sisi petualangan namun kurang berhasil menggarap karakter-karakternya dengan baik juga dirombak dengan kembali memberikan fokus pada karakter Lightning McQueen dan perjalanan karirnya – yang tentunya dimanfaatkan Pixar Animated Studios untuk menempatkan barisan plot pengisahan tradisionalnya yang sepertinya telah terjamin untuk selalu mampu menyentuh hati setiap penontonnya. And believe it or not… those changes work!

Dengan naskah cerita yang digarap oleh Kiel Murray (Cars, 2006), Bob Peterson (Finding Dory, 2016) dan Mike Rich (Secretariat, 2010), Cars 3 berkisah mengenai Lightning McQueen (Owen Wilson) yang kini telah berstatus seorang pebalap legendaris setelah berhasil memenangkan Piston Cup sebanyak tujuh kali. Namun, secara perlahan, Lightning McQueen mulai merasakan perubahan di sekitarnya. Rekan-rekan pesaingnya satu persatu mulai mengundurkan diri dari arena balap dan digantikan oleh para pebalap muda yang kurang begitu dikenalnya. Teknologi balapan yang dahulu terasa begitu sederhana juga mulai tergantikan oleh banyak mesin-mesin canggih yang sulit dipahami Lightning McQueen secara cepat. Puncaknya, Lightning McQueen dikejutkan oleh kehadiran pebalap muda, Jackson Storm (Armie Hammer), yang berhasil menyalip dan menggesernya dari posisi pertama arena balapan. Perubahan tersebut membuat Lightning McQueen mulai mempertanyakan kemampuan dirinya: Apakah dia harus terus berjuang di arena balapan atau mulai mengundurkan diri dan menyerahkan posisinya kepada barisan pebalap generasi baru seperti para rekan-rekannya yang telah mendahuluinya?

Naskah cerita yang disajikan Cars 3 memang tidak menawarkan sesuatu yang baru – dalam artian Murray, Peterson dan Rich masih menggunakan formula familiar khas Pixar Animated Studios dan Walt Disney Pictures untuk memetakan penceritaan yang mereka hadirkan pada film ini. Tema mengenai keluarga, persahabatan, kesetiaan, rasa saling menghormati antara satu dengan lain hingga kerja keras dan kerja sama untuk mencapai sebuah kesuksesan masih mampu diolah dengan baik. Tidak mengherankan bila Cars 3 berhasil menyajikan banyak momen menyentuh dan mengharukan dalam beberapa adegannya. Perjalanan hidup Lightning McQueen sendiri tidak melulu dilihat dari sisi karirnya. Cars 3 juga menggali secara dalam hubungan yang terjalin antara Lightning McQueen dengan mantan mentornya yang dikisahkan telah meninggal dunia, Doc Hudson (Paul Newman – melalui arsip rekaman digital yang dimiliki oleh Pixar Animated Studios). Bentuk hubungan yang kemudian menyerupai hubungan ayah dan anak tersebut kemudian berhasil dijalin dan terefleksi kembali pada hubungan baru yang dibangun antara Lightning McQueen dengan sosok karakter baru, Cruz Ramirez (Cristela Alonzo). Murray, Peterson dan Rich berhasil menggarap pengisahan tersebut untuk menjadi sebuah presentasi pengisahan yang begitu personal.

Naskah cerita Cars 3 sendiri bukannya hadir tanpa cela. Fokus cerita yang menetap pada sosok Lightning McQueen membuat film ini kurang mampu untuk memberikan pendalaman yang lebih baik bagi karakter-karakter pendukung yang seharusnya dapat diberikan pengisahan lebih baik seperti Cruz Ramirez atau bahkan Jackson Storm. Perjalanan yang dilakukan oleh Lightning McQueen di paruh kedua film juga seringkali terasa hadir tanpa esensi pengisahan yang kuat dan cenderung melelahkan ketika dihadirkan dengan ritme penceritaan yang melamban. Terakhir, konklusi cerita di paruh ketiga juga terkesan begitu terburu-buru – jika tidak ingin disebut sebagai pilihan yang terlalu dangkal akibat ketidakpastian akhir kisah terbaik yang ingin diberikan pada karakter Lightning McQueen. Terlepas dari beberapa kelemahan tersebut, sebagai sutradara, Fee setidaknya tetap mampu mengendalikan pengisahan dengan baik. Berhasil menghadirkan momen-momen emosional sekaligus banyak momen menyenangkan dengan adegan-adegan balapan serta humor yang kuat.

Selain Wilson – yang sekali lagi tampil dengan kualitas vokal penceritaan yang sangat baik untuk menghidupkan karakter Lightning McQueen yang ia perankan, Cars 3 juga diisi deretan talenta vokal yang berkualitas. Pengisi vokal dari seri sebelumnya seperti Larry the Cable Guy dan Bonnie Hunt masih turut hadir dalam film ini – meskipun dengan porsi yang terbatas. Nama-nama lain seperti Hammer, Alonzo, Nathan Fillion dan Kerry Washington mampu menambah warna penampilan vokal karakter dalam Cars 3. Namun, adalah vokal Chris Cooper yang berhasil tampil istimewa. Dengan karakter yang dikisahkan sebagai pelatih bagi karakter Doc Hudson (dan kemudian Lightning McQueen), Cooper berhasil mengisi kekosongan sosok ayah yang awalnya diberikan oleh vokal Newman. Satu hal lain yang cukup tampil menonjol adalah dikembalikannya peran lagu-lagu pengisi adegan yaang dahulu mengisi Cars dengan kuat pada film ini. Cukup mampu menambah kekuatan atmosfer penceritaan. Selebihnya, Cars 3 hadir dengan tampilan visual yang jelas berada pada standar tinggi yang dimiliki oleh Pixar Animated Studios. Banyak orang mungkin telah terlanjur menutup mata mereka bagi seri film Cars. And that’s okay. Setidaknya Pixar Animated Studios telah berusaha untuk memberikan sentuhan penceritaan yang begitu terhormat pada Cars 3 yang menjadikan film ini tidak hanya tampil menghibur namun juga kuat dengan berbagai esensi pesan kehidupan yang selalu ada di film-film terbaik rumah produksi tersebut.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.