Diadaptasi dari serial televisi legendaris berjudul sama – Yes. Baywatch. Yes. THAT Baywatch. – yang awalnya mengudara selama satu dekade semenjak tahun 1989, Baywatch berkisah mengenai kehidupan para penjaga pantai di Emerald Bay, Florida, Amerika Serikat. Dipimpin oleh Lieutenant Mitch Buchanon (Dwayne Johnson), pasukan penjaga pantai yang terdiri dari Matt Brody (Zac Efron), Summer Quinn (Alexandra Daddario), C. J. Parker (Kelly Rohrbach), Ronnie (Jon Bass), Stephanie Holden (Ilfenesh Hadera) tersebut menghadapi masalah besar ketika mereka menemukan obat-obatan terlarang serta mayat di pantai yang mereka awasi. Meski telah diingatkan atasan mereka, Don Thorpe (Rob Huebel), dan pihak kepolisian bahwa kasus tersebut tidak berada di wilayah kekuasaan para penjaga pantai namun Lieutenant Mitch Buchanon bersikeras untuk tetap mencari tahu misteri apa yang sebenarnya sedang terjadi di sana. Penyelidikan yang dilakukan Lieutenant Mitch Buchanon akhirnya memberikan petunjuk mengenai keterlibatan seorang pengusaha bernama Victoria Leeds (Priyanka Chopra) dalam tindakan kriminal tersebut.
Meskipun bukanlah sebuah serial televisi yang dikenal karena kualitas penceritaannya, Baywatch mampu menarik perhatian jutaan mata penonton televisi dunia karena para kreator serial tersebut tahu pasti apa yang ingin mereka sampaikan kepada sekaligus apa yang diinginkan oleh penonton. Versi film dari Baywatch, sayangnya, sama sekali tidak mengerti akan esensi hiburan tersebut. Naskah cerita yang digarap oleh duo Mark Swift dan Damian Shannon – duo yang juga bertanggungjawab atas kualitas penceritaan yang buruk dari film-film seperti Freddy vs. Jason (Ronny Yu, 2003) dan Friday the 13th (Marcus Nispel, 2009) – sama sekali tidak tahu apa yang ingin mereka lakukan pada alur pengisahan Baywatch. Naskah cerita yang mereka tulis berusaha menjadikan Baywatch untuk menjadi sebuah presentasi drama, romansa, komedi, aksi dan misteri di saat yang bersamaan. Sial, Swift dan Shannon tidak memiliki kecerdasan yang cukup untuk mengolah elemen-elemen tersebut menjadi sebuah satuan penceritaan yang utuh. Hasilnya, Baywatch lebih sering terasa hadir sebagai sebuah potongan-potongan adegan yang gagal untuk bersinergi antara satu dengan yang lain.
Pengarahan yang diberikan Seth Gordon (Identity Thief, 2013) juga sama sekali tidak banyak membantu. Lupakan kenangan mengenai keseksian serial televisi yang sempat menjadi kontroversi sekaligus sumber fantasi bagi jutaan mata tersebut. Pengarahan Gordon pada Baywatch tampil begitu buruk sekaligus datar bahkan penampilan Johnson, Efron, Daddario dan Rohrbach (dan Chopra) yang begitu menggoda tidak akan mampu menyelamatkan film ini. Alur pengisahan film tampil dengan ritme yang berantakan. Pemilihan untuk mengisi tiap adegan film dengan lagu-lagu popular saat ini seringkali terasa mengganggu daripada membantu membangkitkan atmosfer kehidupan penceritaan. Berbicara mengenai Chopra, paruh penceritaan yang diberikan pada karakternya bahkan disajikan dengan tata gambar yang membuat karakter tersebut terkesan sebagai sempalan belaka, tampil dan menghilang begitu saja serta tidak pernah mampu hadir sebagai sosok antagonis yang meyakinkan. Yes. This movie sucks. Big time.
Jika ada hal yang layak untuk diberikan pujian dari keseluruhan presentasi Baywatch, pujian tersebut mungkin patut disematkan pada jajaran pengisi departemen akting film ini. Dengan naskah cerita yang begitu dangkal dan buruk, Johnson dan Efron masih mampu menampilkan chemistry yang kuat bagi karakter yang mereka perankan sehingga pertukaran dialog antara keduanya berhasil tampil menghibur pada beberapa bagian. Walau beberapa kali menyematkan dialog bernuansa feminis dalam cerita film, penampilan Daddario, Rohrbach dan Chopra sayangnya lebih sering tampil sebagai penghibur visual semata tanpa pernah mendapatkan kesempatan untuk hadir dengan penampilan yang lebih kuat. Secara keseluruhan, Baywatch hadir dangkal, membosankan dan layak untuk segera dilupakan (atau malah dilewatkan.)
Rating :