Yes. We’ve all been here before. We’re all familiar with the story. Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Christina Hodson (Shut In, 2016) dan David Leslie Johnson (The Conjuring 2, 2016), Unforgettable berkisah mengenai Julia Banks (Rosario Dawson), seorang wanita yang siap meninggalkan karir cemerlangnya di kota San Fransisco untuk pindah ke California setelah menerima pinangan dari kekasihnya, David Connover (Geoff Stults). Kisah bahagia Julia dan David, sayangnya, kemudian menemui halangan setelah mantan istri David, Tessa Manning (Katherine Heigl), merasa cemburu akibat kehadiran Julia. Berbagai cara dilakukan Tessa agar David mau meninggalkan Julia dan kembali padanya – termasuk dengan mengorek kelamnya masa lalu Julia. Ketika David tetap bergeming atas cintanya pada sang tunangan, Tessa akhirnya memilih sebuah cara mematikan untuk mendapatkan kembali kebahagiaan dirinya.
Merupakan debut pengarahan bagi Denise Di Novi – yang sebelumnya telah dikenal sebagai seorang produser kawakan Hollywood dengan film-film seperti Heathers (Michael Lehmann, 1989), A Walk to Remember (Adam Shankman, 2002) dan Crazy, Stupid, Love. (Glenn Ficarra, John Requa, 2011) berada dalam filmografinya, Unforgettable adalah sebuah film yang cukup menyenangkan untuk disaksikan. Well… naskah cerita yang digarap oleh Hodson dan Johnson memang tidak menawarkan sebuah sentuhan baru bagi jalan cerita yang telah begitu familiar. Meskipun begitu, karakter-karakter yang tersaji dalam jalan cerita film mampu diolah untuk membuat penonton dapat menelusuri lebih dalam mengenai kepribadian mereka – khususnya dari karakter antagonis utama, Tessa Manning. Pilihan untuk memfokuskan Unforgettable pada dua karakter utama wanitanya – dan tidak menjadikan mereka hanya sebagai korban asmara dari sang karakter pria – juga memberikan kekuatan tersendiri bagi jalan cerita film.
Kelemahan yang cukup terasa pada presentasi Unforgettable adalah durasi pengisahannya yang terlalu panjang. Dengan plot yang sederhana dan tanpa adanya kejutan maupun polesan pengisahan yang berarti, durasi penceritaan film yang mencapai 100 menit harus diakui terasa cenderung tidak efektif. Banyak bagian kisah terasa melebar ketika bagian penceritaan tersebut harusnya dapat disajikan dengan lebih ringkas. Pun begitu, Di Novi berhasil menggerakkan penceritaan filmnya dengan alur yang begitu dinamis. Paduan tata gambar arahan Frédéric Thoraval serta tata musik buatan Toby Chu yang apik berhasil memberikan sentuhan ketegangan yang dibutuhkan dalam pengisahan film ini. Di Novi juga secara sukses berhasil mendapatkan penampilan apik dari para jajaran pengisi departemen aktingnya – kualitas yang membuat Unforgettable seringkali hadir dengan pegangan emosional yang kuat.
Berperan sebagai Tessa Manning, Heigl tampil kuat di film ini. Pembawaannya yang dingin seringkali membuat karakter yang ia hadirkan terasa menyeramkan. Namun, di saat yang bersamaan, Heigl juga mampu memberikan kerapuhan dan sisi sensitif pada karakter tersebut yang akan membuat penonton tidak akan mampu membencinya secara utuh. Aktris Cheryl Ladd yang berperan sebagai karakter ibu dari karakter Tessa Manning juga mampu menghadirkan penampilan yang setimpal dengan penampilan Heigl. Begitu pula dengan penampilan Dawson yang berjalan beriringan dengan kekuatan penampilan Heigl serta penampilan Stults yang cukup karismatik dan membuat karakternya terlihat meyakinkan sebagai sosok yang menjadi rebutan hati bagi dua wanita. Meskipun secara keseluruhan Unforgettable adalah sebuah film yang… well… forgettable dan tidak akan diingat banyak orang dalam waktu yang terlalu lama semenjak mereka selesai menyaksikannya, namun, tetap saja, selama presentasinya, Unforgettable mampu memberikan momen-momen yang jauh dari kesan buruk maupun membosankan. Pretty fun while it lasts.
Rating :