Review

Info
Studio : Fox 2000 Pictures/Chernin Entertainment/Levantine Films/TSG Entertainment
Genre : Biography, Drama, History
Director : Theodore Melfi
Producer : Donna Gigliotti, Peter Chernin, Jenno Topping, Pharrell Williams, Theodore Melfi
Starring : Taraji P. Henson, Octavia Spencer, Janelle MonĂ¡e, Kevin Costner, Kirsten Dunst

Jumat, 10 Maret 2017 - 15:57:53 WIB
Flick Review : Hidden Figures
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2511 kali


Berdasarkan naskah cerita yang digarap oleh Theodore Melfi dan Allison Schroeder yang mengadaptasi buku berjudul sama karya Margot Lee Shetterly, Hidden Figures berlatarbelakang di Amerika Serikat pada tahun 1960an. Pada saat tersebut, warga berkulit berwarna masih dipandang sebagai warga negara kelas dua dengan hak-hak sipil mereka masih seringkali terabaikan oleh negara. Dalam kondisi tersebut, tiga orang wanita berkulit berwarna dengan kemampuan Matematika yang handal, Katherine Johnson (Taraji P. Henson), Dorothy Vaughan (Octavia Spencer) dan Mary Jackson (Janelle Monáe), mulai meniti karir mereka di National Aeronautics and Space Administration. Jelas bukan persoalan mudah. Dengan warna kulit yang mereka miliki, ketiganya sering dipandang sebagai sosok yang tidak memiliki kemampuan apapun. Meskipun begitu, ketiganya tidak menyerah begitu saja. Dengan kecerdasan dan kemampuan yang mereka miliki, ketiganya kini tercatat sebagai tiga tokoh penting yang membantu NASA untuk mengorbitkan astronot pertama mereka, John Glenn (Glen Powell), ke angkasa luar.

Film-film produksi Hollywood yang bertutur tentang kisah nyata mengenai kehidupan seorang jenius umumnya menggambarkan bagaimana sosok-sosok jenius tersebut memiliki kepribadian yang sukar untuk didekati kalangan umum – lihat saja A Beautiful Mind (Ron Howard, 2001), The Theory of Everything (James Marsh, 2014) atau The Imitation Game (Morten Tyldum, 2015). Karakter-karakter jenius yang hadir dalam Hidden Figures, untungnya, bukanlah deretan karakter yang memiliki ciri sikap yang sama. Selain dari kejeniusan sekaligus perjuangan dan tekad keras mereka untuk membuktikan diri mereka, karakter Katherine Johnson, Dorothy Vaughan dan Mary Jackson adalah deretan karakter wanita biasa yang selalu ditemukan dalam keseharian dan kehidupannya banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial, budaya maupun politik yang sedang berlangsung di sekitar mereka. Sebuah penggambaran yang jelas cukup menyegarkan.

Terlepas dari perbedaan karakteristik tersebut, Melfi (St. Vincent, 2014), yang juga bertugas sebagai sutradara film ini, mengarahkan filmnya dengan deretan langkah pengarahan biopik standar khas Hollywood. Tidak ada kejutan atau sentuhan baru sama sekali yang membuat Hidden Figures terasa sebagai sebuah presentasi yang istimewa. Kejeniusan Hidden Figures bukan berasal dari keorisinalitasan naskah cerita atau inovasi dalam pengarahannya namun hadir dalam kemampuan Melfi untuk menghadirkan Hidden Figures dalam alur pengisahan yang tepat sekaligus hangat serta penampilan para pengisi departemen aktingnya yang hadir dalam penampilan yang benar-benar hidup. Penonton akan dapat dengan mudah merasakan kemana alur cerita Hidden Figures membawa mereka namun, di saat yang bersamaan, film ini juga akan mampu mengikat dan menghanyutkan mereka dalam sebuah jalinan kisah yang kuat – dan, pada satu titik, mungkin akan dapat menginspirasi mereka.

Ketiga karakter utama dalam Hidden Figures mendapatkan porsi pengembangan kisahnya masing-masing – meskipun, pada kebanyakan bagian, film ini cenderung menempatkan pengisahan dari karakter Katherine Johnson di posisi utama. Henson, Spencer dan Monáe tampil dengan chemistry yang begitu meyakinkan. Penampilan ketiganya sebagai masing-masing karakter begitu menarik untuk disaksikan. Namun, kedinamisan chemistry ketiganyalah yang membuat Hidden Figures sangat menyenangkan untuk diikuti setiap menit perjalanannya. Nama-nama lain seperti Kevin Costner, Kirsten Dunst, Jim Parsons dan Mahershala Ali semakin mengukuhkan kekuatan departemen akting Hidden Figures. Dukungan tata produksi yang maksimal serta iringan musik arahan Pharrel Williams turut menambah solid kualitas film yang sangat menyenangkan untuk disaksikan ini.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.