Review

Info
Studio : Star Overseas/Alibaba Pictures Group/China Film Group
Genre : Adventure, Comedy, Fantasy
Director : Tsui Hark
Producer : Stephen Chow
Starring : Kris Wu, Lin Gengxin, Yao Chen, Lin Yun, Yang Yiwei

Jumat, 24 Februari 2017 - 14:15:30 WIB
Flick Review : Journey to the West: The Demons Strike Back
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2106 kali


Empat tahun setelah meraih sukses sebagai produser, sutradara sekaligus penulis naskah bagi Journey to the West: Conquering the Demons – yang berhasil meraih pendapatan sebesar US$215 juta dan menjadikannya sebagai film produksi China tersukses sepanjang masa sebelum akhirnya ditumbangkan oleh Monster Hunt (Raman Hui, 2015), Stephen Chow kini menghadirkan sekuel bagi filmnya tersebut. Berjudul Journey to the West: The Demons Strike Back, Chow sendiri masih berperan sebagai produser dan penulis naskah meskipun kursi penyutradaraan kini diserahkan pada Tsui Hark (The Taking of Tiger Mountain, 2014). Seperti film pendahulunya, Journey to the West: The Demons Strike Back masih menyajikan sajian aksi komedi dalam balutan tata efek visual yang cukup mengagumkan. Sayangnya, Tsui gagal untuk menterjemahkan dengan baik elemen komedi garapan Chow yang seharusnya menjadi sajian dan daya tarik utama bagi film ini. Hal ini yang kemudian menyebabkan Journey to the West: The Demons Strike Back seringkali terasa kering akan hiburan yang benar-benar efektif bagi penontonnya.

Setelah di film sebelumnya dikisahkan berhasil mengalahkan tiga siluman yang kemudian menjadi murid-muridnya, Biksu Tang Seng (Kris Wu) dan ketiga muridnya, Sun Wu Kong (Lin Gengxin) yang merupakan siluman kera, siluman babi yang sering dipanggil dengan sebutan Pigsy (Yang Yiwei) serta Sandy (Mengke Bateer) sang siluman ikan, melanjutkan perjalanan mereka menuju Barat guna mencari kitab suci. Seperti biasa, perjalanan keempatnya diwarnai oleh pertemuan dengan berbagai macam hambatan, termasuk godaan dari siluman laba-laba (Wang Likun) yang berpura-pura menawarkan makanan dan tempat peristirahatan bagi Biksu Tang Seng serta murid-muridnya namun sebenarnya berniat untuk memangsa mereka. Permasalahan juga muncul ketika Biksu Tang Seng jatuh hati pada seorang gadis cantik bernama Felicity (Lin Yun) yang ia temui dalam perjalanan. Hubungan tersebut kemudian ditentang oleh Sun Wu Kong yang menilai bahwa gadis tersebut hanya akan menghambat perjalanan mereka.

Mereka yang menggemari film-film arahan Chow jelas dapat merasakan bahwa Journey to the West: The Demons Strike Back menampilkan banyak alur pengisahan komedi khas aktor sekaligus sutradara asal Hong Kong tersebut. Sayangnya, sentuhan komedi a la Chow terasa sama sekali tidak memiliki koneksi yang kuat dengan tata pengarahan yang diberikan oleh Tsui. Pada kebanyakan bagian, Journey to the West: The Demons Strike Back tampil datar dalam penyajian deretan guyonannya dan membuat film ini nyaris tidak memiliki momen-momen komedi yang dapat memancing tawa penonton seperti yang dahulu berhasil dilakukan Chow pada  Journey to the West: Conquering the Demons.

Naskah cerita buatan Chow sendiri bukannya hadir tanpa masalah. Deretan konflik yang muncul di sepanjang pengisahan film tidak pernah mampu dikembangkan dengan baik. Begitu pula dengan karakter-karakter yang mengisi pengisahan film. Tidak pernah sama sekali tampil meyakinkan maupun menarik untuk benar-benar diikuti perjalanan ceritanya. Ikatan antarkarakter juga gagal terjalin dengan baik. Berantakan. Well… jika ingin memberikan kredit lebih bagi film ini, Journey to the West: The Demons Strike Back cukup berhasil membungkus pengisahan ceritanya dalam balutan tata efek visual yang meyakinkan. Dengan biaya produksi yang mencapai US$63.9 juta, Tsui mampu menyajikan deretan gambar yang cukup spekatakuler untuk mengisi banyak adegan aksi dan petualangan dalam film ini. Apakah hal tersebut cukup menjadi alasan untuk menyaksikan film ini? Mungkin.

Kecuali Shu Qi yang kembali hadir dalam namun dalam porsi cameo, deretan karakter dalam Journey to the West: The Demons Strike Back diperankan oleh jajaran pemeran yang berbeda dari film sebelumnya. Bukan barisan pemeran yang dapat terlalu dibanggakan. Gengxin tampil dalam penampilan yang tidak mengecewakan sebagai Sun Wo Kong. Namun Wu yang berperan sebagai Biksu Tang Seng harus diakui  sama sekali tidak memiliki kualitas penampilan yang kuat untuk benar-benar membuat karakternya terlihat hidup maupun menarik. Karakterisasi yang terbatas pada karakter-karakter pendukung lain sepertinya membatasi para pemeran untuk memberikan penampilan akting mereka yang lebih maksimal. Meskipun begitu, dua penampilan dari aktris Yao Chen yang berperan sebagai sang Perdana Menteri serta Yun yang berperan sebagai Felicity cukup mampu memberikan penampilan yang berkesan. 

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.