Review

Info
Studio : Open Road Films
Genre : Biography, Drama, Sport
Director : Ben Younger
Producer : Bruce Cohen, Noah Kraft, Pamela Thur, Emma Tillinger Koskoff, Chad A. Verdi, Ben Younger
Starring : Miles Teller, Aaron Eckhart, Katey Sagal, CiarĂ¡n Hinds, Amanda Clayton

Jumat, 03 Februari 2017 - 15:34:06 WIB
Flick Review : Bleed for This
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 1971 kali


Bleed for This adalah film perdana arahan Ben Younger setelah sebelumnya mengarahkan Meryl Streep dan Uma Thurman dalam Prime di tahun 2005 lalu. Naskah ceritanya sendiri bercerita mengenai perjuangan seorang petinju untuk meraih kembali karirnya yang sempat terancam akibat kecelakaan fatal yang ia alami. Sounds familiar eh? Lalu apa yang membedakan Bleed for This dengan film-film sepantarannya? Well… film yang naskah ceritanya juga ditulis oleh Younger ini sendiri mendasarkan penceritaannya pada kisah nyata tentang sekelumit bagian dari kehidupan petinju Vinny Pazienza, seorang petinju asal Amerika Serikat yang sempat memegang gelar juara dunia beberapa kali. Didukung oleh performa meyakinkan Miles Teller dan Aaron Eckhart, Bleed for This tampil tidak mengecewakan sebagai sebuah drama olahraga. Walaupun, dengan material yang ditawarkan, film ini sebenarnya memiliki potensi untuk tampil jauh lebih mengesankan jika dihadirkan dengan pengarahan cerita yang lebih kuat.

Sebagai seorang petinju, Vinny Pazienza (Teller) sedang berada pada masa keemasannya ketika ia terlibat dalam sebuah kecelakaan. Walau kecelakaan tersebut gagal merenggut nyawanya, namun parahnya tingkat kecelakaan tersebut membuat tim dokter menyatakan bahwa Vinny memiliki peluang yang kecil untuk dapat berjalan dan dipastikan tidak akan dapat bertanding sebagai seorang petinju lagi. Melawan ekspektasi dokter kepada dirinya – sekaligus larangan ayah (Ciarán Hinds), ibu (Katey Sagal) dan pelatihnya (Eckhart), Vinny memutuskan untuk terus melakukan latihan fisik guna mempersiapkan dirinya untuk kembali bertarung di ring tinju. Meskipun pada awalnya banyak yang meragukan kemampuan dirinya untuk dapat kembali menjadi sosok petinju yang tangguh, secara perlahan Vinny akhirnya berhasil menunjukkan bahwa tekadnya yang kuat dapat mengalahkan semua keraguan yang merintangi jalannya.

Meskipun tidak terasa memiliki keistimewaan yang berarti, dan seringkali terasa mengambil potongan-potongan konflik yang sebelumnya pernah disajikan dalam film sejenis, naskah cerita garapan Younger sebenarnya hadir dengan pengisahan tidak buruk. Selain karakter Vinny Pazienza yang mampu berkembang dengan baik, Younger juga memberikan ruang yang cukup bagi karakter-karakter pendukung yang berada di sekitar karakter utama untuk memberikan warna tambahan pada pengisahan utama film. Younger juga tidak terlalu berambisi untuk menjadikan Bleed for This sebagai sebuah drama olahraga dengan pengisahan yang terlalu serius. Melalui runutan dialog filmnya, Younger berhasil menyelipkan elemen komedi yang tereksekusi dengan baik sekaligus membantu kelancaran perjalanan ritme film.

Bleed for This sayangnya tidak mendapatkan pengarahan yang lebih kuat dari Younger. Daripada berusaha untuk menjadikan filmnya terlihat berbeda dengan film-film yang memiliki alur pengisahan yang serupa, Younger malah terasa bermain aman dalam caranya mengeksekusi deretan konflik film ini. Tidak buruk, namun pada kebanyakan bagian, Younger gagal untuk mengeluarkan sisi emosional cerita yang lebih kuat dan mendalam. Eksekusi dalam deretan adegan pertandingan tinju yang dilalui karakter Vinny Pazienza juga tidak begitu mampu untuk memberikan peningkatan intensitas cerita yang berarti. Akhirnya, meskipun tidak berakhir sebagai sebuah presentasi cerita yang buruk, Bleed for This terasa sebagai sebuah film medioker yang jelas akan mudah dilupakan begitu saja oleh penonton tidak lama setelah mereka selesai menyaksikannya.

Dorongan kualitas utama Bleed for This jelas datang dari departemen aktingnya, khususnya Teller yang tampil dengan pesona yang kuat sebagai sosok Vinny Pazienza. Tidak hanya memiliki penampilan fisik yang mendukung, kemampuan akting Teller juga berhasil membuat karakternya tampil sebagai sosok yang mudah untuk disukai. Chemistry Teller dengan Eckhart yang berperan sebagai pelatihnya juga tampil meyakinkan. Eckhart sendiri juga hadir dengan penampilan akting yang memuaskan. Pemeran lain seperti Hinds dan Sagal juga memperkuat kualitas departemen akting film – meskipun, secara keseluruhan, tidak ada yang benar-benar menonjol dan, sekali lagi, terasa istimewa.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.