Review

Info
Studio : Legendary East/Le Vision Pictures/Atlas Entertainment/China Film Group
Genre : Action, Adventure, Fantasy
Director : Zhang Yimou
Producer : Jon Jashni, Peter Loehr, Charles Roven, Thomas Tull
Starring : Matt Damon, Jing Tian, Pedro Pascal, Willem Dafoe, Andy Lau

Sabtu, 07 Januari 2017 - 19:39:43 WIB
Flick Review : The Great Wall
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2434 kali


Setelah tampil intim dan personal dalam film terakhirnya, Coming Home (2014), sutradara Zhang Yimou kembali menyajikan sebuah drama aksi epik bernuansa sejarah lewat The Great Wall. Dengan biaya produksi yang mencapai US$150 juta – yang sekaligus menempatkan film ini menjadi film dengan biaya produksi termahal di sepanjang sejarah industri perfilman China – Zhang jelas dapat dengan cukup mudah meracik barisan visual bernuansa megah nan memukau yang seringkali menjadi ciri khas film-film buatannya. Dan benar saja. The Great Wall hadir dengan tampilan visual yang begitu memikat – mulai dari desain kostum yang digunakan oleh para karakternya, tata artistik yang meyakinkan sekaligus adegan peperangan yang mampu dikemas apik dan sekilas dapat mengingatkan penontonnya pada adegan peperangan yang dihadirkan Peter Jackson dalam trilogi The Lord of the Rings (2001 – 2003). Namun bagaimana dengan cerita yang ditawarkan?

Dengan naskah yang digarap oleh Tony Gilroy (Rogue One: A Star Wars Story, 2016) bersama Carlo Bernard dan Doug Miro (The Sorcerer’s Apprentice, 2010), The Great Wall menceritakan tentang dua tentara bayaran asal Eropa, William Garin (Matt Damon) dan Pero Tovar (Pedro Pascal), yang ditangkap oleh pasukan tentara China pimpinan Commander Shao (Zhang Hanyu), General Lin Mae (Jing Tian) dan Strategist Wang (Andy Lau) ketika sedang berusaha mencari dan mencuri bubuk mesiu milik tentara China yang begitu terkenal karena kekuatan ledakannya. Secara tidak disengaja, William dan Pero terjebak dalam pertempuran para tentara China di Tembok Besar melawan sekelompok monster yang mereka sebut sebagai Taotie dan selalu menyerang penduduk China setiap enam puluh tahun sekali. Walau awalnya merasa penangkapan tersebut dapat membuka peluang lebih besar dalam mencari bubuk mesiu yang ia cari, secara perlahan, William mulai memahami prinsip kehidupan dan kerjasama yang dijalin oleh para tentara China. Dengan bantuan General Lin Mae, William kemudian mulai membantu perlawanan tentara China dan melupakan kepentingan dirinya sendiri.

Sayangnya, keepikan tampilan visual dan kualitas produksi The Great Wall berbanding begitu terbalik dengan kualitas penceritaannya. The Great Wall hadir dengan deretan konflik yang selain generik juga tidak pernah benar-benar mampu dikelola degan baik penyampaiannya. Kelemahan ini yang membuat, meskipun hadir dengan adegan pembuka yang cukup memukau, The Great Wall kemudian terasa datar dan membosankan pada banyak adegan kisahnya. Selain sama sekali tidak menawarkan sesuatu yang baru maupun menarik, pengisahan The Great Wall juga terasa begitu hampa dalam pengembangan karakter-karakter yang dihadirkan di dalamnya. Karakter sentral yang diperankan Damon memang mendapatkan porsi penceritaan yang paling besar dibandingkan dengan karakter-karakter lain. Meskipun begitu, karakter tersebut tampil dengan penggambaran yang begitu datar. Karakter William Garin bahkan terasa sebagai pengulangan dari karakter John Miller yang diperankan Christian Bale dalam film Zhang sebelumnya, The Flowers of War (2012) – sosok kulit putih yang hadir di sebuah wilayah dan dikelilingi oleh sosok asing dengan tujuan material namun akhirnya mendapatkan sebuah pengalaman moral dan spiritual yang akhirnya mengubah pandangan diri mereka tentang kehidupan.

Karakter-karakter lain bahkan tampil dengan karakterisasi yang lebih mengenaskan lagi. Lihat saja empat karakter empat Commander yang diperankan Eddie Peng, Lin Gengxin, Chen Xuedong dan Huang Xuan yang harusnya mampu menjadi karakter penting dalam adegan perang namun nyaris tampil hanya sebagai cameo belaka. Begitu pula dengan karakter Strategist Wang yang diperankan Lau. Sama sekali tidak memiliki fungsi yang optimal dalam penceritaan film. Karakter General Lin Mae jelas adalah satu-satunya karakter selain karakter William Garin yang memiliki porsi penceritaan yang lebih kuat. Sial, karakter tersebut harus diperankan oleh Jing yang memiliki kekuatan penampilan akting begitu terbatas. Pada banyak adegan yang sebenarnya cukup krusial, Jing hadir dengan ekspresi yang begitu datar yang akhirnya membuat kehadiran karakternya menjadi cukup mengganggu. Deretan faktor yang akhirnya menyeret turun kualitas The Great Wall sehingga gagal tampil untuk menjadi sebuah sajian yang lebih menantang.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.