Review

Info
Studio : IM Global/Blumhouse Productions/WWE Studios/Deep Underground Films
Genre : Horror
Director : Brad Peyton
Producer : Jason Blum, Michael Seitzman
Starring : Aaron Eckhart, Carice van Houten, David Mazouz, Catalina Sandino Moreno, Emjay Anthony, Matt Nable

Minggu, 04 Desember 2016 - 23:02:26 WIB
Flick Review : Incarnate
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 1913 kali


Diarahkan oleh Brad Peyton – yang sebelumnya mengarahkan film-film seperti Cats & Dogs: The Revenge of Kitty Galore (2010), Journey 2: The Mysterious Island (2012) dan San Andreas (2015) namun sama sekali belum pernah menyutradarai film dari genre horor, Incarnate memiliki premis cerita yang sebenarnya cukup menarik. Incarnate mencoba berbicara tentang proses pengusiran setan dari tubuh seseorang yang sedang kerasukan. But here’s the catch. Daripada berkisah tentang proses pengusiran setan yang melibatkan seorang tokoh agama seperti yang disajikan oleh banyak film sejenis, Incarnate mencoba menghadirkan kisah proses pengusiran setan tersebut melalui cara pandang ilmiah. Sentuhan yang cukup menyegarkan bukan? Think of it as ummmThe Exorcist (William Friedkin, 1973) meets ummmInception (Christopher Nolan, 2010).

Berdasarkan naskah cerita yang ditulis oleh Ronnie Christensen (Dark Tide, 2012), Incarnate berkisah mengenai seorang ilmuan bernama Dr. Seth Ember (Aaron Eckhart) yang memiliki kemampuan untuk melakukan proses pengusiran setan namun melalui proses ilmiah. Bersama dengan dua asistennya (Keir O’Donnell dan Breanne Hill), Dr. Ember akan berusaha memasuki alam pemikiran seseorang yang sedang mengalami kerasukan untuk kemudian mencoba membawa jiwanya untuk keluar dari jebakan sosok jahat yang sedang merasuki dirinya. Kemampuan Dr. Ember kemudian membuat Vatikan menghubungi dirinya ketika mereka tidak mampu menyelesaikan sebuah masalah: seorang anak laki-laki berusia 11 tahun bernama Jake (Emjay Anthony) yang sedang dirasuki oleh sosok jahat. Walau awalnya tidak berniat untuk bekerjasama dengan Vatikan, Dr. Ember akhirnya memilih untuk mengerjakan tugas tersebut setelah mengetahui bahwa sosok jahat yang sedang merasuki tubuh Jake adalah sosok jahat yang telah menghantui dirinya sejak bertahun-tahun silam.

Sayang, meskipun memiliki premis yang cukup menjanjikan, Incarnate gagal untuk tampil sebagai horor yang sukses. Tidak hanya tidak pernah memiliki momen-momen yang dapat memberikan teror bagi penontonnya, Incarnate bahkan gagal untuk bercerita dengan baik. Naskah cerita arahan Christensen sendiri hadir dengan begitu banyak kelemahan, mulai dari konflik yang gagal berkembang dan tergali dengan baik, hingga karakter-karakter yang terkesan begitu datar hingga gagal untuk membuat penonton peduli dengan permasalahan yang mereka hadapi. Lihat saja bagaimana Christensen mengembangkan premis ceritanya. Tidak seperti Inception yang secara perlahan berusaha menjelaskan setiap proses ilmiah kepada para penontonnya, Incarnate terasa begitu malas dan membiarkan penonton larut dalam tanda tanya mereka tentang apa yang sedang dilakukan oleh sang karakter utama. Konflik yang dihadapi oleh karakter Dr. Ember juga tidak pernah berhasil dijabarkan dengan jelas. Sebuah narasi singkat tentang latar belakang hidupnya memang dihadirkan namun tidak pernah mampu menjadi landasan pengisahan yang benar-benar kuat.

Sebagai seorang sutradara, Peyton juga gagal untuk mengolah Incarnate dengan baik. Penceritaan filmnya tidak pernah beranjak dari tempo sebuah film yang berjalan datar. Tidak seperti film-film buatan Blumhouse Productions lain seperti Paranormal Activity (Oren Peli, 2009), Insidious (James Wan, 2010) atau Sinister (Scott Derrickson, 2012), Incarnate hadir hampir tanpa jump scare yang berarti. Tidak pernah ada momen yang benar-benar mampu memberikan penontonnya kejutan atau teror horor yang dapat membuat Incarnate terasa berhasil (atau setidaknya berusaha) sebagai film horor. Datar dan benar-benar terasa sebagai sebuah usaha yang sia-sia.

Dengan berbagai kelemahan pada pengarahan dan penceritaannya, adalah cukup mengherankan untuk melihat Incarnate mampu mengundang talenta-talenta seperti Aaron Eckhart, Carice van Houten atau Catalina Sandino Moreno. Ketiganya tampil dengan penampilan yang cukup meyakinkan meskipun dengan karakter-karakter yang tergambar dengan begitu dangkal. Departemen produksi hadir dengan kualitas yang tidak mengecewakan. Namun, sekali lagi, dengan kualitas penceritaan yang terasa menjemukan, tidak banyak hal yang dapat dilakukan untuk benar-benar menyelamatkan kualitas film ini secara keseluruhan.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.