Review

Info
Studio : Animal Kingdom/Northern Lights FilmsTwo Flints
Genre : Horror, Mystery
Director : David Robert Mitchell
Producer : Rebecca Green, Laura D. Smith, David Robert Mitchell, David Kaplan, Erik Rommesmo
Starring : Maika Monroe, Keir Gilchrist, Olivia Luccardi, Lili Sepe, Daniel Zovatto

Kamis, 04 Juni 2015 - 07:04:53 WIB
Flick Review : It Follows
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 3192 kali


Ditulis dan diarahkan oleh sutradara asal Amerika Serikat, David Robert Mitchell, It Follows dimulai dengan sebuah adegan khas film-film horor dengan karakter remaja yang diproduksi oleh Hollywood: seorang gadis berlari ketakutan dari sosok misterius yang tidak dapat dilihat oleh penonton sebelum akhirnya digambarkan tewas dengan mengenaskan. It Follows lantas mengalihkan fokus penceritaannya pada sosok gadis remaja lain, Jay Height (Maika Monroe). Seperti halnya gadis yang digambarkan pada awal film, Jay juga merasa ketakutan karena diikuti oleh sosok misterius yang mengancam untuk mengambil nyawanya. Namun, Jay tidak sendirian. Bersama dengan adiknya, Kelly (Lili Sepe), dan dua sahabatnya, Paul (Keir Gilchrist) dan Yara (Olivia Luccardi), Jay berusaha mencari tahu siapa sosok misterius yang mengikuti dirinya tersebut sekaligus mencari cara untuk dapat menghilangkannya.

Pertama-tama, meskipun melibatkan jalan penceritaan mengenai beberapa sosok remaja dengan sosok misterius yang mencoba untuk merenggut nyawa mereka, It Follows bukanlah sebuah film horor tradisional yang biasa diproduksi oleh Hollywood. Mitchell lebih memilih untuk menghadirkan atmosfer horor dalam jalan ceritanya melalui pendekatan cerita yang lamban sehingga membuat penonton mau (atau terpaksa?) untuk mengenal lebih baik setiap karakter yang hadir dalam jalan cerita film ini sekaligus deretan konflik yang mereka hadapi. Mengikuti It Follows jelas adalah sebuah tantangan besar bagi mereka yang mengharapkan kehadiran teriakan-teriakan ketakutan maupun deretan adegan penuh darah dari sebuah film-film sejenis. Mitchell dengan berani mendobrak pakem tersebut dan memilih untuk mempermainkan daya nalar penontonnya untuk dapat mencapai apa esensi cerita yang sebenarnya ingin ia sampaikan. Bukan sebuah film horor yang mampu menakut-nakuti penonton pada setiap jengkal penceritaan namun jelas akan membuat banyak penontonnya berargumen mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada karakter-karakter dalam jalan cerita film ini.

Dengan ketiadaan unsur-unsur tradisional horor yang berada dalam jalan penceritaannya, It Follows jelas membutuhkan amunisi tambahan yang dapat membuat penontonnya tetap bertahan mengikuti 100 menit durasi perjalanan cerita. Untuk itu, Mitchell telah merangkai filmnya dengan deretan pemeran dengan kemampuan akting yang sangat mengikat serta kualitas produksi yang begitu berkelas. Tata musik arahan Disasterpeace dengan sentuhan elektronik klasik terdengar begitu unik sekaligus mampu memberikan genjotan emosional yang sangat dibutuhkan oleh naskah cerita yang lebih banyak bermain dalam zona datar. Arahan tata musik yang sangat mengesankan dan jelas merupakan salah satu tata musik untuk film terbaik di sepanjang tahun ini. Sinematografer Mike Giolakis juga menghadirkan gambar-gambar dengan atmosfer menghantui yang begitu kuat sehingga It Follows benar-benar mampu memiliki aura kekelaman yang mendalam.

Deretan pengisi departemen akting film ini juga memiliki peran yang kuat dalam membuat setiap karakter yang mereka perankan menjadi sosok yang begitu mudah untuk disukai dan terhubung dengan penonton. Maika Monroe yang berperan sebagai karakter utama berhasil melakukan tugasnya dengan begitu baik. Karakter Jay Height yang ia perankan jelas bukanlah sosok karakter “korban” tipikal dalam film-film horor sejenis dan Monroe mampu menginterpretasikan jiwa dan ketidaktipikalan tersebut dengan sempurna lewat kemampuan aktingnya. Para pemeran pendukung mulai dari Keir Gilchrist, Lili Sepe, Olivia Luccardi, Daniel Zovatto hingga Jake Weary mampu semakin mempersolid kekuatan kualitas akting film ini.

It Follows mungkin bukanlah sebuah sajian horor yang mampu menggempur penontonnya dengan adegan-adegan horor beradrenalin tinggi. Bahkan, mungkin akan terasa berjalan lebih baik jika David Robert Mitchell mau bermurah hati dalam mengenalkan siapa (atau apa?) sosok misterius yang menjadi teror bagi deretan karakter dalam jalan cerita film ini. Namun, terlepas dari berbagai anomali tersebut, Mitchell mampu membuktikan bahwa dirinya memiliki sebuah visi pengarahan yang kuat dan jelas tidak takut untuk menyajikannya kepada para penonton filmnya. Sebuah hal yang jelas layak diberikan apreasiasi lebih khususnya ketika mengingat banyak film horor Hollywood terjebak dalam pakem yang sama dan membosankan secara berulangkali.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.