Usaha DreamWorks untuk mencuri perhatian para pecinta film animasi (baca: pecinta film-film produksi Pixar) saat ini sepertinya sedang berada di jalur yang tepat. Setelah sebelumnya merilis How to Train Your Dragon di awal tahun yang berhasil mendapatkan pengakuan luas dari para kritikus film dunia, DreamWorks kembali merilis Megamind, yang seperti film-film mereka sebelumnya diisi oleh jajaran nama-nama besar sebagai pengisi suaranya.
Disutradarai oleh Tom McGrath (Madagascar, 2005), secara naskah cerita, Megamind bukanlah sebuah film yang menawarkan sesuatu yang baru. Naskahnya yang berfokus pada kehidupan seorang penjahat besar yang secara perlahan mampu merasakan dunia kebaikan sudah cukup sering diangkat di Hollywood – mulai Dr. Evil dari franchise Austin Powers hingga film animasi Despicable Me yang dirilis beberapa bulan lalu. Kisah kehidupan para pejuang pembela kebenaran berkekuatan super juga seperti mengambil ide film The Incredibles (2004) milik Pixar. Walau begitu, Megamind tidak sepenuhnya dapat dipandang sebelah mata. DreamWorks sepertinya telah berhasil mendaur ulang berbagai formula lama tersebut untuk kemudian mengolahnya menjadi sebuah formula yang cukup berhasil dalam menghibur penontonnya.
Komedian Will Ferrell memberikan suaranya sebagai karakter utama film ini, Megamind – seorang alien berkepala besar dan berwarna biru. Seperti halnya Superman yang dikirim ke Bumi ketika planet asalnya, Krypton, sedang menghadapi masalah besar, Megamind juga mengalami hal yang sama ketika kedua orangtuanya memutuskan untuk mengirimkannya ke Bumi. Di saat yang sama, seorang anak alien lainnya – yang nantinya akan dinamakan Metro Man (Brad Pitt) – juga dikirimkan kedua orangtuanya menuju Bumi. Perbedaan nasib memberikan pengaruh besar pada kepribadian keduanya. Metro Man yang kemudian dirawat oleh pasangan kaya di Bumi berubah menjadi seorang sosok pahlawan super yang dikagumi. Sementara Megamind, well… semua orang tahu pengaruh apa yang terjadi ketika seorang anak jatuh ke tangan sekelompok tahanan penjara yang kemudian memutuskan untuk merawatnya. Perlahan, Metro Man menjadi sosok musuh abadi bagi Megamind.
Lelah terus menerus mengalami kekalahan, Megamind kemudian merencanakan sebuah rencana besar untuk menyingkirkan Metro Man. Dengan memanfaatkan kekasih Metro Man, reporter bernama Roxanne Ritchie (Tina Fey), Megamind berhasil menarik perhatian Metro Man yang tentu saja langsung berusaha untuk menyelamatkan Roxanne. Secara mengejutkan, rencana yang awalnya diperkirakan hanyalah sebagai sebuah rencana lain Megamind yang gagal, ternyata berujung pada keberhasilan. Lewat sebuah ledakan, Megamind berhasil memusnahkan Metro Man. Kemenangan yang manis pada awalnya, namun lama-kelamaan membuat Megamind jengah karena sekarang tidak ada satu pun orang yang mampu melawannya. Hal yang kemudian membuat Megamind mulai berpaling ke sisi kehidupan yang lebih cerah.
Naskah yang seringkali terasa sebagai sebuah susunan cerita yang menggabungkan berbagai kisah cerita yang telah ada sebelumnya dengan sangat baik kemudian diolah dengan bantuan dialog-dialog pintar dan sangat menghibur di sepanjang film. Sama seperti The Incredibles, Megamind juga menyimpan beberapa adegan action yang cukup berhasil dan beberapa plot kejutan yang harus diakui semakin menambah daya tarik film ini. Perpaduan yang tepat antara komedi, action serta beberapa bumbu kisah romansa yang cukup menyentuh inilah yang berhasil menutupi kelemahan naskah cerita yang dirasakan kurang inovatif tersebut.
Secara teknikal, Megamind juga berhasil memberikan tampilan animasi yang cukup memikat. Adegan-adegan action yang dipenuhi ledakan divisualisasikan dengan sangat baik, sama baiknya dengan tampilan berbagai adegan yang mampu terasa hidup. Ditampilkan dalam teknologi 3D – sebuah kata yang lebih banyak memberikan trauma akhir-akhir ini – beberapa bagian film ini bahkan berhasil menjadi lebih baik.
Walau begitu, tidak akan ada yang menyangkal bahwa jajaran pengisi suara film ini adalah kekuatan yang paling utama dari Megamind. Nama-nama seperti Will Ferrell, Tina Fey, Jonah Hill, Brad Pitt dan David Cross berhasil memberikan kekuatan kepada masing-masing karakternya. Lewat peran para pengisi suara inilah setiap dialog lucu yang dilontarkan oleh setiap karakter menjadi lebih hidup. Chemistry yang sangat pas juga dapat dirasakan dari setiap suara-suara tersebut dan menghasilkan hubungan yang erat antara satu karakter dengan karakter lainnya.
Megamind mungkin bukanlah sebuah film animasi dengan ide terbrilian untuk tahun ini. Rangkaian ceritanya seringkali terasa sebagai sebuah rangkuman film yang telah banyak diceritakan oleh Hollywood. Untungnya kelemahan ini berhasil tertutupi dengan baik oleh daya tarik para pengisi suaranya yang sangat mampu menghidupkan setiap karakter yang ada di film ini. Dialog-dialog yang tersusun dengan pintar dan terasa sangat segar juga berhasil menjadi poin keunggulan tersendiri bagi Megamind. Ditambah dengan tampilan visual yang cukup memikat – dan terlihat cukup menarik dalam format 3D, Megamind adalah sebuah film animasi yang menarik, segar dan sangat menghibur.
Rating :