Dengan naskah cerita yang digarap dari novel karya Oka Aurora berjudul sama, Ada Surga di Rumahmu berkisah mengenai seorang anak laki-laki bernama Ramadhan (Raihan Khan) yang memiliki mimpi untuk menjadi sosok artis terkenal. Karena kenakalannya – sekaligus harapan kedua orangtuanya (Khairul Budi dan Elma Theana) agar dirinya dapat menjadi seorang ahli agama, Ramadhan lantas dikirimkan untuk bersekolah di pesanten milik Ustadz Athar (Ahmad Al-Habsyi). Ramadhan yang memang memiliki bakat bercerita secara perlahan mulai tumbuh menjadi seorang pendakwah yang begitu mudah menarik perhatian sekaligus disukai banyak orang. Meskipun begitu, Ramadhan dewasa (Husein Alatas) tidak lantas lupa dengan mimpi masa kecilnya. Ia juga sempat berusaha mengejar mimpi tersebut. Namun, setelah mengingat harapan besar kedua orangtua pada dirinya, Ramadhan memilih untuk meninggalkan kepentingan pribadi dan berusaha membahagiakan ayah dan ibunya.
Layaknya film-film keluarga bernuansakan reliji sejenis, Ada Surga di Rumahmu banyak menghadirkan plot penceritaan yang ingin meninggalkan pesan moral kepada para penontonnya. Sayangnya, naskah penceritaan film ini seringkali memberikan jangkauan cerita yang terlalu luas. Terlalu banyak konflik cerita yang ingin dihadirkan dari lingkup kehidupan sang karakter utama yang akhirnya gagal untuk dapat benar-benar dikembangkan dengan baik. Lihat saja plot kisah asmara cinta segitiga antara karakter Ramadhan dengan Nayla (Nina Septiani) dan Kirana (Zee Zee Shahab) yang tergambar secara tarik ulur tanpa pernah memberikan kepuasan penceritaan yang utuh. Begitu pula dengan plot mengenai kepergian karakter Ramadhan ke Jakarta untuk mengejar cita-cita masa kecilnya yang hadir dan lantas menghilang begitu saja. Hal ini pula yang menyebabkan beberapa karakter pendukung juga tersaji dengan kapasitas penceritaan seadanya dan hadir hanya ketika karakternya diperlukan dalam jalinan kisah sang karakter utama.
Terlepas dari kelemahan-kelemahan tersebut, Ada Surga di Rumahmu juga memiliki banyak keunggulan. Meskipun terasa mengisi jalan ceritanya dengan terlalu banyak plot penceritaan, Oka Aurora tetap mampu menahan dirinya untuk mengembangkan jalan cerita secara berlebihan. Ada Surga di Rumahmu sama sekali tidak pernah terasa memaksakan jalan ceritanya untuk membuat penontonnya tersentuh maupun mengajari para penontonnya. Tidak ada tangis maupun dakwah maupun emosi meluap-luap yang tersaji secara berlebihan dalam film ini. Dengan bantuan pengarahan Aditya Gumay yang efektif — yang memang telah berpengalaman dalam mengarahkan film-film sejenis seperti Emak Ingin Naik Haji (2009) dan Ummi Aminah (2012), Ada Surga di Rumahmu terasa begitu sederhana namun mengalir pasti dalam penceritaannya yang berhasil menjadikan kisah mengenai penghormatan terhadap kedua orangtua ini memiliki daya tarik yang sulit untuk ditolak.
Pengarahan cerdas dari Aditya Gumay juga dapat dirasakan dari kekuatan penampilan dari barisan pengisi departemen akting film ini. Mulai dari Husein Alatas, Nina Septiani, Zee Zee Shahab, Elma Theana, Ahmad Al-Habsyi hingga pemeran cilik Raihan Khan mampu tampil dengan penampilan akting yang begitu lugas dalam menghidupkan setiap karakter yang mereka perankan. Tata teknikal film juga tergarap dengan cukup baik. Secara keseluruhan, meskipun masih jauh dari kesan sempurna, Ada Surga di Rumahmu mampu dieksekusi dengan kesederhanaan yang efektif menjadikan kisahnya tampil begitu memikat.
Rating :