Review

Info
Studio : Freerunning Melbarken/Temple Hill Entertainment
Genre : Action
Director : Daniel Benmayor
Producer : D. Scott Lumpkin, Marty Bowen, Wyck Godfrey
Starring : Taylor Lautner, Marie Avgeropoulos, Adam Rayner, Rafi Gavron, Luciano Acuna Jr.

Jumat, 03 April 2015 - 19:55:54 WIB
Flick Review : Tracers
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2959 kali


Masih ingat dengan Taylor Lautner? Yep. That big muscle guy from those The Twilight Saga (2008 – 2012) movies? Ketika baik Kristen Stewart dan Robert Pattinson melanjutkan karir film mereka dengan tampil di film-film arahan Olivier Assayas, David Cronenberg, Drake Doremus atau Werner Herzog, Lautner sepertinya masih mencoba meraba arah pergerakan karirnya di dunia film – mulai mencoba untuk tampil dalam sebuah film romansa (Valentine’s Day, 2010), komedi (Grown Ups 2, 2013) atau aksi (Abduction, 2011). Bukan salah Lautner sepenuhnya. Kemampuan aktingnya memang tidak berkembang terlalu banyak jika dibandingkan dengan otot-otot yang ada di berbagai bagian tubuhnya. Mungkin ada baiknya Lautner mencoba untuk mendekati Vin Diesel agar mau mengikutsertakannya dalam seri film Fast and Furious berikutnya. Who knows.

Anyway, Tracers sendiri merupakan sebuah usaha lain Lautner untuk membintangi sebuah film aksi. Diarahkan oleh Daniel Benmayor, Tracers bercerita tentang Cam (Lautner), seorang pria yang bekerja sebagai kurir antar berkendaraan sepeda di kota New York, Amerika Serikat – ingat Premium Rush (2012)? Pertemuan yang tidak disengaja dengan Nikki (Marie Avgeropoulos) kemudian memperkenalkan Cam pada dunia parkour. Rasa penasarannya terhadap parkour membuat Cam belajar secara otodidak mengenai kegiatan tersebut. Nikki lantas memperkenalkan Cam pada teman-temannya yang juga memiliki antusiasme yang sama terhadap parkour. Tidak berhenti disitu, melihat Cam yang memiliki dedikasi tinggi terhadap parkour, Nikki dan teman-temannya lantas mengajak Cam untuk melakukan sebuah pekerjaan ilegal yang melibatkan kemampuan parkour. Membutuhkan uang, Cam akhirnya bergabung dan mulai menjalani kehidupannya dalam dunia kelam tersebut.

Buruk? Sebenarnya tidak juga. Hanya saja Tracers gagal untuk menampilkan sesuatu yang istimewa dalam presentasinya. Keberadaan parkour dalam jalan cerita film jelas hanya menjadi pewarna cerita tanpa pernah mampu dikelola dan diperluas lagi fungsi penceritaannya. Meskipun begitu, tidak dapat disangkal bahwa koreografi aksi yang melibatkan gerakan-gerakan parkour di sepanjang film mampu tergarap dengan baik dan cukup mengagumkan untuk disaksikan. Lebih dari itu, Tracers hanya mampu tampil dengan kualitas penceritaan film aksi remaja yang ringan dan gampang tertebak arahnya. Sebuah kejutan di akhir kisah juga tidak memberikan andil yang berarti. Justru hadir dengan kesan membingungkan karena gagal untuk tergali dengan lebih baik dan mendalam.

Penampilan para pengisi departemen akting film juga hadir dengan kualitas yang setara dengan kualitas penceritaan film. Jauh dari kesan istimewa. Juga bukan kesalahan Lautner, Avgeropoulos, Adam Reyner, Rafi Gavron atau para pemeran lain sepenuhnya. Karakter-karakter dalam film ini memang diberikan ruang yang terlalu sempit untuk dapat bergerak dengan leluasa untuk menceritakan kisahnya. Tracers memang hadir dengan skala kualitas yang terlalu dangkal untuk membuat film aksi ini mampu memberikan rasa kesenangan maupun ketegangan pada penontonnya. Bahkan terlalu datar untuk disajikan sebagai sebuah film dengan kriteria mindless fun. But heyif you’re aiming to see this film as another chance to see shirtless Taylor LautnerTada!

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.