Review

Info
Studio : Warner Bros. Pictures
Genre : Comedy, Drama
Director : Frank Coraci
Producer : Adam Sandler, Jack Giarraputo, Mike Karz
Starring : Adam Sandler, Drew Barrymore, Bella Thorne, Shaquille O'Neal, Terry Crews

Sabtu, 05 Juli 2014 - 16:06:25 WIB
Flick Review : Blended
Review oleh : Haris Fadli Pasaribu (@oldeuboi) - Dibaca: 2822 kali


Blended merupakan kali ketiga Adam Sandler berduet dengan Drew Barrymore, setelah The Wedding Singer (1998) dan 50 First Dates (2004). Enam Belas Tahun kemudian tentunya mereka sudah bukan remaja lagi.

Dalam Blended, baik Sandler dan Barrymore berperan sebagai orang tua dengan beberapa anak. Tapi mereka bukan pasutri. Mereka adalah Jim Friedman (Sandler), duda yang harus mengurus tiga putrinya sendirian setelah istrinya meninggal dunia, dan Lauren Reynolds (Barrymore), janda cerai dengan dua anak laki-laki yang badung.

Mereka bertemu dalam sebuah kencan yang tidak sukses dan berbuntut rasa tidak suka di diri masing-masing. Tapi sebuah liburan ke Afrika mempertemukan mereka. Dan kebersamaan yang awalnya sebuah keterpaksaan ternyata membuat mereka saling membuka diri dan kemudian saling mengenal satu sama lain. Jim bahkan kian karib dengan anak-anak Lauren dan begitu juga sebaliknya.

Melihat premisnya saja kita sudah bisa menebak bagaimana kisah bergulir atau berakhir. Film yang diarahkan oleh Frank Coraci (The Wedding Singer, Zookeeper) ini memang merangkum semua arketipe dan klise dari film-film sejenis.

Dan sebagai film Adam Sandler, tentunya siapkan diri dengan berbagai lagak ofensif dan memalukan yang mungkin tidak akan banyak disukai oleh banyak orang.

Tapi itu semua memang ciri khas (umumnya) film-film Sandler. You know what will you get when watching his movie, yet still decide to see it? Okay. That's surreal.

Menariknya, Blended masih memiliki beberapa momentum subtilnya. Dibalik "kasarnya" tingkah polah karakter-karakternya, film masih menawarkan sesuatu yang menyentuh dan membekas di benak.

Sayang memang saat Coraci sebagai sutradara, dan Sandler sebagai penggerak utama film lebih percaya kepada gag dan screw-ball yang "kekanak-kanakan", ketimbang menggali sisi-sisi humanis yang sebenarnya bertebaran di berbagai sudut film.

Terlepas dari banyak kekurangannya, dan jika mau bersikap permisif terhadap aksi vulgar (yang sebenarnya juga tidaklah benar-benar ekstrim), Blended masih merupakan tontonan yang renyah untuk disimak.

Blended bukan jenis tontonan bagi yang ingin menguji intelektualitas penontonnya. Bagi yang memiliki niat begitu, singkirkan dia jauh-jauh. Karena Blended adalah tontonan ringan, super ringan malah, yang tak memiliki pretensi apa-apa kecuali mengajak penontonnya tertawa.

Lagipula, siapa yang bisa melewatkan kolaborasi Sandler dan Barrymore, yang sekali lagi mengurai rasa manis yang begitu menggoda untuk disimak.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.