Review

Info
Studio : Grindstone Entertainment Group
Genre : Action, Crime, Drama
Director : Jessy Terrero
Producer : Curtis Jackson, Randal Emmett, George Furla
Starring : Curtis Jackson, Forest Whitaker, Robert De Niro, Matt Gerald, Beau Garrett,

Kamis, 20 Maret 2014 - 17:43:34 WIB
Flick Review : Freelancers
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2867 kali


Siapa yang bilang kalau uang tidak dapat membeli segalanya? Well… setidaknya uang mampu memberikan Curtis Jackson – atau yang lebih dikenal sebagai seorang penyanyi rap dengan nama panggung 50 Cent – sebuah kesempatan yang cukup luas untuk tampil berakting di banyak film yang ia inginkan. Bersama dengan produser Randall Emmet, Jackson menginvestasikan uangnya dengan mendirikan rumah produksi Cheetah Vision yang hebatnya kemudian berhasil mengumpulkan beberapa investor lain yang mau turut berkontribusi sejumlah total US$200 juta untuk membiayai sepuluh film yang diproduksi rumah produksi tersebut semenjak awal tahun 2011. Hasilnya? Cheetah Vision memproduksi film-film seperti Fire with Fire (2012), The Frozen Ground (2013) dan Empire State (2013) yang berkualitas cukup menyedihkan dan kebanyakan langsung dirilis dalam bentuk home video namun tetap mampu menarik nama-nama aktor popular maupun pemenang penghargaan film untuk membintangi film-film tersebut.

Robert De Niro adalah salah satu aktor yang sepertinya betah untuk terus bekerjasama dengan Jackson dan Cheetah Vision-nya. Setelah menyelesaikan Righteous Kill (2008) – yang mempertemukannya kembali dengan Al Pacino, De Niro kini tampil lagi bersama Jackson untuk film Freelancers. Selain Jackson dan De Niro, Freelancers juga dibintangi oleh Forest Whitaker – aktor yang juga merupakan seorang pemenang Academy Awards, Dana Delany dan Vinnie Jones. Nama-nama yang sebenarnya memiliki kemampuan akting yang cukup solid. Sayangnya, kualitas yang ditampilkan Freelancers tidak memiliki perbedaan yang begitu berarti dengan film-film lain yang dibintangi oleh Jackson dan diproduksi oleh Cheetah Vision: jalan cerita yang cendrung klise, pengarahan seorang sutradara yang medioker serta penampilan akting dari Jackson yang sangat layak untuk dijadikan bahan tertawaan.

Freelancers berkisah mengenai Jonas Maldonado atau yang lebih akrab dengan sebutan Malo (Jackson) yang bersama dengan dua sahabatnya, Lucas (Ryan O’Nan) dan A.D. Valburn (Malcolm Goodwin), baru saja menyelesaikan masa pendidikan mereka di akademi kepolisian. Berbeda dengan Lucas dan A.D. yang langsung menjalani masa pelatihan layaknya seorang polisi biasa, Malo mendapatkan perhatian langsung dari seorang polisi senior, Captain Joe Sarcone (De Niro), yang juga merupakan mantan rekan kerja almarhum ayahnya, Daniel Maldonado (Andre Royo). Oleh Captain Joe Sarcone, mata Malo dibuka mengenai berbagai kesempatan yang mampu memberikannya berbagai keuntungan selama ia menjadi seorang polisi. Kesempatan yang, sayangnya, justru hanya dapat diraih dengan melanggar berbagai aturan hukum.

Malo lantas ditugaskan bersama tangan kanan Captain Joe Sarcone, Lieutenant Detective Dennis Lurue (Whitaker). Selama masa penugasan tersebut, Malo mulai menikmati berbagai kelebihan yang selama ini hanya mampu ia bayangkan. Malo kemudian bahkan turut mengajak dua sahabatnya untuk turut serta dalam berbagai operasi kejahatan yang ia laksanakan. Di saat yang bersamaan, Malo terus dibayangi mengenai detik-detik kematian ayahnya yang juga melibatkan Captain Joe Sarcone. Depresi, Malo mulai menyelidiki berbagai kasus yang melibatkan sang ayah dan Captain Joe Sarcone untuk kemudian mulai menyusun rencana untuk membalaskan kematian sang ayah yang begitu dicintainya.

Permasalahan terbesar dari Freelancers – tentu selain penampilan akting yang begitu datar dari Curtis Jackson, terdapat pada kualitas penulisan naskah cerita film ini. Lupakan fakta bahwa penulis naskah L. Philippe Casseus menyusun deretan konflik dan karakter yang ada dalam film ini dengan struktur penceritaan yang sederhana sekaligus begitu klise. Adalah ketidakmampuan Casseus dalam mengolah struktur cerita dan karakter yang membuat segala keklisean tersebut terasa menjadi lebih buruk. Begitu banyak konflik yang tidak dapat dijelaskan dalam jalan cerita Freelancers. Konflik-konflik tersebut bahkan seringkali hadir dan menghilang begitu saja. Sama dengan deretan karakternya yang juga sering mengalami perubahan karakterisasi tanpa penggambaran yang lebih memadai. Sebuah kondisi yang jelas membuat Freelancers terasa begitu mengesalkan untuk diikuti kisahnya.

Sutradara Jessy Terrero (Gun, 2010) sendiri sepertinya telah melakukan langkah yang cukup baik dengan memilih ritme penceritaan yang berjalan cukup cepat bagi film ini. Sayangnya, dengan ketiadaan kualitas penceritaan yang pasti, ritme cepat tersebut justru membuat Freelancers semakin sulit untuk dicerna. Pengarahan Terrero juga gagal mengeluarkan kemampuan akting terbaik dari para pengisi departemen aktingnya. Meskipun Robert De Niro, Forest Whitaker, Dana Delany, Vinnie Jones dan beberapa pemeran lainnya mampu menghadirkan penampilan akting yang cukup apik, namun jelas terasa bahwa mereka hadir dengan kualitas akting yang telah direndahkan sesuai dengan standar yang dapat dicapai oleh Jackson. Sangat disayangkan? Tidak juga. Dengan kualitas penceritaan dan produksi medioker seperti yang ditampilkan film ini, rasanya tidak akan ada satupun aktor yang benar-benar mau bersusah payah untuk menampilkan kemampuan akting terkuat mereka.

Jelas sama sekali tidak ada alasan yang kuat untuk menyaksikan Freelancers. Layaknya film-film yang diproduksi dan menampilkan Curtis Jackson, film arahan Jessy Terrero ini menampilkan kualitas yang begitu lemah dari berbagai lininya. Bahkan dua pemenang Academy Awards, Robert De Niro dan Forest Whitaker, hadir dengan kualitas penampilan akting yang begitu menyedihkan dalam film ini. Jackson mungkin hanya berada di industri ini untuk urusan bisnis semata. Meskipun begitu, dengan lemahnya kualitas Freelancers dan film-film lain yang dihasilkan oleh rumah produksinya, usaha Jackson untuk terus berkarir di dunia film jelas layak dipertanyakan. Tidak lebih dari sekedar penghasil sampah belaka.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.