Review

Info
Studio : Davis Entertainment/Twentieth Century Fox Film Corporation
Genre : Horror
Director : Matt Bettinelli-Olpin, Tyler Gillett
Producer : John Davis
Starring : Zach Gilford, Allison Miller, Sam Anderson, Aimee Carrero, Vanessa Ray

Rabu, 22 Januari 2014 - 18:53:39 WIB
Flick Review : Devils Due
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 3228 kali


Hollywood sepertinya ingin memastikan semua penikmat film dunia tahu bahwa tidak ada cara yang lebih buruk untuk menghabiskan waktu dan uang mereka daripada dengan menyaksikan film-film horor yang menyajikan kisahnya melalui teknik found footage. Selang beberapa waktu setelah Paramount Pictures merilis Paranormal Activity: The Marked Ones, 20th Century Fox memutuskan bahwa mereka juga ingin menikmati kesuksesan komersial yang begitu mudah diraih Paramount Pictures dengan merilis Devil’s Due. Diarahkan oleh duo Matt Bettinelli-Olpin dan Tyler Gillett yang sebelumnya turut mengarahkan segmen 10/31/98 dalam film antologi horor V/H/S (2012), Devil’s Due dapat digambarkan sebagai versi modern dari film Rosemary’s Baby (1968) arahan Roman Polanski namun disajikan dengan teknik penceritaan found footage. Menarik? Mungkin saja. Sayangnya, naskah arahan Lindsay Devlin serta pengarahan Bettinelli-Olpin dan Gillett terasa begitu terbatas sehingga membuat Devil’s Due hanya mampu tampil menarik ketika konflik penceritaannya telah memuncak… yang terjadi kira-kira 15 menit sebelum film ini berakhir.

Devil’s Due memulai visualisasi kisahnya dengan sang karakter utama, Zach McCall (Zach Gilford), sedang berada dibawah tekanan interogasi dari pihak kepolisian. Mundur kebelakang, Devil’s Due kemudian menggambarkan kehidupan Zach sebagai seorang pria yang baru saja menikahi wanita yang sangat dicintainya, Samantha (Allison Miller). Keduanya lantas memutuskan untuk menghabiskan masa bulan madu mereka dengan berliburan ke Republik Dominika. Jelas, sepanjang masa liburan tersebut, Zach dan Samantha terus menghabiskan waktu bersama untuk bersenang-senang. Bahkan, di hari terakhir sebelum berakhirnya masa liburan mereka, Zach dan Samantha menerima tawaran seorang supir taksi untuk membawa mereka ke sebuah pesta bawah tanah dimana keduanya mabuk berat sehingga lupa bagaimana cara mereka bisa kembali ke kamar hotel mereka keesokan paginya.

Seusai masa liburan, Zach dan Samantha mulai menjalani kehidupan mereka layaknya pasangan suami istri lainnya. Tidak ada masalah berarti… hingga akhirnya Samantha memberitahu Zach bahwa dirinya hamil. Meskipun hal tersebut terjadi di luar rencana mereka yang ingin menunda hadirnya seorang anak namun Zach dan Samantha tetap begitu bahagia dengan kehamilan tersebut. Sayang, seiring dengan berjalannya waktu, kehamilan tersebut memberikan dampak buruk bagi Samantha – kepribadiannya berubah menjadi sosok yang lebih senang menyendiri dan sering berbuat kasar terhadap orang lain. Secara perlahan, Zach mulai menyadari bahwa kehamilan bukanlah satu-satunya yang membawa perubahan dalam diri Samantha. Ada dorongan supranatural yang berniat untuk merenggut bayi yang kini sedang dikandung Samantha oleh istrinya.

Sama seperti halnya dengan Paranormal Activity: The Marked Ones, bagian terlemah dari Devil’s Due berada di dua paruh awal penceritaan dimana film ini berusaha memperkenalkan para karakternya sekaligus memperdalam penceritaan mengenai kehidupan sang karakter dan konflik yang mereka hadapi sebelum akhirnya menghadapkan para karakter tersebut dengan titik puncak konflik tersebut. Naskah arahan Lindsay Devlin memberikan opsi yang begitu minimal dalam pengembangan ceritanya. Penonton hanya disajikan keseharian dari pasangan karakter Zach dan Samantha McCall yang dihadirkan dari rekaman kamera milik Zach tanpa pernah membuatnya terasa benar-benar esensial untuk dihadirkan. Daripada terasa sebagai sebuah film horor, kebanyakan bagian dari dua pertiga penceritaan Devil’s Due terasa sebagai sebuah film romansa yang dihadirkan dalam teknik penceritaan found footage namun sama sekali tanpa kehadiran unsur romansa di dalam jalan penceritaannya. Datar.

Duo sutradara, Matt Bettinelli-Olpin dan Tyler Gillett, sendiri harus diakui masih mampu menghadirkan ritme penceritaan Devil’s Due dengan cukup lancar. Meskipun begitu, keputusan untuk menghabiskan hampir dua pertiga bagian film dengan penceritaan yang begitu datar jelas akan membuat banyak penonton merasa begitu kebosanan dengan jalan cerita yang mereka hadirkan. Jajaran pengisi departemen akting sendiri mampu tampil maksimal dengan keberadaan Zach Miller dan Allison Miller di barisan terdepannya. Keduanya mampu hadir dengan chemistry yang begitu erat dan meyakinkan serta berhasil tampil kuat ketika Devil’s Due membutuhkan keduanya untuk hadir dalam penampilan yang mambawakan nuansa horor nan menegangkan maupun misterius.

Harus diakui, membuat sebuah film dengan teknik penceritaan found footage berhasil dirilik oleh banyak produser film karena biaya produksinya yang cukup murah. Namun, dibalik kemudahan pembiayaan tersebut, found footage juga bukanlah sebuah teknik penceritaan yang mudah untuk dieksekusi. Penonton harus benar-benar dapat diyakinkan bahwa mereka sedang menyaksikan sebuah kejadian nyata yang mampu menarik minat, perhatian sekaligus sisi emosional mereka. Devil’s Due sayangnya sangat jauh dari keberhasilan tersebut. Seperti kebanyakan film horor yang menggunakan sistem found footage lainnya, Devil’s Due gagal memberikan landasan yang kuat bagi konflik utama filmnya untuk dapat benar-benar mencengkeram perhatian penontonnya. Hasilnya, Devil’s Due terasa begitu datar dan sama sekali gagal untuk dapat dinikmati dengan baik.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.