Seperti halnya Casino Royale (2006) bagi seri film James Bond, Jack Ryan: Shadow Recruit adalah sebuah film yang menandai dimulainya proses reboot untuk seri film Jack Ryan yang dahulu telah dimulai dengan The Hunt for Red October (1990) dan kemudian berlanjut dengan Patriot Games (1992), Clear and Present Danger (1994) serta The Sum of All Fears (2002) – yang juga dimaksudkan sebagai sebuah reboot namun kemudian gagal untuk mendapatkan pengembangan lebih lanjut. Sebagai sebuah seri yang akan menjadi dasar bagi kelanjutan kisah Jack Ryan berikutnya, Jack Ryan: Shadow Recruit harus diakui mampu memberikan kesempatan yang begitu luas bagi penonton untuk mengenal karakter yang diadaptasi dari seri novel karya Tom Clancy tersebut secara lebih dekat. Sayangnya, pengembangan cerita serta beberapa karakter pendukung yang dilakukan secara minimalis membuat Jack Ryan: Shadow Recruit terasa begitu medioker dan gagal tampil istimewa dalam penyampaian ceritanya.
Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Adam Cozad dan David Koepp, Jack Ryan: Shadow Recruit mengisahkan mengenai awal mula Jack Ryan (Chris Pine) bergabung bersama Central Intelligence Agency. Setelah melalui masa pemulihan fisik akibat cedera perang yang ia dapat ketika bertugas di Afghanistan, Ryan lalu dihubungi oleh salah satu agen CIA, Thomas Harper (Kevin Costner), yang kemudian merekrutnya sebagai analis finansial bagi berbagai rekening yang dicurigai mendanai kegiatan teroris yang dapat mengancam keamanan Amerika Serikat. Semenjak saat itu, Ryan memulai kehidupan gandanya: sebagai seorang makelar di Wall Street yang juga meneliti transaksi finansial yang mencurigakan bagi pihak CIA serta sebagai seorang pria pekerja biasa yang kemudian selalu pulang untuk menemui kekasihnya, Cathy Muller (Keira Knightley).
Masalah muncul ketika Ryan menemukan deretan transaksi misterius dari sebuah perusahaan Rusia. Karena Ryan adalah satu-satunya orang yang mengetahui seluk beluk transaksi misterius tersebut, Harper kemudian mengirim Ryan untuk melakukan investigasi penuh terhadap perusahaan yang dipimpin oleh Viktor Cherevin (Kenneth Brannagh) tersebut. Sialnya, kedatangan Ryan di Rusia langsung disambut dengan sebuah serangan yang dapat mengancam nyawanya. Meskipun dirinya sama sekali tidak memiliki kemampuan di bidang intelejen, serangan tersebut langsung memaksa Ryan untuk bertindak layaknya sebagai seorang agen rahasia dan secepat mungkin melaksanakan tugasnya untuk menggagalkan sebuah misi besar yang berniat untuk menghancurkan Amerika Serikat.
Sebagai seorang sutradara, Kenneth Branagh mampu mengelola jalan cerita Jack Ryan: Shadow Recruit dengan cukup baik – mulai dari bagian awal yang mengisahkan mengenai kehidupan pribadi dari karakter Jack Ryan, bagaimana ia bisa bergabung dengan CIA hingga rentetan konflik utama dimana ia harus berhadapan dengan karakter antagonis, Viktor Cherevin. Branagh berhasil mengeksekusi jalan cerita tersebut dengan ritme yang tepat: tidak pernah terasa terlalu lamban dalam bagian dramanya serta tidak pernah berlebihan dalam mengatur ritme adegan aksinya. Permasalahan utama, sayangnya, hadir dari naskah cerita arahan Adam Cozad dan David Koepp. Cozad dan Koepp sepertinya hanya menghadirkan plot penceritaan yang klise serta familiar khas film-film sejenis tanpa pernah mampu untuk mengembangkannya menjadi sebuah penceritaan yang lebih kuat. Beberapa karakter pendukung bahkan gagal untuk tergali dengan baik meskipun, untungnya, dapat diselamatkan oleh penampilan para jajaran pemeran yang begitu apik.
Berperan sebagai Jack Ryan, Chris Pine hadir dengan penampilan yang meyakinkan. Kharisma Pine sebagai seorang aktor utama terasa cukup mampu untuk membawa karakternya untuk terus mendapatkan perhatian penonton, terutama ketika karakternya dilibatkan dalam adegan-adegan aksi beradrenalin tinggi. Departemen akting Jack Ryan: Shadow Recruit juga didukung dengan penampilan prima dari para pemeran pendukungnya meskipun dengan karakter-karakter yang kurang begitu dioptimalisasi kehadiran plot penceritaannya. Lihat saja bagaimana Keira Knightley (hampir) terjebak (hanya) sebagai karakter love interest bagi sang karakter utama. Untungnya, karakter yang diperankan Knightley kemudian diberikan plot penceritaan yang menuntutnya untuk tampil lebih reaktif dan berhasil dieksekusi aktris tersebut dengan sangat baik. Branagh juga memberikan penampilan yang sangat kuat sebagai sang karakter antagonis, Viktor Cherevin. Karakter Viktor Cherevin dapat saja diperankan secara komikal untuk menjadikannya sebagai sosok penjahat berdarah dingin yang tidak akan dapat dikalahkan begitu saja. Namun, penampilan Branagh menjadikan karakter tersebut memiliki begitu banyak lapisan kepribadian yang membuatnya tampak masih begitu humanis terlepas dari keantagonisan yang selalu ditampilkannya. Sayangnya, tidak ada deskripsi yang lebih tepat untuk menggambarkan karakter Thomas Harper yang diperankan Kevin Costner selain sebagai pengasuh bagi karakter Jack Ryan. Porsi penceritaan yang diberikan bagi karakter tersebut begitu terbatas meskipun Costner masih mampu menyajikannya dengan penampilan yang cukup matang.
Mungkin akan terasa berlebihan jika mengharapkan Jack Ryan: Shadow Recruit mampu tampil sebagai Casino Royale bagi seri film Jack Ryan di masa yang akan datang. Bukanlah sebuah presentasi yang buruk namun Jack Ryan: Shadow Recruit terasa begitu medioker dalam penyajian jalan ceritanya. Terasa mudah dilupakan begitu saja akibat familiarnya kisah cerita yang dihadirkan dengan banyak film-film Hollywood sejenis. Tetap saja, dengan pengarahan dari Kenneth Branagh yang mampu menghadirkan film ini dengan ritme penceritaan yang cukup lancar, penampilan prima dari Chris Pine, Kenneth Branagh, Keira Knightley dan Kevin Costner serta tata produksi yang hadir dengan kualitas yang tidak mengecewakan, Jack Ryan: Shadow Recruit berhasil tampil sebagai sebuah film espionase yang cukup menghibur.
Rating :