Review

Info
Studio : BIC Productions/Mitra Pictures
Genre : Thriller
Director : Chiska Doppert
Producer : Firman Bintang
Starring : Julia Perez, Aura Kasih, Imas Fitria, Guntur Triyoga, Dion Chow

Sabtu, 09 November 2013 - 20:42:22 WIB
Flick Review : 3 Cewek Petualang
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 3189 kali


Setelah sebelumnya hadir lewat Kerasukan, sutradara Chiska Doppert kembali bekerjasama dengan produser Firman Bintang dan penulis naskah Ratih Kumala untuk film 3 Cewek Petualang yang sekaligus menandai film keempat yang diarahkan oleh Chiska di sepanjang tahun ini. Hasilnya? Well… tentu saja siapapun harusnya tidak berharap banyak untuk mendapatkan kualitas presentasi yang kuat ketika memilih untuk menyaksikan film yang menempatkan nama Chiska Doppert sebagai seorang sutradara maupun Firman Bintang sebagai produsernya. Dan sayangnya, meskipun dengan standar ekspektasi kualitas yang cukup rendah, 3 Cewek Petualang tetap gagal untuk dapat memuaskan penontonnya ketika film ini terlihat kebingungan dalam menetapkan ritme penceritaannya sekaligus hadir dengan kualitas akting yang begitu buruk dari para pengisi departemen aktingnya.

Dibintangi oleh Julia Perez – yang kini hadir dengan gelar “Aktris Terpuji Festival Film Bandung 2013” – yang berperan sebagai Sally, 3 Cewek Petualang berkisah mengenai lima sahabat, Sally, Lyla (Aura Kasih), Randu (Guntur Triyoga), Citra (Imas Fitria) serta kekasihnya, Jubed (Dion Chow), yang telah lama tidak saling bertemu satu sama lain namun kini kembali berkumpul dan melakukan perjalanan bersama ke sebuah pulau di daerah Belitong. Perjalanan itu sendiri merupakan ide Sally yang ingin melakukan sebuah perjalanan wisata bersama para sahabatnya sebelum ia menikah. Perjalanan bersama dengan para sahabat ke sebuah pulau dengan keindahan alam yang eksotis. Jelas akan menjadi sebuah perjalanan yang sangat menyenangkan. Seharusnya.

Perjalanan tersebut sebenarnya dimulai dengan mulus. Sally, Lyla, Citra, Randu dan Jubed begitu menikmati keindahan alam Pulau Belitong. Namun, secara tiba-tiba, sebuah angin badai datang berhembus… untuk kemudian menghilang begitu saja. Mereka juga kemudian menemukan sebuah jejak kaki raksasa sekaligus jejak reruntuhan sebuah kerajaan. Semenjak saat itu, deretan teror mulai menghantui dan mengancam nyawa kelimanya. Tidak berhenti disana, sebuah pengkhianatan yang dilakukan salah satu dari kelima sahabat tersebut membuat keadaan semakin buruk. Kini, Sally, Lyla, Citra, Randu dan Jubed harus berusaha sekuat mungkin untuk bertahan hidup dan keluar dari pulau tersebut.

Sayangnya… sama sekali tidak ada yang bekerja dengan baik dalam presentasi cerita 3 Cewek Petualang. Permasalahan utama? Jelas terletak pada naskah cerita film ini yang ditulis oleh Ratih Kumala. Seolah sama sekali tidak belajar dari berbagai kesalahan yang ia lakukan dalam menulis Kerasukan, Ratih sekali lagi menghadirkan naskah cerita yang sama sekali tidak pernah mempedulikan mengenai kontinuitas cerita maupun penggalian karakter-karakter yang hadir di dalamnya. Banyak diantara konflik, misteri maupun karakter yang hadir di dalam jalan cerita muncul dan menghilang begitu saja. Tanpa pernah diberikan porsi penceritaan yang mampu membuat kehadiran mereka terasa menarik. Hal ini jelas membuat 3 Cewek Petualang – yang sama sekali tidak bercerita mengenai tiga karakter wanita yang gemar berpetualang – tampil begitu datar dan sangat membosankan.

Julia Perez jelas adalah aktris yang mampu tampil dengan baik menghidupkan setiap karakter yang ia perankan. Namun, hal tersebut hanya berlaku jika Julia berada dalam pengarahan sutradara yang kuat – seperti Hanung Bramantyo dalam Gending Sriwijaya (2013). Chiska Doppert? Sama sekali tidak bisa diharapkan. Para jajaran pengisi departemen akting 3 Cewek Petualang jelas terlihat berusaha menampilkan kemampuan akting mereka tanpa adanya pengarahan yang jelas. Hasilnya… sama sekali tidak ada satupun pemeran yang mampu tampil meyakinkan, termasuk Julia Perez yang begitu overacting dalam menterjemahkan tingkah laku karakter yang ia perankan. Kualitas medioker juga dapat ditemukan pada kualitas tata produksi film ini, mulai dari tata musik – yang terdengar seperti “terinspirasi” dari berbagai tata musik film populer yang telah dirilis sebelumnya – hingga tata sinematografi yang membuang begitu saja kesempatan untuk menangkap keindahan alam sekitar Pulau Belitong.

Jadi apa yang hendak ditawarkan oleh 3 Cewek Petualang? Sayangnya… tidak ada! Bahkan untuk penonton yang mengharapkan dapat menyaksikan ketiga pemeran wanita film ini tampil dalam pakaian minim juga akan jelas merasa dikecewakan. 3 Cewek Petualang adalah sebuah judul lain dalam daftar film-film berkualitas mengecewakan yang berada dalam filmografi seorang Chiska Doppert. Kualitas naskah cerita karya Ratih Kumala yang berkualitas begitu menyedihkan, penampilan para pengisi departemen akting yang jauh dari kesan berakting – dalam artian buruk – hingga pengarahan Chiska Doppert yang begitu lemah menjadikan 3 Cewek Petualang sebagai sebuah film dengan kualitas presentasi yang begitu lemah… dan mengganggu. Buruk!

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.