Meski karakter Isador “Machete” Cortez yang diperankan oleh aktor spesialis film keras, Danny Trejo, sudah tampil di film spy keluarga Spy Kids (2001) dan barisan sekuelnya, akan tetapi, berkat trailer palsu di film double-feature Grindhouse (Death Proof + Planet Terror) (2007) karya Quentin Tarantino dan Robert Rodriguez-lah ia menemukan jalannya ke sebuah film mandiri yang berjudul Machete (2010).
Dan ternyata film ini sukses, sehingga tidak mengherankan Rodriguez sebagai sutradara dan produser menghadirkan sebuah sekuel yang berjudul Machete Kills. Masih melanjutkan petualangan Trejo sebagai Machete dalam menumpas kebatilan. Atas perintah Presiden Amerika, Rathcock (Charlie Sheen aka Carlos Estévez), ia harus menemukan gembong kriminal Meksiko bernama Mendez (Demián Bichir) yang berniat mengirim roket ke Gedung Putih. Dengan bantuan agen rahasia yang menyamar sebagai kontestan ratu kecantikan, Blanca Vasquez (Amber Heard), Machete berhasil menciduk Mendez yang memiliki kepribadian ganda ini. Namun, ternyata ada sososk Luther Viz (Mel Gibson) yang memiliki agenda tersendiri di balik aksi Mendez.
Meski terlihat rumit ala film-film James Bond, namun Machete memiliki plot yang jauh lebih lempang dari yang ada di atas kertas. Sebenarnya Machete tidak lebih seperti sekumpulan fragmen yang terkadang terasa inkoheren dan menjadi alasan bagi bintang-bintang pendukungnya untuk pamer kegilaan, seperti Sofia Vergara sebagai Madam Desdemona, Lady Gaga sebagai La Camaleón, William Sadler sebagai Sheriff Doakes, dan tentu saja Michelle Rodriguez sebagai Lutz. Tampil juga dalam peran-peran pengembira seperti Antonio Banderas, Cuba Gooding Jr, Vanessa Hudgens dan jebolan Spy Kids yang kini menjelma menjadi perempuan muda nan seksi, Alexa Vega.
Machete Kills masih mengulang konsep yang diusung prekuelnya, banjir darah dalam ekspolitasi kekerasan dalam bentuk semurahan mungkin. Oleh karenanya, adalah naif jika mengharapkan Machete Kills akan kuat dari segi efek khusus atau kekuatan cerita.
Masalahnya, jika Machete masih dapat tampil dengan lebih mulus dalam mengeksekusi semua elemen kelas B tadi dalam sebuah film aksi-komedi yang segar, Machete Kills terasa kering. Dalam Machete atau Planet Terror yang juga dikerjakan dengan bujet super-rendah, Rodriguez masih mampu menghadirkan efek khusus yang meyakinkan. Sayangnya efek khusus di Machete Kills begitu murahan sehingga lebih terlihat seperti sebuah film keluaran Syfy channel.
Ini menjadi penting karena Machete Kills terlihat terlalu bermain-main dalam semangat kelas B-nya sehingga terlupa menghadirkan konsep yang lebih matang Pada akhirnya film menjadi terjebak dalam ambiguitas yang tidak benar-benar berhasil, apakah antara sebagai aksi-komedi yang memberi homage kepada film-film grindhouse era 70-an atau mau menjadi parodi dari film-film tersebut. Tidak ada satu pun aspek tersebut yang bekerja maksimal. Pada saat film mencoba memasukan semacam kritik sosial, itu pun menjadi hal trivial yang terasa asal tempel saja, karena kurang tergali dengan baik.
Dari segi akting, tentu saja tidak aneh jika Trejo tenggelam di antara jajaran pemain pendukungnya yang rasa-rasanya tidak usah diragukan lagi, terutama Demián Bichir yang paham ia tengah bermain di sebuh film konyol, sehingga tampil dengan tidak terlalu serius, namun masih mampu memberikan kedalaman pada karakternya.
Semenjak Machete, kita sudah mengetahui jika akan ada kelanjutan film yang berjudul Machete Kills dan Machete Kills Again. Oleh karenanya, siap-siap akan kehadiran Machete Kills Again…In Space!, seperti yang diuangkapkan oleh trailer yang ada di awal dan akhir film. Hanya saja, mudah-mudahan film ketiganya nanti hadir dengan lebih solid dan tidak terkesan dipaksakan seperti Machete Kills.
Rating :