Meskipun harus bersaing dengan film-film animasi lain seperti Up (2009), Coraline (2009), The Princess and the Frog (2009) maupun Fantastic Mr. Fox (2009), Cloudy with a Chance of Meatballs (2009) secara mengejutkan mampu memberikan penontonnya kesan yang cukup mendalam berkat paduan tampilan visual yang atraktif serta kemampuan sutradara sekaligus penulis naskah, Phil Lord dan Chris Miller, untuk menghadirkan jalan cerita yang dipenuhi dengan berbagai guyonan segar. Keunggulan itu pula yang kemudian membuat film produksi Sony Pictures Animation tersebut mampu dinikmati oleh berbagai kalangan, baik para penonton muda maupun mereka yang telah menginjak usia dewasa, dan secara perlahan berhasil mengumpulkan pendapatan komersial sebesar lebih dari US$243 juta dari masa peredarannya di seluruh dunia. Dan, tentu saja, Sony Pictures Animation tidak melewatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dengan memproduksi sebuah sekuel.
Dengan karakter-karakter yang masih diadaptasi dari buku cerita anak-anak popular berjudul sama karya Judi dan Ron Barrett, Cloudy with a Chance of Meatballs 2 sendiri kini ditangani oleh Cody Cameron dan Kris Pearn yang menggantikan posisi Lord dan Miller untuk duduk di kursi penyutradaraan – meskipun keduanya masih dilibatkan dalam penyusunan jalan cerita film. Untungnya, perubahan tersebut tidak memberikan penurunan kualitas yang signifikan pada film ini. Cloudy with a Chance of Meatballs 2 memang tidak menawarkan sebuah jalan cerita yang inovatif dan baru jika dibandingkan dengan seri pendahulunya. Pun begitu, kemampuan Cameron dan Pearn untuk mempertahankan kesegaran kualitas guyonan dan tampilan visual dari seri terdahulu berhasil membuat Cloudy with a Chance of Meatballs 2 menjadi sebuah presentasi yang tetap menyenangkan untuk disaksikan.
Dimulai dengan kilasan mengenai beberapa peristiwa yang terjadi di seri sebelumnya, Cloudy with a Chance of Meatballs 2 berlanjut dengan usaha Chester V (Will Forte), seorang penemu terkenal sekaligus pimpinan dari perusahaan Live Corp yang semenjak lama diidolakan oleh Flint Lockwood (Bill Hader), untuk membersihkan Swallow Falls dari sisa-sisa makanan yang masih tertinggal akibat badai makanan yang terjadi beberapa waktu lalu. Untuk memudahkan proses pembersihan, Flint bersama dengan seluruh warga Swallow Falls untuk sementara diungsikan ke San Franjose, California dimana mereka kemudian harus berusaha untuk melanjutkan kehidupan mereka kembali.
Tanpa sepengetahuan Flint, mesin yang berhasil dirancang dan menimbulkan badai makanan, Flint Lockwood Diatonic Super Mutating Dynamic Food Replicator atau yang secara singkat disebut dengan FLDSMDFR, ternyata masih berfungsi dan terdampar di salah satu sudut wilayah Swallow Falls. Chester V lalu merekrut Flint untuk membantunya menemukan sekaligus memusnahkan FLDSMDFR agar tidak lagi menimbulkan kerusakan yang lebih parah. Namun, di balik keinginannya tersebut, Chester V ternyata memiliki hasrat untuk memiliki FLDSMDFR dan menggunakannya untuk kepentingan pribadinya.
Terlepas dari referensi – yang sangat cerdas, by the way – akan Jurassic Park (1993) serta ehmmm… Steve Jobs dan Apple, Cloudy with a Chance of Meatballs 2 harus diakui tidak menawarkan sesuatu yang baru, baik dari hubungan yang terjalin antar karakter, deretan konflik yang dihadirkan maupun arah pengembangan jalan ceritanya. Semuanya masih menggunakan formula yang telah digunakan seri terdahulu. Tetap saja, John Francis Daley, Jonathan Goldstein dan Erica Rivinoja cukup berhasil menghadirkan sejumlah guyonan segar yang secara efektif akan mampu menghibur setiap penonton film ini – kemampuan para penulis naskah untuk menciptakan nama-nama karakter foodimals yang unik berdasarkan nama buah maupun tumbuhan adalah benar-benar jenius!
Keunggulan paling kuat dari Cloudy with a Chance of Meatballs 2 jelas muncul dari kemampuan duo sutradara Cody Cameron dan Kris Pearn untuk menghasilkan tampilan visual yang benar-benar berwarna dan indah akan alam Swallow Falls serta setiap karakter yang mengisinya. Merupakan sebuah pemandangan yang benar-benar luar biasa menyenangkan untuk disaksikan. Para jajaran pengisi suara juga memberikan kontribusi terbaik mereka dalam menghidupkan setiap karakter yang mereka perankan. Bill Hader, Anna Faris, James Caan, Will Forte, Andy Samberg hingga Kristen Schaal tampil solid dalam tugas mereka dan menjadikan tiap karakter menjadi benar-benar menarik untuk diikuti kisahnya.
Berbeda dengan tahun 2009, dimana dunia film animasi dapat sangat berbangga dengan setiap film animasi yang dirilis pada tahun tersebut, tahun 2013 jelas bukanlah tahun yang cukup unggul jika dinilai dari segi kualitas film-film animasi yang telah dirilis hingga saat ini. Cloudy with a Chance of Meatballs 2 berada dalam tingkatan kualitas yang setara dengan dua film animasi terbaik untuk tahun ini, The Croods dan Monsters University: ketiganya berhasil tampil dengan tampilan visual yang jelas sangat menyenangkan dan cukup mampu bercerita dengan baik – meskipun masih jauh dari kesan penceritaan yang benar-benar unggul. Cloudy with a Chance of Meatballs 2 jelas akan masih dapat menyenangkan para penonton muda sekaligus mereka yang telah menjadi penggemar semenjak seri pertama film ini. Menyenangkan. Tidak lebih.
Rating :