Review

Info
Studio : Lionsgate/Roadside Attractions
Genre : Horror, Sci-Fi, Thriller
Director : Barry Levinson
Producer : Jason Blum, Barry Levinson, Oren Peli, Steven Schneider
Starring : Kether Donohue, Kristen Connolly, Anthony Reynolds, Michael Beasley, Jane McNeill

Minggu, 01 September 2013 - 12:32:50 WIB
Flick Review : The Bay
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 3474 kali


Dengan deretan film-film klasik yang difavoritkan oleh banyak kritikus film dunia seperti Good Morning, Vietnam (1987), Rain Man (1988) – yang memenangkan kategori Best Picture dan Best Director di ajang The 61st Annual Academy Awards, Bugsy (1991) dan Wag the Dog (1997) berada di dalam daftar filmografinya, cukup sulit untuk dapat membayangkan bahwa sutradara Barry Levinson kemudian bekerjasama dengan produser film-film horor seperti Paranormal Activity (2007) dan Insidious (2011), Oren Peli dan Jason Blum, untuk memproduksi film layar lebar perdananya semenjak merilis What Just Happened (2008). Layaknya dua film horor yang diproduseri Peli dan Blum tersebut, The Bay juga merupakan sebuah film horor yang menggunakan teknik found footage untuk mempresentasikan jalan ceritanya. Namun, tentu saja, keberadaan Levinson mampu membuat The Bay tampil berbeda dengan kebanyakan film-film sejenis yang banyak dirilis oleh Hollywood dalam beberapa tahun belakangan ini.

Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Michael Wallach berdasarkan cerita yang disusun oleh Wallach bersama dengan Levinson, The Bay bercerita mengenai usaha seorang mantan reporter saluran televisi lokal, Donna Thompson (Kather Donohue), dalam menyingkap mengenai misteri kematian mendadak para penduduk kota Claridge di Maryland, Amerika Serikat yang terjadi pada 4 Juli 2009 – bertepatan dengan saat para penduduk kota tersebut sedang merayakan hari kemerdekaan Amerika Serikat. Dari berbagai dokumentasi video yang dapat dikumpulkan, terungkap bahwa sebuah makhluk parasit lautan yang disebut isopod mengalami mutasi genetis selama beberapa tahun terakhir kemudian menemukan jalannya untuk masuk ke dalam kehidupan manusia dan akhirnya menimbulkan kematian dalam skala yang besar.

Pertanyaan berikutnya tentu saja muncul: mengapa makhluk yang sebenarnya berukuran kecil dan tidak membahayakan bagi manusia tersebut dapat mengalami mutasi secara genetika dan akhirnya mampu membunuh umat manusia yang berada di sekitarnya? Lewat kumpulan dokumentasi video lainnya, Donna akhirnya mengungkapkan bahwa Walikota  Claridge, Mayor Stockman (Frank Deal), telah menyimpan sebuah proyek rahasia yang akhirnya mencemari dan secara perlahan mengubah komposisi keseimbangan lingkungan sekitarnya. Secara lebih mendalam, Donna juga berhasil mengungkapkan sebuah konspirasi pemerintah yang berusaha untuk menghilangkan jejak dan berusaha agar tidak seorangpun tahu mengenai keberadaan tragedi yang telah merenggut nyawa ratusan warga kota kecil tersebut.

Berbeda dengan kebanyakan film sejenis yang mengandalkan shaky cam dalam menghantarkan tampilan visual penceritaannya, The Bay menghadirkan ceritanya melalui perantaraan rekaman video profesional – yang setidaknya memberikan rasa yang lebih nyaman bagi penonton dalam mengikuti cerita film ini – namun sama sekali tidak pernah kehilangan sentuhan bahwa film ini menggunakan teknik penceritaan found footage. Barry Levinson juga menyertakan berbagai potongan rekaman video dalam bentuk lain, mulai dari rekaman pembicaraan FaceTime antara dua karakter, penggunaan Skype, kamera pengawas yang terletak di berbagai gedung dan bangunan hingga kamera yang berada di mobil-mobil polisi. Selain menambah kesan nyata dari jalan cerita The Bay, penggunaan berbagai medium video tersebut juga berhasil memberikan banyak sudut pandang penceritaan yang berasal tidak hanya dari satu karakter saja.

Berbicara mengenai karakter, sayangnya The Bay tidak dapat menghindarkan dirinya dari kedangkalan penggalian karakterisasi dari para karakter yang tersaji di sepanjang jalan cerita. Kecuali karakter Donna Thompson yang berperan sebagai karakter utama sekaligus bertugas menjadi narator bagi keseluruhan jalan penceritaan film ini, kebanyakan karakter lainnya hanya dihadirkan sebagai korban dan tidak pernah diberikan waktu maupun latar belakang cerita yang cukup mampu membuat kehadiran ataupun ketidakberadaan mereka memacu rasa kepedulian dari penonton. Hasilnya, The Bay minim dalam menjalin hubungan emosional kepada penontonnya yang membuat penonton hanya menjadi saksi dari cerita yang dihadirkan tanpa pernah dapat merasa dilibatkan dalam cerita itu sendiri.

Selain pembangunan karakter, lemahnya The Bay juga dapat dirasakan dari presentasi naskah ceritanya. Meskipun memiliki potongan-potongan kisah mengenai ekologi, sosial dan politik dalam presentasinya, namun Michael Wallach sama sekali tidak pernah berhasil untuk benar-benar membangun penceritaan The Bay dengan kokoh. Bagian-bagian mengapa tidak semua orang terkena wabah penyakit atau bagaimana pemerintah berusaha menyembunyikan tragedi tersebut atau bagaimana pemerintah dapat menemukan bagaimana cara menghancurkan wabah tersebut menjadi deretan pertanyaan yang sama sekali gagal untuk terjawab dengan baik dari dalam jalan cerita The Bay. Pun begitu, usaha Levinson dalam membangun ceritanya dengan atmosfer yang kelam berhasil membuat The Bay tampil cukup menarik meskipun jauh dari kesan menakutkan – jika Anda mengharapkan film ini untuk tampil sebagai sebuah film horor yang dapat memacu adrenalin Anda.

Meskipun bukanlah sebuah presentasi yang istimewa, Barry Levinson berhasil menggarap The Bay menjadi sebuah film found footage yang memiliki tampilan cukup berbeda dengan kebanyakan film-film sejenis. Pemilihan untuk menghadirkan tampilan visual dari banyak sumber rekaman video memberikan atmosfer yang cukup kuat pada kesan nyata dari jalan cerita film ini. Dan walaupun terasa lemah pada pembangunan karakter maupun jalan ceritanya, namun penampilan kualitas departemen akting serta produksi yang solid cukup mampu menjadikan The Bay sebagai sebuah presentasi horor yang menarik untuk diikuti.  Tidak istimewa, namun jelas masih berhasil tampil lebih kuat dari kebanyakan film sejenis yang dirilis Hollywood dalam beberapa tahun terakhir.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.