Review

Info
Studio : Universal Pictures
Genre : Action
Director : Keanu Reeves
Producer : Lemore Syvan, Daxing Zhang
Starring : Tiger Chen, Keanu Reeves, Karen Mok, Simon Yam, Ye Qing

Selasa, 23 Juli 2013 - 17:43:45 WIB
Flick Review : Man of Tai Chi
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 3389 kali


Tidak hanya berhasil memperkokoh posisi namanya sebagai salah satu aktor paling terkenal di dunia, penampilan Keanu Reeves dalam The Matrix (1999 – 2003) ternyata memberikan kesempatan bagi Reeves untuk mengenal sekaligus menjalin persahabatan dengan salah satu pemeran pengganti dalam film arahan The Wachowski Brothers tersebut, Tiger Chen. Persahabatan itu kemudian memberikan ide bagi Reeves untuk membuat sebuah film yang jalan ceritanya terinspirasi dari keahlian Chen dalam menguasai ilmu bela diri. Didukung oleh koreografer seni bela diri China legendaris, Yuen Woo-ping, Reeves kemudian mengembangkan Man of Tai Chi menjadi debut penyutradaraannya yang juga sekaligus sebagai penghormatan bagi film-film Hong Kong martial arts klasik yang memang semenjak lama dikagumi Reeves.

Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Michael G. Cooney, Man of Tai Chi berkisah mengenai seorang pemuda yang menuntut ilmu bela diri di Lingkong School of Tai Chi, Chen Linhu (Chen), yang mendapatkan tawaran dari seorang pengusaha sukses yang juga mengelola sebuah ajang pertarungan bela diri ilegal, Donara Mark (Reeves), untuk turut bergabung menjadi petarungnya dalam ajang kompetisi tersebut. Linhu awalnya menolak permintaan tersebut karena, berdasarkan amanat sang guru (Yu Hai), ilmu bela diri Tai Chi yang ia miliki tidak boleh digunakan untuk kekerasan fisik. Namun, setelah biara yang menjadi tempat ia belajar kemudian mendapatkan ancaman pengusuran, Linhu lalu secara diam-diam menyetujui permintaan Donara Mark untuk mengumpulkan uang dan menyelamatkan biara tersebut.

Kegiatan pertarungan ilegal yang dikelola Donara Mark sendiri bukannya tidak luput dari perhatian pihak kepolisian. Adalah detektif kepolisian Hong Kong, Suen Jing-si (Karen Mok), yang semenjak lama telah mengintai setiap pergerakan Donara Mark namun masih kekurangan bukti kuat untuk dapat benar-benar menangkap pria tersebut. Suen Jing-si mulai merasa penyelidikannya menemukan titik cerah setelah mengetahui bahwa Donara Mark berniat untuk merekrut Linhu. Sementara itu, Linhu yang telah mengikuti deretan pertarungan yang diberikan Donara Mark kepada dirinya mulai mengalami konflik batin karena terus melanggar berbagai prinsip dan filosofi ilmu bela diri yang dahulu pernah ia pelajari dari gurunya. Namun, tentu saja, Donara Mark tidak akan begitu saja melepaskan Linhu dan justru mengajukan pemuda tersebut ke ajang kompetisi yang lebih berat tantangannya.

Terlepas dari segala potensi yang dapat saja membuat film ini tampil sebagai sebuah film dengan kandungan deretan adegan pertarungan martial arts yang menghibur, Man of Tai Chi tidak memiliki sokongan yang kuat dari berbagai elemen pendukungnya. Naskah cerita arahan Michael G. Cooney berjalan terlalu klise serta dangkal dalam menyajikan plot penceritaan dan karakter-karakternya. Pengarahan Keanu Reeves juga masih terasa begitu kaku di berbagai bagian yang dapat dirasakan ketika Man of Tai Chi hadir dengan alur penceritaan yang tidak konsisten – ia bahkan gagal untuk memberikan penampilan akting yang kuat untuk peran antagonisnya di film ini.

Sebagai pemeran utama, Tiger Chen mampu tampil kuat ketika karakternya dilibatkan dalam sebuah pertarungan yang mewajibkan dirinya menampilkan kemampuan bela diri. Namun, ketika harus berakting dan melafalkan dialog-dialognya… Chen tampil begitu canggung dan hadir tanpa kharisma yang kuat untuk berada di barisan terdepan departemen akting sebuah film. Dua pemeran asal Hong Kong, aktor Simon Yam dan aktris Karen Mok beberapa kali sempat hadir mencuri perhatian lewat penampilannya. Sayang, porsi penceritaan yang diberikan pada karakter yang mereka perankan terlalu minimalis untuk mampu mereka hidupkan lebih dalam lagi. Yang paling mengecewakan, Man of Tai Chijuga menyia-nyiakan kehadiran Iko Uwais yang sebenarnya berpotensi untuk menghadirkan adegan pertarungan Tai Chi versus Pencak Silat yang memukau di akhir film.

Satu-satunya elemen yang layak untuk mendapatkan penilaian lebih dari Man of Tai Chi adalah keberhasilan Yuen Woo-ping dalam menggarap deretan adegan aksi yang menggabungkan banyak elemen martial arts yang akan sanggup membuat banyak penonton melupakan berbagai kelemahan presentasi naskah cerita film ini. Plot mengenai perubahan sisi penjiwaan karakter Chen Linhu yang semakin tertarik ke arah kegelapan serta interaksi yang terjalin antara karakter Chen Linhu dengan gurunya sebenarnya cukup mampu menghasilkan intrik drama yang kuat. Tetap saja, ketika dilapisi dengan banyak plot penceritaan lain yang cenderung lemah dan dihadirkan secara bertele-tele, Man of Tai Chi tidak mampu melepaskan diri dari buruknya kualitas naskah cerita film ini secara keseluruhan.

Naskah cerita yang sangat lemah serta penampilan para pemerannya yang begitu datar jelas telah memberikan dampak yang sangat buruk bagi kualitas keseluruhan dari film yang menjadi debut penyutradaraan bagi Keanu Reeves ini. Jelas sangat disayangkan mengingat Man of Tai Chi sebenarnya memiliki potensi besar untuk menjadi film martial arts yang kuat – khususnya jika melihat bagaimana cukup mengagumkannya koreografi aksi arahan Yuen Woo-ping di sepanjang penceritaan film ini. Bukan sebuah film yang benar-benar buruk. Namun jelas terasa gagal untuk menghadirkan sebuah sajian penceritaan yang segar maupun menarik untuk diikuti.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.