Review

Info
Studio : BIC Productions/Mitra Pictures
Genre : Horror
Director : Chiska Doppert
Producer : Firman Bintang
Starring : Arumi Bachsin, Angelica Simperler, Kimmy Geovanni, Jesyca Marlein, Jamsa Pradjasasmitha

Senin, 08 Juli 2013 - 08:00:01 WIB
Flick Review : Kerasukan
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2602 kali


Meskipun namanya akan selalu dikaitkan dengan film-film yang jalan ceritanya mengandung unsur mistis, Kerasukan sendiri menjadi film horor pertama arahan Chiska Doppert setelah sebelumnya mengarahkan Poconggg Juga Pocong (2011), Bila (2012), Love is Brondong (2012), Enak Sama Enak dan Udin Cari Alamat Palsu (2012). Yep. Chiska Doppert sepertinya telah kembali lagi ke genre film yang telah membesarkan namanya. Tidak berpengaruh banyak sebenarnya. Film-film arahan Chiska, baik yang berasal dari genre drama maupun horor, harus diakui masih belum pernah hadir dalam kualitas presentasi yang benar-benar memuaskan. Dan Kerasukan, sayangnya, juga sama sekali tidak akan mengubah pendapat banyak orang terhadap persepsi yang kurang baik tersebut.

Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Ratih Kumala, Kerasukan menceritakan mengenai persahabatan yang terjalin antara Andien (Arumi Bachsin), Deedee (Angelica Simperler), Vanilla (Kimmy Geovanni) dan Binar (Jesyca Marlein). Dalam usaha mereka untuk menghibur Deedee yang baru saja diputuskan oleh sang kekasih, Calvin (Eugenio Cimolin), Andien, Vanilla dan Binar kemudian sepakat untuk mengajak sahabat mereka tersebut berliburan ke daerah Pangandaran, Jawa Barat. Sialnya, di tengah perjalanan, keempat gadis remaja tersebut terjebak di sebuah perkampungan yang tidak lagi berpenghuni. Walau awalnya menikmati pemandangan indah yang berada di sekitar perkampungan tersebut, namun, seiring dengan datangnya malam, Andien, Deedee, Vanilla dan Binar mulai menyadari bahwa mereka tidak benar-benar sendirian di daerah perkampungan tersebut.

Well… tidak banyak hal yang dapat diungkapkan dari presentasi Kerasukan secara keseluruhan. Namun sejujurnya, jika ingin membandingkan Kerasukan dengan begitu banyak film horor Indonesia lainnya yang berkualitas lebih dangkal – beberapa diantaranya, tentu saja, diarahkan oleh Chiska Doppert sendiri, Kerasukan sebenarnya tidak pernah hadir dalam kualitas presentasi yang benar-benar buruk. Tentu saja pernyataan tersebut tidak akan dapat menghilangkan fakta bahwa naskah cerita maupun cara Chiska Doppert dalam mengeksekusi film ini terlalu bergantung dengan berbagai formula film horor Indonesia yang telah terasa semakin menjemukan dalam beberapa tahun terakhir. Medioker mungkin adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan kulitas cerita film ini.

Permasalahan utama dari Kerasukan jelas terletak dari tata penulisan naskah ceritanya. Penulis naskah, Ratih Kumala, sepertinya tidak ingin terlalu berlarut dalam menghadirkan pembangunan cerita maupun karakter. Seluruh konflik yang disajikan dalam Kerasukan jelas terasa sebagai pengulangan dari berbagai kisah film horor Indonesia yang telah dihadirkan berulang kali… yang sayangnya kemudian ditulis ulang dengan cara yang begitu dangkal. Kualitas yang sama juga dapat dirasakan dari cara Chiska Doppert mengeksekusi naskah cerita tersebut. Lemah, khususnya ketika Chiska terlalu mengandalkan adegan flashback untuk memberikan latar belakang kisah misteri yang ingin ia hadirkan kepada penonton.

Kerasukan juga sebenarnya cukup terselamatkan dengan penampilan akting dari jajaran pengisi departemen aktingnya. Arumi Bachsin, Angelica Simperler, Kimmy Geovanni, Jesyca Marlein serta Jamsa Pradjasasmitha memang belum memberikan penampilan akting kuat yang akan mampu membuat semua penonton percaya bahwa mereka adalah aktris yang handal. Namun untuk film sekelas Kerasukan, dan dengan dangkalnya karakterisasi yang diberikan pada peran yang mereka perankan, keempat pemeran tersebut cukup mampu hadir dengan kualitas yang tidak mengecewakan. Dua pemeran senior, Yati Surachman dan Leroy Osmani tampil dalam porsi penceritaan yang singkat namun hadir cukup mengesankan.

Mungkin bukan sebuah hal yang mengejutkan lagi untuk mengungkapkan bahwa film yang awalnya berjudul Kampung Setan ini hadir dengan kualitas penceritaan yang tergolong mengecewakan. Dengan penulisan naskah cerita yang lemah plus pengarahan Chiska Doppert yang sepertinya tidak pernah beranjak dari kualitas yang selalu ia hadirkan dalam film-filmnya terdahulu, Kerasukan memang tidak pernah mampu tampil cukup kuat untuk membuat penontonnya merasa ketakutan dalam menghadapi atmosfer horor yang dihadirkan apalagi sampai merasa peduli dengan perjalanan para karakter di dalam jalan cerita film. Tidak benar-benar hadir dalam kualitas presentasi yang begitu buruk namun tetap saja bukan merupakan sebuah sajian yang akan mendapatkan pujian dari banyak orang.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.