Review

Info
Studio : The Weinstein Company
Genre : Crime, Drama
Director : John Hillcoat
Producer : Michael Benaroya, Megan Ellison, Lucy Fisher, Douglas Wick
Starring : Shia LaBeouf, Tom Hardy, Jason Clarke, Guy Pearce, Jessica Chastain

Minggu, 05 Mei 2013 - 22:21:41 WIB
Flick Review : Lawless
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2528 kali


Mempertemukan kembali sutradara asal Australia, John Hillcoat (The Road, 2009), dengan penulis naskah Nick Cave (The Proposition, 2005) serta aktor langganannya, Guy Pearce, Lawless merupakan kisah yang diadaptasi dari novel berjudul The Wettest County in the World yang ditulis oleh Matt Bondurant dan berkisah mengenai kehidupan kakeknya, Jack Bondurant, serta dua kakaknya, Forrest dan Howard Bondurant, yang sempat menjadi pembuat dan penyelundup minuman keras secara ilegal di Amerika Serikat ketika negara tersebut melarang adanya segala bentuk produksi, penjualan serta distribusi minuman beralkohol pada tahun 1920 hingga tahun 1933. Sayangnya, meskipun menawarkan premis cerita dengan kapasitas dunia kejahatan serta kekerasan yang begitu kental, Lawless justru terasa… lifeless akibat pengembangan narasi yang terlalu datar serta penggalian karakter yang begitu dangkal.

Berlatar belakang kisah di tahun 1931 di Franklin County, Virginia, Amerika Serikat, Lawless dibuka dengan kesuksesan yang dialami oleh tiga bersaudara, Forrest (Tom Hardy), Howard (Jason Clarke) serta Jack Bondurant (Shia LaBeouf), dalam mengelola bisnis pembuatan serta penjualan minuman keras yang mereka lakukan secara ilegal – meskipun pertengkaran kerapkali terjadi diantara mereka akibat Jack yang menginginkan dirinya dilibatkan dalam porsi tugas yang lebih besar oleh kedua kakaknya. Untuk menyembunyikan bisnis terlarang yang mereka lakukan, Bondurant bersaudara membuka sebuah bar dan pompa bensin yang dikelola dengan bantuan seorang mantan penari cantik asal Chicago yang baru dipekerjakan Forest sebagai pelayan, Maggie Beauford (Jessica Chastain).

Dengan kerja keras serta kecerdasan mereka dalam menyembunyikan bisnis ilegal tersebut, Bondurant bersaudara berhasil meraih keuntungan yang luar biasa. Namun, bisnis mereka mulai terganggu setelah kedatangan Charley Rakes (Guy Pearce), seorang petugas keamanan yang menjadi perwakilan khusus penguasa hukum wilayah Virginia, Mason Wardell (Tim Tolin). Melalui Charley, Mason memberikan ultimatum kepada para pembuat serta penjual minuman keras ilegal bahwa jika ingin bisnis mereka terus berjalan, maka mereka diwajibkan menyerahkan sebagian keuntungan kepada Wardell. Dengan wataknya yang keras, jelas Forrest kemudian menolak mentah-mentah gagasan tersebut. Sebuah penolakan yang kemudian memicu pertikaian berdarah antara Bondurant bersaudara dengan Charley Rakes dan komplotannya.

Jika dibandingkan dengan The Road, Lawless jelas memiliki naratif yang lebih mudah dinikmati oleh penontonnya. Pun begitu, Lawless sendiri hampir tidak menawarkan sesuatu yang baru maupun menarik dalam presentasi cerita yang terkesan berjalan tidak menentu dalam pengisahan mengenai perseteruan berdarah yang terjadi antara dua belah pihak. Permasalahan utama Lawless terletak pada dangkalnya penggalian deretan karakter yang hadir dalam naskah cerita arahan Nick Cave serta berbagai konflik yang menyertai karakter-karakter tersebut. Lihat saja bagaimana Lawless menghadirkan karakter Maggie Beauford maupun Bertha Minnix (Mia Wasikowska) murni sebagai love interest bagi kisah romansa yang dibentuk untuk karakter Forrest dan Jack Bondurant – dan bahkan hampir terasa tidak berguna secara keseluruhan. Kisah persahabatan yang terjalin antara karakter Jack Bondurant dengan karakter Cricket Pate (Dane DeHaan) juga muncul secara tidak konsisten. Plot-plot tambahan seperti kisah romansa dan jalinan persahabatan tersebut terkesan hanya dihadirkan sebagai pengisi waktu sebelum Lawless kembali memfokuskan jalan ceritanya pada kisah perseteruan antara karakter Bondurant bersaudara dengan Charley Rakes tanpa pernah benar-benar dapat dikembangkan dengan baik.

Karakterisasi serta pengembangan plot yang terlalu lemah memang seringkali membuat Lawless terasa datar dan gagal untuk menghadirkan cerita maupun karakter yang dapat membuat penontonnya benar-benar merasa peduli pada perjalanan film ini. Meskipun begitu, beberapa kualitas yang berhasil disajikan oleh John Hillcoat untuk Lawless masih mampu membuat film ini layak untuk disaksikan. Meskipun beberapa karakter dihadirkan dengan penggalian yang terlalu dangkal – sementara sosok antagonis Charley Rakes seringkali digambarkan terlalu berlebihan, namun jajaran pengisi departemen akting film ini mampu menyajikan penampilan yang cukup meyakinkan, khususnya penampilan dari Tom Hardy, Guy Pearce serta Dane DeHaan yang mampu seringkali mencuri perhatian.

Presentasi produksi film ini juga hadir dengan kualitas prima. Tata sinematografi Benoît Delhomme mampu membantu Hillcoat untuk menghadirkan atmosfer alam sekitar Amerika Serikat yang keras namun dalam deretan gambar yang tersaji begitu indah. Kualitas yang sama juga dapat ditemukan pada sajian iringan musik serta lagu pengiring adegan bernuansa country yang diarahkan oleh Nick Cave dan Warren Ellis. Ditambah dengan kualitas tata rias, tata kostum dan desain produksi yang juga sama kuatnya, Lawless tampil begitu meyakinkan dalam membawakan latar belakang suasana western dari ceritanya yang berada di masa tahun 1930-an.

Dengan durasi yang mencapai 115 menit, adalah sangat mudah untuk menilai Lawless tampil bertele-tele dalam menyajikan beberapa bagian penceritaannya. Meskipun John Hillcoat masih mampu menghadirkan deretan adegan bernuansa kekerasan yang benar-benar terasa begitu realistis – dan menjadi nyawa utama bagi film ini, namun tidak dapat dipungkiri bahwa Lawless hadir dengan pengembangan cerita dan karakter yang terlalu datar untuk dapat membuat penontonnya benar-benar merasa peduli dengan film ini secara keseluruhan. Lawless mungkin akan tampil lebih efektif jika saja Hillcoat mau menyederhanakan penyajian ceritanya dan sama sekali menghilangkan banyak bagian cerita yang sebenarnya tidak berhubungan dengan konflik utama cerita film ini.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.