Perbincangan mengenai dunia politik sepertinya tidak akan dapat dijauhkan dari setiap film yang diarahkan oleh Robert Redford. Setelah sebelumnya merilis Lion for Lambs (2007) dan The Conspirator (2010), kini Redford menghadirkan The Company You Keep, sebuah thriller politik dengan naskah cerita yang diadaptasi oleh Lem Dobbs (Haywire, 2011) dari novel berjudul sama karya Neil Gordon. Menyinggung masalah politik, terorisme hingga perkembangan dunia jurnalisme modern, The Company You Keep jelas memiliki momen-momen dimana film ini mampu tampil sangat meyakinkan dalam ceritanya, khususnya berkat dukungan jajaran pengisi departemen akting yang mampu menghidupkan setiap karakter dengan baik. Namun sayangnya, seperti yang juga dapat dirasakan pada dua film Redford sebelumnya, The Company You Keep secara perlahan kehilangan intensitas penceritaannya justru di saat-saat film ini membutuhkan kapasitas penceritaan yang lebih kuat – hal yang membuat The Company You Keep kemudian berakhir dengan datar dan terkesan begitu… pointless.
The Company You Keep berkisah mengenai usaha seorang jurnalis muda, Ben Shepard (Shia LaBeouf), dalam menggali identitas para anggota kelompok militan Weather Underground yang telah menjadi buronan pemerintah Amerika Serikat semenjak tiga dekade terakhir. Rasa ingin tahu Ben atas peristiwa itu sendiri muncul setelah tertangkapnya salah seorang anggota Weather Underground, Sharon Sholarz (Susan Sarandon), oleh pihak Federal Bureau of Investigation. Berkat penelitian yang ia lakukan, Ben lalu menemukan fakta bahwa salah seorang anggota Weather Underground lainnya, Nick Sloan (Robert Redford), ternyata tinggal di kota Albany, New York, Amerika Serikat sebagai seorang pengacara bernama Jim Grant bersama dengan puterinya, Isabel (Jackie Evancho).
Penemuan Ben tersebut – yang kemudian dipaparkannya dalam sebuah artikel surat kabar harian – jelas membuat FBI kini mengarahkan sasaran mereka Nick yang, sayangnya, telah terlebih dahulu melarikan diri. Ben sendiri belum merasa puas atas temuan fakta yang berhasil ia dapatkan. Ia merasa masih ada beberapa fakta yang hilang dari penemuan Sharon Sholarz dan Nick Sloan yang dapat membuka identitas para mantan anggota kelompok Weather Underground lain yang sedang menyembunyikan diri. Nick sendiri – yang sedang dalam pelariannya – mulai menyusun rencana untuk mencari keberadaan Mimi Lurie (Julie Christie), mantan anggota Weather Underground lain yang juga sempat menjadi kekasihnya. Sebelum berhasil tertangkap pihak FBI, Nick harus segera menemui Mimi dan memintanya untuk membersihkan namanya agar ia tetap dapat terus merawat puteri tunggalnya yang masih kecil.
Jika ingin membandingkan dengan Lions for Lambs dan The Conspirator, adalah sangat jelas mengapa Robert Redford memilih The Company You Keep sebagai film kesembilan yang ia arahkan: tidak hanya menyinggung mengenai masalah kebijakan politik Amerika Serikat yang akhirnya justru seringkali memicu tindak terorisme baik dari pihak dalam maupun luar – tema yang sangat relevan belakan ini, Redford sepertinya ingin menggarisbawahi bagaimana jurnalisme modern kadang lebih mementingkan sensasi daripada kebenaran yang seharusnya lebih diutamakan untuk disajikan kepada masyarakat. Sayangnya, baik pengarahan Redford maupun naskah cerita yang disusun oleh Neil Goirdon gagal untuk merangkum semua tema-tema yang cenderung kontroversial tersebut. The Company You Keep terkesan seperti berusaha menyentuh banyak ide-ide besar namun kemudian gagal memberikan pengembangan yang mampu membuat ide besar tersebut menjadi sebuah bahan pemikiran yang solid untuk penontonnya.
Redford sendiri sebenarnya cukup mampu membangun The Company You Keep menjadi sebuah thriller politik yang mumpuni. Semenjak awal, Redford secara perlahan membuka satu-persatu misteri yang ingin ia hadirkan ke dalam jalan cerita filmnya melalui berbagai penemuan fakta yang didapatkan karakter Ben Shepard. Namun, seiring dengan pertambahan durasi waktu penceritaan, The Company You Keep kemudian menghadirkan banyak karakter-karakter baru yang seringkali hadir tanpa motif penceritaan yang kuat. Kehadiran karakter-karakter tambahan ini, yang juga menghadirkan deretan plot pendukung tambahan, membuat jalan penceritaan film menjadi melebar dan menjauhi fokus politik yang awalnya menjadi tulang punggung utama penceritaan. Seiring dengan hal tersebut, intensitas penceritaan The Company You Keep mulai mengendur untuk secara perlahan berubah menjadi sajian drama yang sejujurnya jauh dari kesan menarik.
Walaupun menghadirkan sembilan nominator Academy Awards – dimana empat diantaranya pernah memenangkan penghargaan tersebut – di dalam departemen akting filmnya, namun penggalian karakter yang minim membuat banyak penampilan para jajaran pemeran film ini menjadi terkesan begitu terbatas. Cukup disayangkan memang mengingat Redford seharusnya mampu menjadikan The Company You Keep sebagai sebuah presentasi akting yang luar biasa dengan kemampuan talenta-talenta akting yang ia miliki tersebut. Pun begitu, Redford bersama dengan Shia LaBeouf, Susan Sarandon dan Brit Marling tetap mampu hadir dengan penampilan yang cukup kuat jika dibandingkan dengan para jajaran pemeran lainnya.
The Company You Keep jelas bukanlah sebuah presentasi yang buruk. Dengan kehadiran deretan tema kuat yang ingin dibawakan, serta dukungan penampilan para jajaran pengisi departemen akting yang solid, film ini sebenarnya memiliki sangat banyak kesempatan untuk menjadi sebuah thriller politik yang provokatif. Sayangnya, tak ada satupun dari tema besar yang dibawa oleh jalan cerita film ini mampu dikembangkan secara lugas oleh Robert Redford dan menjadikan The Company You Keep seperti sebuah film yang tidak benar-benar tahu apa hal yang sebenarnya ingin disampaikan kepada para penontonnya.
Rating :