Review

Info
Studio : Lionsgate/Sidney Kimmel Entertainment/Lakeshore Entertainment
Genre : Comedy, Crime
Director : Fisher Stevens
Producer : Sidney Kimmel, Gary Lucchesi, Tom Rosenberg, Jim Tauber
Starring : Al Pacino, Christopher Walken, Alan Arkin, Julianna Margulies, Addison Timlin

Sabtu, 30 Maret 2013 - 21:10:09 WIB
Flick Review : Stand Up Guys
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2911 kali


Jika dwilogi The Expendables (2010 – 2012) dan Red (2010) mempertemukan para bintang-bintang veteran Hollywood dalam film yang bernafaskan aksi dan dipenuhi dengan banyak adegan kekerasan, maka Stand Up Guys justru menyatukan tiga nama bintang veteran Hollywood pemenang Academy Awards yang sering terlibat dalam film-film aksi ke dalam sebuah film drama. Diarahkan oleh Fisher Stevens atas naskah yang ditulis oleh Noah Haidle, Stand Up Guys jelas memiliki potensi besar untuk tampil spektakuler hanya berdasarkan kualitas penampilan akting berkelas yang akan diberikan oleh Christopher Walker, Al Pacino dan Alan Arkin. Sayangnya, pada kebanyakan bagian cerita, penampilan kuat ketiganya seringkali terasa terbuang begitu saja akibat naskah cerita yang terlalu dangkal dalam menggali karakter dan jalan ceritanya serta pengarahan Stevens yang kurang mampu untuk menghadirkan ritme penceritaan yang benar-benar nyaman untuk dinikmati.

Stand Up Guys dibuka dengan adegan dibebaskannya Valentine (Pacino) dari penjara setelah menjalani masa penahanannya sepanjang 28 tahun. Ia kemudian ditemput oleh sahabat lamanya, Doc (Christopher Walken), yang kemudian membawa Val untuk tinggal bersama di rumahnya. Bersama dengan Doc, Val lalu lalu mulai mengenang kembali memori masa mudanya – masa-masa ketika ia, Doc dan rekannya, Richard Hirsch (Arkin), dikenal sebagai komplotan penjahat yang paling disegani. Walau hubungannya dengan Doc terjalin sangat baik, Val mengetahui bahwa Doc telah ditugaskan oleh seorang pimpinan penjahat untuk membunuh dirinya atas sebuah perbuatan kriminal yang ia lakukan di masa lalu. Oleh Doc, Val lalu diberikan beberapa jam untuk menikmati sisa hidupnya sebelum Doc akan mengeksekusinya.

Tidak banyak kejutan maupun sesuatu yang spesial di dalam jalan penceritaan Stand Up Guys. Film ini murni hanya mengisahkan tentang sekelompok sahabat lama yang telah lama saling tidak bertemu dan akhirnya memutuskan untuk kembali berkumpul dan bersenang-senang untuk terakhir kalinya – mungkin Anda dapat membayangkan versi tua dari The Hangover (2009), minus adegan pesta yang begitu liar, wanita muda yang berpakaian minim dan… well… semua unsur yang dapat dikaitkan dengan tema bersenang-senang. Pun begitu, Stand Up Guys jelas memiliki unsur drama yang lebih kuat, khususnya yang berhubungan dengan kisah persahabatan lama serta menghadapi kematian.

Sayangnya, naskah cerita yang ditulis oleh Noah Haidle tidak pernah terasa mampu untuk memberikan lebih dari sekedar kisah pertemuan tiga sahabat lama dalam satu malam yang diisi dengan berbagai peristiwa-peristiwa dramatis – yang seringkali terasa hanyalah sebagai pengisi waktu untuk memperpanjang durasi penceritaan tanpa pernah benar-benar terasa esensial. Momen-momen terbaik Stand Up Guys justru hadir ketika seluruh plot cerita tambahan tersebut selesai dan jalan cerita film ini kembali berfokus pada hubungan persahabatan antara ketiga karakter utamanya ataupun permasalahan personal yang mereka miliki.

Mengingat jalan ceritanya yang berlangsung sederhana dan tampil tanpa keistimewaan apapun, Stand Up Guys jelas sangat bergantung kepada daya tarik ketiga pemerannya untuk mampu tetap terlihat menarik untuk disaksikan. Christopher Walken, Al Pacino dan Alan Arkin memang berhasil untuk menghidupkan karakter yang mereka perankan. Namun dangkalnya karakterisasi peran ketiganya terus menjadi penghalang terbesar bagi penonton untuk dapat terhubung secara emosional kepada mereka. Yang justru terlihat menyenangkan, dan jauh lebih menyegarkan, adalah menyaksikan kehadiran karakter-karakter pendukung yang diperankan oleh Julianna Margulies, Lucy Punch, dan Addison Timlin. Kehadiran mereka mampu memberikan warna yang lebih cerah jika dibandingkan dengan tiga karakter utama yang terkesan lebih kelam.

Well… meskipun sangat menyenangkan untuk menyaksikan tiga bintang veteran Hollywood berakting dalam satu film yang sama, namun jelas adalah sebuah kekecewaan untuk melihat mereka harus melalui sebuah film dengan jalan penceritaan yang begitu terbatas seperti Stand Up Guys. Film ini hadir dengan presentasi yang terasa serba tanggung: tidak pernah mampu tampil benar-benar lucu dalam arahan komedinya, tidak pernah benar-benar menyentuh dalam menghadirkan dramanya serta benar-benar terasa kering dalam sentuhan aksi yang sempat beberapa kali muncul di dalam jalan cerita. Bukan sebuah film yang benar-benar buruk, namun Stand Up Guys jelas tidak dapat digolongkan sebagai sebuah hasil akhir yang istimewa untuk dinikmati.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.