Review

Info
Studio : Batavia Pictures/Pop Up 3D Production
Genre : Animation, Adventure, Family
Director : Salvador Simo, Lee Croudy
Producer : Lucki Lukman Hakim, Genesis Timotius, Christopher Santosa
Starring : Giring Ganesha, Putri Titian

Selasa, 19 Maret 2013 - 07:54:35 WIB
Flick Review : Paddle Pop Begins: Petualangan Singa Pemberani 2
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 3504 kali


Jika saja tidak didukung nama besar sebuah perusahaan es krim, mungkin harapan untuk menyaksikan sebuah sekuel bagi film animasi Paddle Pop Begins: Petualangan Singa Pemberani (2012) tidak akan pernah terwujud. Bagaimana tidak? Jika dilirik dari kualitas presentasi cerita dan tata visualnya, Paddle Pop Begins: Petualangan Singa Pemberani berada dalam kualitas yang sangat menyedihkan. Tidak hanya hadir dengan jalan cerita yang dangkal namun juga gagal memberikan kualitas yang kuat dari presentasi visualnya yang terlihat begitu kasar di tampilan layar lebar. Dari segi komersial juga Paddle Pop Begins: Petualangan Singa Pemberani tidak dapat berkata banyak. Hanya ditonton segelintir orang dan bertahan di layar bioskop Indonesia dalam waktu yang relatif singkat. Well… jangka waktu setahun ternyata cukup bagi tim dibalik layar seri ini untuk memperbaiki beberapa kekurangannya. Masih hadir dengan tim produksi yang sama, Paddle Pop Begins: Petualangan Singa Pemberani 2 secara mengejutkan mampu muncul dengan kualitas visual yang benar-benar terpoles dengan rapi serta kualitas cerita yang begitu meningkat. Paddle Pop is back!

Paddle Pop Begins: Petualangan Singa Pemberani 2 masih mengisahkan tentang perseteruan Paddle Pop dan teman-temannya dengan Shadow Master yang berniat jahat terhadap mereka. Kali ini, Paddle Pop dan Shadow Master sedang memperebutkan potongan-potongan es krim yang bila dipadukan dapat menghasilkan sebuah kekuatan yang tidak dapat dikalahkan siapapun. Paddle Pop dan Shadow Master sendiri masing-masing telah berhasil mendapatkan satu potongan es krim. Dan ketika keduanya mulai berusaha untuk mencari potongan ketiga, konflik dan perseteruan antara keduanya semakin memuncak dengan Shadow Master berusaha melakukan apapun untuk menghentikan langkah Paddle Pop dan teman-temannya.

Potongan es krim ketiga itu sendiri ternyata terdapat pada sebuah gua di tempat terpencil yang diselimuti dengan kumpulan es dan membuat lokasi tersebut menjadi sangat dingin. Untuk mencapai wilayah tersebut, Paddle Pop, Liona dan teman-temannya menggunakan pesawat Phoenix yang dimiliki oleh Liona. Shadow Master yang melihat hal tersebut kemudian mengirimkan pasukan kelelawar raksasa untuk menghalang mereka… dan berhasil. Pesawat yang ditumpangi Paddle Pop dan teman-temannya kini terdampar di sebuah pulau yang diisi oleh makhluk-makhluk aneh. Pun begitu, Paddle Pop, Liona dan kelompoknya harus segera memutar otak untuk bergegas berangkat dari pulau tersebut dan melanjutkan misi mereka dalam menghalangi keinginan jahat Shadow Master.

First of all… mari memberikan ucapan selamat bagi tim produksi film ini yang sepertinya mau belajar banyak dari deretan kekurangan yang mereka hasilkan pada seri pertama Paddle Pop Begins: Petualangan Singa Pemberani terdahulu. Paddle Pop Begins: Petualangan Singa Pemberani 2 menawarkan sebuah tampilan visual yang benar-benar berbeda: presentasi gambar yang lebih sesuai untuk disaksikan di layar lebar, pewarnaan yang tampak lebih cerah dan bervariasi serta tatanan audio yang mampu mendukung suasana cerita yang sedang dihadirkan. Berbeda dengan seri pertamanya, peningkatan kualitas tata produksi yang dipersembahkan dalam Paddle Pop Begins: Petualangan Singa Pemberani 2 sendiri mampu menjadi alasan kuat mengapa film animasi karya anak-anak Indonesia ini sangat layak untuk disaksikan.

Yang juga mengalami peningkatan kualitas adalah tata cerita yang dihasilkan oleh Judah Ruiz dan Firman Halim. Jika dalam seri pertama mereka terkesan terbata-bata dalam menyusun alur cerita yang dapat memperkenalkan deretan karakter dalam jalan cerita film ini sekaligus petualangan awal yang mereka alami, maka dalam seri kali ini, Judah Ruiz dan Firman Halim tampak mantap dalam menghadirkan kisah petualangan yang lebih menantang dan cukup seru untuk diikuti. Memang, harus diakui, masih terdapat beberapa bagian yang terkesan kurang mampu tergali dengan baik ataupun ritme cerita yang begitu bertele-tele pada beberapa bagian. Namun secara keseluruhan, tata cerita Paddle Pop Begins: Petualangan Singa Pemberani 2 mampu menghadirkan kualitas yang begitu meningkat jika dibandingkan dengan seri sebelumnya.

Giring Ganesha serta Putri Titian yang berada di balik suara karakter Paddle Pop dan Liona sendiri terdengar semakin mantap dan mampu menghidupkan karakter mereka. Keduanya juga didukung dengan deretan pengisi suara lainnya yang cukup mumpuni dalam membuat karakter-karakter yang mereka perankan menjadi terdengar meyakinkan, termasuk para anggota Coboy Junior yang secara bergantian mengisisuarakan karakter baru yang bernama Rascal. Diproduksi dengan tampilan visual berformat 3D, Paddle Pop Begins: Petualangan Singa Pemberani 2 juga harus diakui mampu memanfaatkan format tersebut dengan cukup baik yang semakin mendukung kualitas presentasi cerita film ini pada beberapa bagian.

Jelas adalah sebuah kejutan yang menyenangkan untuk menyaksikan sebuah sekuel yang mampu hadir dengan kualitas yang begitu menanjak jika dibandingkan dengan seri pendahulunya. Paddle Pop Begins: Petualangan Singa Pemberani 2 sendiri sebenarnya masih menawarkan sebuah jalan cerita yang begitu berorientasi pada penonton muda yang mungkin akan terkesan cheesy dan dangkal bagi para penonton yang lebih dewasa. Pun begitu, tetap harus diakui bahwa Paddle Pop Begins: Petualangan Singa Pemberani 2 telah mampu hadir dengan presentasi cerita yang lebih baik, menarik dan cukup menegangkan di beberapa bagiannya. Ditambah dengan perbaikan yang juga sangat kuat di tata tampilan produksinya, Paddle Pop Begins: Petualangan Singa Pemberani 2 jelas menunjukkan bahwa industri film animasi Indonesia memiliki prospek yang sangat cerah di masa yang akan datang.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.