Review

Info
Studio : Red 56/Deep Blue Pictures
Genre : Drama, Romance, War
Director : Danny Mooney
Producer : Chip Diggins, Patrick Olson
Starring : Liam Hemsworth, Austin Stowell, Teresa Palmer, Aimee Teegarden, Chris Lowell

Selasa, 19 Februari 2013 - 23:43:17 WIB
Flick Review : Love and Honor
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2736 kali


Diangkat dari sebuah kisah nyata yang terjadi pada era 1960-an – masa dimana Amerika Serikat sedang menghadapi Perang Vietnam yang banyak mendapat kecaman dari rakyatnya sendiri, Love and Honor berkisah mengenai seorang prajurit Amerika Serikat, Dalton Joiner (Austin Stowell), yang memutuskan untuk memanfaatkan masa cuti berperangnya untuk kembali ke kampung halamannya di Michigan, Amerika Serikat, dan memperbaiki hubungan asmaranya dengan kekasihnya, Jane (Aimee Teegarden). Sahabat Dalton, Mickey Wright (Liam Hemsworth), sendiri sebenarnya tidak setuju dengan tindakan Dalton akibat dari pendeknya masa cuti mereka yang dapat saja membuat mereka terlambat untuk kembali ke medan perang dan dianggap sebagai sebuah tindakan pembelotan. Pun begitu, Mickey akhirnya turut menemani sahabatnya tersebut untuk kembali ke kampung halamannya.

Sesampainya di Michigan, Dalton berusaha keras untuk memenangkan kembali hati Jane. Mickey yang mencoba untuk membantu kemudian menceritakan mengenai kisah bohong mengenai bagaimana Dalton memutuskan untuk kabur dari tugasnya di Vietnam hanya agar dapat menemui Jane. Kisah tersebut berhasil meluluhkan hati Jane. Tidak berhenti disitu, sahabat Jane, Candace (Teresa Palmer), juga turut jatuh hati kepada Mickey. Namun di saat yang sama, kebohongan Mickey mulai menyebar luas di kalangan masyarakat Michigan. Konsekuensi kebohongan tersebutpun mulai datang menghantui. Dalton dan Mickey kini menjadi buruan para polisi akibat anggapan pembelotan dari tugas militer yang seharusnya sedang mereka jalankan.

Apakah film yang menjadi debut penyutradaraan film layar lebar bagi Danny Mooney ini mampu memenuhi kapasitasnya sebagai sebuah film drama romantis? Tidak. Atau setidaknya menggambarkan bagaimana kondisi para pasukan Amerika Serikat di saat menghadapi Perang Vietnam? Tidak. Baiklah… bagaimana dengan kondisi sosial masyarakat yang menolak keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam? Terlepas dari sebuah adegan kerusuhan akibat penolakan Perang Vietnam yang tergarap begitu amatiran dan terlihat begitu palsu… jawabannya tetap tidak. Memang, Love and Honor memuat tema-tema penceritaan tersebut. Sayangnya, Mooney sama sekali tidak memiliki kapabilitas yang cukup untuk merangkainya menjadi sebuah penceritaan yang layak untuk dinikmati – atau kemampuan untuk melihat bahwa Liam Hemsworth menggunakan tata rias yang terlalu tebal untuk tampil sebagai seorang tentara.

Well… tentu saja, kesalahan tidak lantas dapat dibebankan begitu saja pada Mooney. Naskah cerita film ini, yang ditulis oleh Jim Burnstein dan Garrett K. Schiff, juga jelas mengemban berat kesalahan mengapa Love and Honor pantas untuk menjadi kandidat salah satu film terburuk yang pernah dirilis tahun ini. Burnstein dan Schiff seperti seenaknya saja dalam meletakkan berbagai konflik di dalam jalan cerita film untuk kemudian menghilangkan atau memunculkannya kembali sesuka hati mereka. Inkonsistensi ini berjalan secara terus-menerus di 95 menit berjalannya durasi film ini. Jangan terkejut bila satu konflik akan muncul secara tiba-tiba di dalam jalan cerita untuk kemudian mendapatkan penyelesaian yang begitu dangkal dan mendadak menghilang dari dalam penceritaan Love and Honor. Yepit’s that bad.

Sama dangkalnya dengan naskah cerita, karakter-karakter yang dihadirkan juga jelas merupakan deretan karakter tipikal yang selalu dapat ditemui dalam sebuah film drama romansa… drama romansa yang buruk, tentu saja. Liam Hemsworth dan Teresa Palmer yang berjuang untuk mendapatkan kredibilitas sebagai aktor serius di Hollywood jelas tidak akan mendapatkan dorongan karir apapun atas perannya dalam film ini. Begitupun dengan para pemeran pendukung lainnya. Sangatlah jelas terlihat bahwa deretan pemeran di film ini gagal untuk mendapatkan pengarahan yang kuat atas peran mereka. Seluruhnya tampil datar atau terlihat bagaikan berperan sebagai diri mereka sendiri.

Di tangan sutradara yang mungkin memiliki visi yang sedikit lebih baik, Love and Honor mungkin akan sedikitnya mampu mendekati kualitas Dear John (2010), sebuah film romansa yang juga mengungkit tentang peperangan walau dengan topik yang berbeda. Sayangnya, baik Danny Mooney maupun duo penulis naskah, Jim Burnstein dan Garrett K. Schiff, tidak memiliki kemampuan tersebut. Hasilnya, bukannya Love and Honor mampu memberikan tingkatan emosional dimana penonton akan dapat merasakan perjalanan cinta dan romansa yang dialami para karakter yang ada di dalam jalan cerita film ini, penonton sepertinya lebih mungkin didera perasaan kesal dan jenuh yang luar biasa akibat penataan cerita yang begitu datar dan penggalian karakter yang sangat buruk. Ladies and gentlemenyour first solid contender for the worst movie of the year!

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.