Review

Info
Studio : Global Pictures
Genre : Drama, Adventure
Director : Ivan Alvameiz
Producer : Ferry Noerdin Lawadue
Starring : Rizky Black, Stefhani Zamora Husen, Dandy Rainaldy, Rizky Hanggono, Virnie Ismail

Jumat, 25 Januari 2013 - 16:01:00 WIB
Flick Review : Tiga Sekawan
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 3603 kali


Jo (Dandy Rainaldy), Flo (Stefhani Zamora Husen) dan Zee (Rizky Black) adalah tiga orang pelajar sebuah sekolah dasar negeri yang walaupun memiliki karakter, tabiat serta berasal dari latar belakang sosial yang berbeda namun saling bersahabat. Satu hal yang paling menarik perhatian mereka saat ini adalah mengenai keberadaan makhluk supernatural… alias hantu. Jo begitu terobsesi dengan hantu sehingga mengoleksi banyak film-film horor. Flo tidak terlalu menanggapi hal tersebut secara serius, tetapi selalu berusaha untuk mencari tahu tentang jenis dan ciri-ciri setiap hantu. Sedangkan Zee… dirinya telah tenggelam dengan banyak mitos mengenai keberadaan makhluk supernatural tersebut sehingga akhirnya selalu dirundung ketakutan setiap kali orang lain membicarakan mengenai topik tersebut.

Jo, Flo dan Zee sendiri turut tergabung dalam organisasi pramuka di sekolahnya. Dan ketika organisasi tersebut berencana untuk melakukan kegiatan perkemahan di kawasan hutan Jatinangor, ketiganya kemudian melihat rencana tersebut sebagai potensi untuk menyelidiki dan mencari tahu mengenai keberadaan para hantu. Well… tidak ketiga anak tersebut sebenarnya yang bersemangat dengan rencana tersebut. Zee seperti biasa merasa ketakutan dengan bayang-bayang bahwa para hantu akan menangkap dan memakannya. Sebagai persiapan, Jo dan Flo membawa Zee untuk latihan berkemah di desa pembantu Jo. Sialnya, di desa tersebut, ketiga anak tersebut justru terlibat dalam misteri sebuah rumah tua yang penghuninya tewas terbunuh secara tragis 25 tahun yang lalu.

Dengan naskah cerita yang ditulis dan disutradarai oleh Ivan Alvameiz, Tiga Sekawan mencoba untuk mengolah sebuah kisah petualangan yang kali ini harus berhadapan dengan berbagai misteri supranatural. Ivan sendiri mampu menggarap jalinan cerita tersebut menjadi sebuah kisah yang cukup menyenangkan untuk diikuti. Drama persahabatan yang terjalin antara ketiga karakter utama film ini berhasil berpadu dengan baik bersama unsur komedi yang hadir lewat deretan adegan di sepanjang film ini. Tema horor yang disajikan juga mampu digarap dengan baik, tidak pernah dihadirkan terlalu berlebihan sehingga dapat menakuti para penonton muda juga tidak pernah terlihat menggelikan untuk disaksikan para penonton dewasa.

Permasalahan terbesar dari film ini adalah naskah cerita karya Ivan Alvameiz seperti terlalu berusaha untuk menempatkan ketiga karakter utamanya menjadi sosok yang begitu besar peranannya dalam jalan cerita. Sayangnya, hal tersebut dilakukan dengan mengkerdilkan deretan peran dewasa yang hadir di sekitar mereka. Hasilnya, seringkali karakter-karakter dewasa dalam film ini terlihat bodoh dan jauh dari kesan bijaksana dalam setiap perkataan, pemikiran maupun keputusan yang mereka ambil. Pengembangan jalan cerita juga seringkali terasa terlalu bertele-tele. Durasi film yang mencapai 116 menit jelas dapat dipangkas jika saja Ivan mampu merapikan naskah ceritanya di beberapa bagian untuk menjadikannya lebih efektif.

Dari departemen akting sendiri, Ivan memiliki jajaran pemeran yang cukup mampu menghidupkan karakter-karakter yang mereka perankan. Tiga pemeran utama film ini, Dandy Rainaldy, Stefhani Zamora Husen dan Rizky Black mampu hadir dengan kemampuan akting yang tidak mengecewakan – walau terkadang masih terlihat kaku di beberapa adegan. Chemistry yang tercipta di antara mereka juga cukup meyakinkan untuk terlihat sebagai tiga sahabat akrab. Penampilan ketiganya juga mendapatkan dukungan akting yang bagus dari para pemeran pendukung yang berhasil tampil memuaskan seperti Rizky Hanggono, Tike Priyatna Kusuma, Virnie Ismail sampai Dede Yusuf yang hadir dalam porsi singkat namun dengan bagian penceritaan yang meyakinkan. Tidak ada permasalahan yang cukup berarti dari segi tata teknis – kecuali mungkin kehadiran musik pengiring yang seperti terlalu tendensius untuk hadir di setiap adegan yang bernuansakan horor nan mencekam. Terlalu mengganggu dan tidak efektif!

Jelas adalah sangat menyenangkan untuk melihat sebuah variasi cerita dari film keluarga yang dihadirkan oleh film Indonesia. Walau masih belum sempurna dalam penyajian jalan ceritanya – yang seringkali terhambat oleh masalah-masalah seperti pengembangan cerita serta karakter yang terlalu dangkal, Tiga Sekawan masih cukup mampu tampil menyenangkan dengan kemampuan Ivan Alvameiz dalam mengarahkan ritme cerita serta penampilan dari para jajaran pemerannya. Sebuah sajian film keluarga yang mungkin tidak terasa terlalu istimewa dari segi kualitas, namun jelas akan mampu memberikan hiburan yang cukup menyenangkan ketika menyaksikannya.

 

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.