Sekelompok turis sedang berada jauh dari negara tempat kelahiran mereka. Tertarik dengan tawaran menantang untuk menjelajahi sebuah tempat terpencil dari seorang asing yang baru dikenal, mereka menerima tawaran tersebut dan kemudian justru terjebak dalam teror yang dapat kapan saja mengambil nyawa mereka. Klise? Tentu saja! Plot tersebut jelas telah dieksplorasi berulangkali oleh Hollywood. Kali ini, giliran kreator franchise Paranormal Activity (2007 – 2012), Oren Peli, yang memanfaatkan plot penceritaan klise tersebut. Dengan memanfaatkan kisah nyata tragedi Chernobyl yang terjadi pada tahun 1986 sebagai latar belakang ceritanya, Peli berusaha memberikan sebuah sentuhan segar pada formula horor yang mulai terasa usang tersebut. Sayangnya, meskipun memiliki konsep cerita yang cukup berbeda, Chernobyl Diaries sama sekali gagal dalam memberikan sebuah sajian horor yang mampu tampil menarik bagi para penontonnya.
Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Peli bersama dengan Carey Van Dyke dan Shane Van Dyke, Chernobyl Diaries berkisah mengenai tiga orang turis asal Amerika Serikat, Chris (Jesse McCartney), kekasihnya Natalie (Olivia Taylor Dudley) dan sahabat mereka, Amanda (Devin Kelley), yang sedang berada dalam perjalanan mereka melintasi Eropa. Di tengah perjalanan tersebut, mereka memutuskan untuk singgah ke kota Kiev, Ukraina, dan menemui kakak Chris, Paul (Jonathan Sadowski), yang berdiam disana sebelum akhirnya nanti melanjutkan perjalanan mereka ke Moscow, Rusia, dimana Chris nantinya berniat untuk meminang Natalie sebagai istrinya.
Semalam setelah tinggal di Kiev, Paul lalu mengusulkan agar adik dan kedua rekannya turut bersamanya untuk berpartisipasi dalam sebuah tur ekstrem ke wilayah kota Prypiat yang semenjak terjadinya tragedi nuklir Chernobyl di tahun 1986, telah diabaikan oleh para penduduknya – sebuah usul yang kemudian disetujui ketiganya. Bergabung bersama mereka adalah pasangan petualang, Zoe (Ingrid Bolsø Berdal) dan Michael (Nathan Phillips), serta Yuri (Dimitri Diatchenko) yang menjadi pemandu mereka. Kota Prypiat sendiri sebenarnya terlarang untuk dimasuki akibat masih tingginya level radiasi yang berada di sekitar wilayah tersebut. Pun begitu, Yuri berhasil menyelundupkan keenam turis tersebut. Walau perjalanan tersebut awalnya berjalan dengan sempurna, namun secara perlahan, mereka mulai merasakan ada kelompok lain yang mengawasi mereka serta berniat untuk mengganggu keberadaan mereka di kota itu.
Menyaksikan Chernobyl Diaries, bahkan dalam durasi 86 menit yang relatif singkat, mungkin akan menjadi menit-menit yang paling membosankan yang dapat dirasakan penonton ketika menyaksikan sebuah film. Oren Peli bersama dengan Carey Van Dyke dan Shane Van Dyke sama sekali tidak terlihat berusaha untuk menghadirkan sesuatu yang esensial dan bekerja dengan baik dalam jalan cerita mereka. Yang dilakukan Peli dan duo Van Dyke adalah memanfaatkan berbagai elemen horor usang yang dipadukan dengan deretan dialog yang konyol dan karakter-karakter yang sepertinya selalu menghasilkan keputusan bodoh untuk mengisi deretan adegan yang ada dalam film ini. Hasilnya… jelas saja, Chernobyl Diaries hadir dengan tanpa adanya kemampuan untuk memberikan berbagai kejutan horor kepada para penontonnya.
Sutradara debutan Bradley Parker juga sepertinya tidak mampu memberikan pengaruh yang kuat dalam memperbaiki presentasi film ini secara keseluruhan. Parker sepertinya hanya mengeksekusi jalan cerita yang telah tertulis, tanpa pernah benar-benar berusaha memberikan sebuah penggalian yang lebih mendalam pada jalan cerita maupun karakter-karakter yang ada di dalamnya. Hal yang sama juga dapat disaksikan melalui kualitas penampilan deretan pengisi departemen akting film ini. Selain karakter mereka yang dangkal, para jajaran pemeran film ini juga hadir dalam penampilan akting yang begitu datar. Tidak mengherankan jika atmosfer kebosanan begitu mewarnai pada keseluruhan penampilan film ini.
Well… memang tidak banyak yang dapat dikomentari dari Chernobyl Diaries. Dari presentasinya secara keseluruhan, penonton sepertinya telah dapat merasakan bahawa film ini dibuat dengan bujet yang terbatas. Pun begitu, bujet yang terbatas jelas bukanlah sebuah alasan untuk menghasilkan film yang jauh dari kesan mengesankan seperti film ini. Berusaha mengikuti formula franchise Paranormal Activity dalam menghadirkan kejutan-kejutan dalam bentuk audio dan visual di sepanjang penceritaannya, Chernobyl Diaries justru akhirnya terlihat terlalu melahkan untuk dapat melakukan tugasnya sebagai sebuah film horor yang baik. Akhirnya, di sepanjang 86 menit durasi penceritaannya, penonton hanya disajikan sebuah jalinan cerita yang datar, tidak menarik dan sama sekali tidak memiliki unsur menakutkan sama sekali. Boring!
Rating :