Review

Info
Studio : Summit Entertainment
Genre : Action, Drama, Thriller
Director : Juan Antonia Bayona
Producer : Belén Atienza, Álvaro Augustín, Ghislain Barrois, Enrique López Lavigne
Starring : Naomi Watts, Ewan McGregor, Tom Holland, Samuel Joslin, Oaklee Pendergast

Jumat, 11 Januari 2013 - 13:51:51 WIB
Flick Review : The Impossible
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2848 kali


Pada 26 Desember 2004, sebuah gempa bumi berkekuatan dahsyat yang terjadi di ujung barat kepulauan Indonesia memicu terjadinya sebuah tsunami yang kemudian mengubah hidup banyak masyarakat negara-negara yang terletak di sekitar Samudera Indonesia dengan menjadi salah satu bencana alam terbesar yang pernah dialami oleh umat manusia dan membunuh tidak kurang dari 230 ribu jiwa. Diarahkan oleh Juan Antonio Bayona (The Orphanage, 2007), The Impossible mengisahkan mengenai kisah nyata perjuangan pasangan turis asal Spanyol, Quique Alvarez dan Maria Belon, dan ketiga anaknya untuk selamat dari segala kehancuran yang disebabkan oleh bencana tsunami tersebut ketika keluarga mereka sedang berliburan di Thailand. Di tangan banyak sutradara, The Impossible dapat saja berubah menjadi sebuah drama sentimental yang terus berusaha memborbardir penontonnya dengan adegan-adegan yang akan memancing rasa haru. Well… hal tersebut masih terjadi di beberapa bagian cerita, namun Bayona berhasil mengemas The Impossible menjadi sebuah tampilan cerita yang elegan sehingga akan mampu menghantui setiap penontonnya.

The Impossible dimulai dengan memperkenalkan karakter-karakternya: pasangan suami istri Henry (Ewan McGregor) dan Maria (Naomi Watts), serta ketiga putera mereka, Lucas (Tom Holland), Simon (Oaklee Pendergast) dan Thomas (Samuel Joslin) yang sedang berada dalam perjalanan menuju tempat liburan Natal mereka di Thailand.  Liburan yang awalnya berjalan dengan lancar kemudian secara tragis terganggu dengan datangnya ombak besar yang menghantam seluruh wilayah pantai tempat keluarga tersebut berliburan. Ombak tersebut kemudian memisahkan keluarga tersebut.The Impossible kemudian melanjutkan kisahnya dengan usaha masing-masing anggota keluarga untuk bertahan dari luka-luka yang mereka derita sekaligus berusaha untuk menemukan kembali anggota keluarga mereka yang terpisah.

Juan Antonio Bayona sepertinya ingin memastikan bahwa setiap penonton merasakan bagaimana rasanya terjebak di tengah-tengah teror bencana yang kapan saja dapat merenggut nyawa siapapun. Dan dia berhasil. Dengan kualitas tata produksi yang begitu berkelas, momen-momen terjadinya tsunami mampu tampil begitu efektif sekaligus menakutkan. Suasana hiruk pikuk di wilayah bencana juga mampu digambarkan dengan baik oleh Bayona. Bersama dengan penulis naskah Sergio G. Sánchez – yang sebelumnya juga berkolaborasi pada The Orphanage, Bayona mampu menciptakan balutan kisah bencana yang sama sekali tidak pernah terasa dilebih-lebihkan dramatisasinya serta deretan karakter yang mampu dengan lugas mengambil hati dan simpati setiap penonton film ini.

Mudahnya penonton dalam mengakses sisi emosional setiap karakter juga tidak terlepas dari penampilan para jajaran pengisi departemen akting film ini yang begitu mengagumkan. Nama-nama seperti Naomi Watts, Ewan McGregor dan aktor remaja pendatang baru, Tom Holland, mampu memberikan penampilan emosional yang dapat terasa begitu alami, nyata dan menyakitkan. Chemistry yang tercipta antara mereka sebagai sebuah keluarga juga mampu hadir secara meyakinkan, khususnya chemistry yang sangat kuat antara Watts dan Holland. Secara keseluruhan, kualitas departemen akting The Impossible adalah faktor utama yang mampu membuat film ini menjadi sebuah drama yang efektif.

Pun begitu, The Impossible tidak begitu saja dapat terlepas dari berbagai permasalahan, khususnya di bagian penceritaan. Meskipun Bayona dan Sánchez mampu menghasilkan jalan cerita yang wajar untuk sebuah film yang bertemakan bencana alam, namun, dalam durasi yang sepanjang 113 menit, tetap saja kisah perjuangan sebuah keluarga untuk dapat berkumpul kembali ini terasa terlalu bertele-tele dalam beberapa bagian penceritaannya. Mungkin memang hal itulah yang sebenarnya terjadi pada kisah nyata yang menjadi sumber inspirasi kisah film ini, namun untuk disajikan sebagai sebuah film… perjalanan karakter-karakter tersebut lama-kelamaan akan terasa cukup melelahkan. Bayona dan Sánchez tentu saja berusaha mewarnai momen-momen tersebut dengan menghadirkan tantangan demi tantangan atau karakter-karakter baru untuk dihadapi para karakter utamanya. Tetap saja, perjalanan mereka terlanjur menjadi terlalu melelahkan dengan intensitas emosional yang secara perlahan juga semakin luntur.

Adalah sebuah hal yang sangat sulit untuk menghasilkan film yang bertema mengenai perjuangan beberapa karakter untuk bertahan di tengah-tengah wilayah bencana tanpa harus terjebak dengan berbagai dramatisasi sentimental yang berlebihan. Namun, Juan Antonio Bayona bersama dengan penulis naskah Sergio G. Sánchez berhasil melakukannya. Mereka menghadirkan The Impossible yang diinspirasi dari sebuah kisah nyata dengan penceritaan yang sesederhana mungkin dan karakter-karakter yang begitu kuat. Sayangnya, The Impossible berjalan terlalu lama dalam menghadirkan perjuangan para karakternya tersebut. Hasilnya, tingkatan emosional yang mengalir begitu kuat di permulaan film, secara perlahan mulai menghilang dan akhirnya tampil dengan seadanya saja. Sebuah penggambaran tentang suasana bencana yang begitu fantastis, namun seharusnya dihadirkan dalam durasi penceritaan yang lebih efisien lagi.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.