Stolen, film terbaru arahan Simon West (The Expendables 2, 2012) yang kembali mempertemukannya dengan Nicolas Cage setelah sebelumnya bekerjasama lewat Con Air (1997), memiliki plot kisah yang mungkin sangat familiar bagi Anda: seorang pria yang selama ini memiliki masalah dalam menjalin komunikasi dengan puterinya harus berjuang melawan waktu untuk menyelamatkan anaknya tersebut yang diculik dan berada dibawah ancaman untuk dibunuh. Perbedaannya, Stolen berlatar belakang lokasi di New Orleans, Amerika Serikat dan tidak di Eropa. Stolen dibintangi oleh Nicolas Cage — walaupun pada awalnya peran ini ditawarkan pada Clive Owen dan Jason Statham — dan bukan Liam Neeson. Dan, sayangnya, Stolen tidak memiliki nada penceritaan aksi menarik yang membuat film ini seringkali berjalan datar pada kebanyakan bagian ceritanya.
Dalam Stolen, Cage berperan sebagai Will Montgomery, otak dari sekelompok perampok bank yang terdiri dari Riley Simms (Malin Åkerman), Vincent (Josh Lucas) serta Hoyt (M.C. Gainey) dan kini sedang berencana untuk merampok uang sejumlah US$10 juta dari Parrish Community Bank di New Orleans, Amerika Serikat. Sayangnya, rencana tersebut sudah tercium oleh para anggota Federal Bureau of Investigation yang dipimpin oleh Tim Harlend (Danny Huston) dan Agent Fletcher (Mark Valley) dan sedang bersiap untuk meringkus Will dan kawanannya. Dan benar saja, ketika Will mulai menjalankan aksinya, para anggota FBI dengan cepat bergerak untuk menangkapnya. Vincent, Riley dan Hoyt berhasil melarikan diri sementara Will tertangkap dan harus mendekam di penjara selama delapan tahun lamanya.
Delapan tahun kemudian, Will akhirnya mendapatkan kebebasannya. Will sendiri telah bertekad untuk tidak lagi terjerumus ke dunia hitam dan berkonsentrasi untuk memperbaiki hubungan dengan puteri satu-satunya, Alison (Sami Gayle). Sayangnya, harapan Will untuk memulai lembaran hubungan ayah dan anak yang baru dengan Alison kemudian terhambat ketika mantan rekan perampoknya, Vincent, menculik puterinya tersebut. Vincent meminta Will untuk menyerahkan hasil rampokan sejumlah US$10 juta terdahulu yang sampai sekarang belum dapat ditemukan oleh pihak kepolisian. Vincent memberikan Will waktu selama 12 jam sebelum akhirnya ia akan membunuh Alison. Sejumlah waktu yang dibutuhkan Will untuk menemukan uang tersebut yang kini tidak lagi jelas keberadaannya.
Seperti halnya Taken (2008), Stolen sebenarnya dapat saja untuk mengekplorasi plot ceritanya yang familiar – jika tidak mau dikatakan usang – menjadi sebuah plot cerita aksi yang terkesan over the top namun tetap mampu untuk tampil menghibur. Sayangnya, naskah arahan David Guggeinheim (Safe House, 2012) tidak memiliki kemampuan tersebut. Pada kebanyakan bagian, Guggeinheim seperti telah tersadar bahwa plot cerita aksi yang berpenampilan over the top telah menjadi ciri khas Taken dan akhirnya justru berusaha untuk menampilkan jalan penceritaan Stolen secara logis dan (terlalu) berhati-hati. Gagal!
Tidak hanya Stolen berubah menjadi sebuah presentasi yang cenderung datar dan kehilangan unsur bersenang-senangnya, sikap terlalu berhati-hati Guggenheim tersebut juga membuat plot cerita Stolen menjadi minimalis dalam menghadirkan adegan aksinya. Kegagalan tersebut ditambah lagi dengan ketidakmampuan Guggenheim untuk menghasilkan karakter-karakter yang menarik. Karakter Will Montgomery digambarkan terlalu tanggung sebagai sosok perampok yang menarik sekaligus cerdas. Beberapa karakter juga dihadirkan dengan latar belakang kisah yang jelas dan hanya mampu ditampilkan sebagai penambah rumit plot cerita belaka. Sementara itu, karakter Vincent yang menjadi karakter antagonis utama, juga dihadirkan secara sederhana: untuk menjadi sosok antagonis dan tidak lebih.
Jika pada film-film sebelumnya – yang berkualitas meragukan – presentasi akting Nicolas Cage masih menjadi salah satu titik terang dalam kualitas film tersebut, maka hal yang sama tidak dapat dikatakan pada Stolen. Cage terlihat begitu lelah dalam memerankan karakter Will Montgomery. Bukan salah Cage sepenuhnya. Karakter Will Montgomery memang terlihat dari perpaduan berbagai karakter yang pernah diperankan Cage di banyak film-film aksinya yang telah terlebih dahulu dirilis. Cage juga gagal untuk menjalin chemistry yang erat dengan setiap pasangan mainnya di film ini, terutama dengan Sami Gayle yang memerankan karakter anaknya serta Malin Åkerman – yang hadir dengan potensi akting yang sangat, sangat tersia-siakan. Penampilan Josh Lucas dan Danny Huston sendiri tidaklah buruk. Namun karakter mereka yang benar-benar sempit dan tidak tergali dengan baik jelas tidak akan membuat penampilan mereka diingat oleh banyak orang selepas menyaksikan film ini.
Mungkin Anda telah lelah mendengarkan hal ini… tapi… benar… Stolen adalah sebuah film berkualitas buruk lainnya yang dibintangi oleh Nicolas Cage. Tidak hanya film ini gagal untuk tampil sebombastis Taken dalam mengeksplorasi berbagai sisi aksi kisahnya, Stolen juga hadir sebagai sebuah presentasi kisah yang datar, jauh dari kesan menarik dengan karakter-karakter yang tidak akan membuat siapapun peduli dengan apa yang mereka lakukan di sepanjang penceritaan film ini. Sebuah film yang begitu buruk sehingga kemampuan akting Cage — dan beberapa jajaran pemerannya yang biasanya mampu tampil dalam kapasitas akting memadai — bahkan sama sekali tidak terlihat di film ini.
Rating :