Tentu saja Hollywood tidak akan melewatkan pelaksanaan pemilihan umum di Amerika Serikat begitu saja! D’oh! Dan, tentu saja, tidak ada cara yang lebih baik untuk merayakan pesta demokrasi tersebut dengan merilis sebuah film komedi yang menyindir secara kuat bagaimana tingkah laku para politisi di negara Paman Sam (dan dunia?) ketika mereka sedang berusaha untuk menarik perhatian rakyat: mulai dari memanfaatkan pengaruh agama, melakukan berbagai tindakan sosial, membuka dan menyebarkan aib dari lawan politik hingga melakukan kecurangan teknis ketika berlangsungnya pemilu. Hey… all is fair in love and war… and politics, of course. Dan The Campaign yang diarahkan oleh Jay Roach (Meet the Parents: Little Fockers, 2010) harus diakui mampu menghadirkan guyonan-guyonan politik tersebut dengan cukup menghibur… meskipun naskah ceritanya terasa berjalan monoton dan cenderung datar di beberapa bagian.
Dalam The Campaign, Will Ferrell berperan sebagai anggota kongres asal Partai Demokrat, Cam Brady, yang telah terpilih untuk mewakili negara bagian North Carolina sebanyak empat kali dan kini sedang bersiap untuk memenangkan pemilihan umum kelimanya. Sebuah kecerobohan yang dilakukan oleh Cam dan lantas kemudian membuat citranya tercoreng lalu dimanfaatkan oleh dua orang usahawan, Glen (John Lithgow) dan Wade Motch (Dan Aykroyd), untuk menghadirkan seorang lawan bagi Cam yang sekaligus dapat mereka bentuk dan manfaatkan untuk keuntungan bisnis mereka. Setelah melakukan pencarian, The Motch Brothers akhirnya memutuskan untuk mengajukan Marty Huggins (Zach Galifianakis) sebagai perwakilan mereka – seseorang yang sebenarnya sangat lugu dan minim pengetahuan di bidang politik.
Cam Brady dan manajer kampanye-nya, Mitch Wilson (Jason Sudeikis), jelas awalnya merasa bahwa kehadiran Marty hanyalah sebuah lelucon belaka. Namun, The Motch Brothers ternyata telah menyiapkan strategi untuk mengubah kandidatnya menjadi sosok politik yang berpengaruh. Atas bantuan Tim Wattley (Dylan McDermott) yang ditunjuk sebagai manajer kampanye untuk Marty, kehidupan Marty mulai berubah. Ia mulai berani untuk tampil dan berbicara di hadapan publik sekaligus mulai memperlajari deretan taktik kotor yang dapat ia manfaatkan untuk memenangkan persaingan – sebuah pilihan hidup yang kemudian juga mempengaruhi kehidupan pribadinya.
Sebagai sebuah film yang ingin menghadirkan satir mengenai kehidupan di dunia politik, harus diakui bahwa naskah cerita The Campaign yang ditulis oleh Chris Henchy (The Other Guys, 2009) dan Shawn Harwell bukanlah sebuah naskah cerita yang mampu menghadirkan berbagai intrik di dunia politik secara cerdas maupun tajam. Henchy dan Harwell sepertinya hanya ingin menjadikan The Campaign murni hadir sebagai sebuah hiburan komedi dan hal itu diwujudkan dengan mengisi deretan adegan dan dialog film dengan berbagai parodi mengenai kehidupan beberapa politikus Amerika Serikat. Dan walau terkadang guyonan yang dihadirkan serasa monoton dan dihadirkan secara berulang kali, namun The Campaign cukup mampu menghadirkan banyak momen komedi yang menyegarkan, khususnya yang muncul akibat penampilan cerdas dari dua bintang utamanya, Will Ferrell dan Zach Galifianakis.
Sayangnya, seiring berjalannya durasi film, The Campaign secara perlahan mulai kehilangan fokus penceritaannya. Naskah cerita yang tadinya seperti berbentuk parodi kehidupan beberapa politikus Amerika Serikat kemudian berubah menjadi deretan guyonan bernuansa politik yang terlihat berusaha terlalu keras untuk memancing tawa penonton. Kesan komedi juga secara perlahan mulai semakin terasa menghilang di penghujung film ketika The Campaign memilih untuk berusaha menghadirkan potongan cerita bernuansa drama yang terbentuk antara deretan karakter-karakternya. Tidak mengecewakan, namun jelas juga bukan merupakan elemen cerita yang mampu dikembangkan dengan baik dalam The Campaign.
Dari departemen akting, Ferrell dan Galifianakis berhasil menghadirkan penampilan akting mereka yang cukup memuaskan – walaupun keduanya masih terlihat pada zona aman dari peran-peran yang telah terbiasa mereka mainkan sebelumnya. Namun, adalah Dylan McDermott yang jelas menjadi pencuri perhatian di setiap kehadiran karakternya di dalam jalan cerita The Campaign. Berperan sebagai Tim Wattley, seorang manajer kampanye yang memiliki ratusan trik untuk dapat memenangkan klien-nya, McDermott mampu menghadirkan sesosok karakter antagonis yang terkesan nyata namun tetap berhasil tampil menghibur dalam setiap kehadirannya. Jajaran pengisi departemen akting juga diisi oleh Jason Sudeikis, Brian Cox, John Lithgow, Dan Aykroyd dan Jack McBrayer yang juga berhasil tampil dengan baik dalam menghidupkan karakter yang mereka perankan.
Terlepas dari beberapa kelemahan yang terdapat pada penggalian karakter, kurang tajamnya kehadiran unsur politik yang sebenarnya menjadi topik penceritaan utama serta deretan guyonan yang terasa sedikit monoton, The Campaign harus diakui tetap mampu menghadirkan momen-momen komedinya dengan baik. Sebagai sutradara, Jay Roach, berhasil mengeksekusi deretan guyonan yang ditulis oleh duo penulis naskah, Chris Henchy dan Shawn Harwell dengan baik serta mengolahnya menjadi jalan cerita yang mampu mengalir dengan alami. Didukung dengan penampilan dan chemistry kuat dari Will Ferrell, Zach Galifianakis serta deretan pengisi departemen akting lainnya, The Campaign berhasil muncul sebagai sebuah komedi yang walaupun tidak terasa istimewa, namun berhasil memberikan banyak momen komedi menyegarkan bagi penontonnya.
Rating :